Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilu Sela di Filipina Diwarnai Dugaan 'Pembelian Suara Besar-Besaran'

Pemilu Sela di Filipina Diwarnai Dugaan 'Pembelian Suara Besar-Besaran' duterte. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Filipina dua hari lalu menggelar pemilihan umum sela yang diikuti 62 juta pemilik hak pilih untuk memilih 24 kursi Senat dan 297 jabatan di DPR. Sekitar 43.000 kandidat juga memperebutkan 18.000 jabatan lokal, seperti wali kota.

"Kami melihat... banyak pemilih dapat memberikan suara dengan sukses. Secara umum pemilu ini berhasil," kata juru bicara Komisi Pemilihan Umum Filipina, James Jimenez kepada wartawan sebagaimana dilansir dari laman The Straits Times pada Selasa (14/5).

Tidak ada indikasi kekerasan yang signifikan, tapi terdapat laporan tentang pembelian suara (money politics) dan gangguan dalam penghitungan suara.

Jenderal Oscar Albayalde, kepala polisi nasional Filipina, mengatakan pada konferensi pers ada "insiden pembelian suara besar-besaran".

"Kami mendapat laporan dari kiri dan kanan," katanya, seraya menambahkan bahwa 302 pekerja kampanye ditangkap dengan amplop, uang tunai dan contoh surat suara yang dimaksudkan untuk membeli suara. Mereka dikatakan menawarkan mulai dari 300 peso (sekitar Rp 225.000) hingga 3.000 peso (sekitar Rp 2.250.000) untuk memberikan suara bagi kandidat mereka.

Seorang kandidat wali kota juga ditangkap di Manila pada Minggu, 12 Mei 2019, setelah mencoba melakukan intervensi menyusul ditangkapnya para pendukung di tempat "pembelian suara". Ia dibebaskan beberapa waktu kemudian.

Pemungutan suara juga terhambat dengan tidak berfungsinya mesin penghitung suara. Mantan wakil presiden Jejomar Binay sempat terancam gagal memberikan aspirasi politik, karena salah satu mesin tidak bisa membaca surat suaranya.

"Ini adalah cara untuk menghilangkan hak pemilih ... Ini adalah cara lain untuk mengurangi suara," katanya kepada wartawan. Mesin itu kemudian diganti, dan ia berhasil memberikan suaranya.

Jimenez mengatakan 400 hingga 600 mesin penghitungan suara mengalami gangguan sepanjang hari. Tetapi dia menekankan bahwa jumlah itu mewakili hanya sebagian kecil dari lebih 80.000 mesin penghitungan suara yang digunakan.

"Kami tidak pernah mengatakan ini akan menjadi pemilihan yang sempurna ... Begitu banyak mesin yang digunakan, tidak dapat dihindari bahwa beberapa akan mengalami kegagalan fungsi. Itu sebabnya kami memiliki mesin cadangan," katanya.

Pemilu jangka menengah dianggap sebagai referendum tentang Duterte, dan pertikaian antara sekutunya yang bertujuan untuk mendominasi Senat 24 kursi dan kandidat oposisi yang memperjuangkan asas cek dan penyeimbangan (check and balance) di bawah seorang pemimpin yang beberapa menganggap diktator.

Sejak menjabat pada tahun 2016, Duterte telah memimpin perang brutal terhadap narkoba yang telah menewaskan lebih dari 5.000 tersangka. Dia juga tak kenal lelah dalam menyerang siapa pun yang mengkritik perang narkoba: pendukung hak asasi manusia, uskup dan jurnalis.

Dia telah bersumpah perang "lebih keras" terhadap narkoba, dan berusaha untuk mengembalikan hukuman mati, karena geng narkoba besar-besaran terus membanjiri Filipina dengan metamfetamin dan kokain.

Duterte juga telah membalikkan kebijakan luar negeri Filipina, menjauhkan negara itu dari sekutu tradisionalnya, Amerika Serikat, dan bergerak lebih dekat ke China untuk mencari dana guna membiayai program infrastrukturnya yang ambisius, meskipun masih macet.

Secara umum, hasil pemilu diprediksi akan memperkuat Duterte dan semakin menyisihkan oposisi.

Delapan kandidat dari koalisi Hugpong ng Pagbabago (Kaukus untuk Perubahan) yang dipimpin oleh putri Duterte, walikota Davao City Sara Carpio, dijamin akan memenangkan kursi Senat.

"Meskipun oposisi telah mencoba untuk mengangkat masalah teritorial, reformasi pajak, itu belum beresonansi dengan pemilih," kata Bob Herrera-Lim, direktur pelaksana di perusahaan konsultan risiko politik Teneo.

Pasukan keamanan telah siaga sejak Jumat, dengan lebih dari 200.000 tentara dan polisi dikerahkan untuk mengamankan sekitar 36.000 pusat pemungutan suara.

Di Mindanao yang dilanda perang, di mana klan politik, separatis, dan militan masih berkuasa, "jajak pendapat tahun ini tidak berbeda", menurut think-tank International Alert Philippines Alert yang didanai Bank Dunia.

Kelompok itu mengumpulkan 43 laporan yang "menggambarkan masa kampanye ... yang melihat para kandidat dan pendukung mereka terlibat dalam penggeledahan, pembelian suara, intimidasi dan ancaman, pelecehan, perkelahian fisik dan kekerasan dengan menggunakan senjata api".

Comelec telah menandai seluruh Mindanao, sebuah pulau seukuran Korea Selatan, sebagai hot spot, dengan 540 kota dan kota-kota di sana diklasifikasikan sebagai area yang sangat memprihatinkan.

Tiga bom meledak di provinsi Maguindanao. Tetapi ini dimaksudkan lebih untuk menakuti pemilih daripada menyebabkan korban massal, kata pejabat keamanan.

Ada juga laporan tentang perkelahian dan pelemparan batu yang melibatkan para pendukung kandidat tertentu.

Reporter: Siti Khotimah

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran

Sebelumnya, Mahfud juga pernah dibuat geleng-geleng kepala akan praktik korupsi di tanah air yang sudah parah.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Duga Ada Makelar Jual Beli Suara Pemilu di Malaysia, Ini Praktik dan Motifnya
TPN Ganjar-Mahfud Duga Ada Makelar Jual Beli Suara Pemilu di Malaysia, Ini Praktik dan Motifnya

Masinton Pasaribu mengungkap adanya temuan kecurangan pemilu 2024 di dapil Malaysia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Cium Gerakan Pemindahan Suara ke Partai Baru Dekat Penguasa
VIDEO: Hasto PDIP Cium Gerakan Pemindahan Suara ke Partai Baru Dekat Penguasa

Menurut Hasto, ada oknum yang melakukan pemindahan suara ke partai baru dekat dengan penguasa.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana

Kepala desa biasanya memiliki hubungan dengan petahana sehingga dapat mendobrak atau mengurangi suara politisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara

Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Tegas, Tuding Polri Ikut Tak Netral Selama Pemilu 2024
VIDEO: Hasto PDIP Tegas, Tuding Polri Ikut Tak Netral Selama Pemilu 2024

Hasto mengatakan peran Polri yang tak netral selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya
Kontroversi PSI dari Sebelum Hingga Setelah Pemilu yang Jadi Sorotan Publik
Kontroversi PSI dari Sebelum Hingga Setelah Pemilu yang Jadi Sorotan Publik

PSI pernah menjadi sorotan terkait dana kampanye. Sorotan kembali diterima PSI usai Pemilu 2024 kemarin.

Baca Selengkapnya
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP

Menurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi Soal Perolehan Suara PSI Melonjak di Real Count KPU
Respons Jokowi Soal Perolehan Suara PSI Melonjak di Real Count KPU

Berdasarkan Sirekap KPU menunjukkan perolehan suara PSI melonjak dari awal real count KPU di bawah 3 persen kini memperoleh 2.403.316 suara atau 3,13 persen.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Akui Ada Penggelembungan Suara ke PSI dan Partai Lain, Ini Respons Gerindra
Bawaslu Akui Ada Penggelembungan Suara ke PSI dan Partai Lain, Ini Respons Gerindra

Gerindra merespons adanya penggelembungan suara terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Malaysia
TKN Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Malaysia

Kubu Prabowo-Gibran langsung mengirimkan tim ke Malaysia untuk mencari faktanya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan

Terlebih, hasil survei menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpotensi terjadi dengan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Selengkapnya