Pemimpin Hong Kong Curhat Ingin Mundur karena Demo Berlarut-larut
Merdeka.com - Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan dia telah menyebabkan 'kegaduhan yang tak termaafkan' dengan memicu krisis politik hingga muncul demo berlarut-larut. Berdasarkan rekaman suara pekan lalu di sebuah forum pertemuan dengan para pebisnis, Lam mengatakan jika ada pilihan dia ingin mundur.
Dilansir dari laman Reuters, Selasa (3/9), dalam pertemuan tertutup itu Lam menuturkan dia kini hanya punya 'ruang terbatas' untuk mengatasi krisis ini karena unjuk rasa sudah menjadi isu keamanan nasional dan kedaulatan negara bagi China di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat.
"Jika ada pilihan," kata dia dalam bahasa Inggris, "yang pertama ingin saya lakukan adalah mundur, menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya."
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Apa dampak suara keras? Kerusakan ini menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan yang terus menerus. Suara yang berbahaya bagi telinga berada di atas 85 desibel berbobot A (dBA).
Apa yang terjadi saat ini di Hong Kong adalah krisis terburuk yang pernah dialami kota itu sejak Demo di lapangan Tiananmen, Beijing pada 1989.
Namun dalam konferensi pers yang disiarkan televisi hari ini, Carrie Lam mengatakan dia tidak pernah mengajukan permohonan mengundurkan diri kepada pemerintah China seperti rekaman suara yang bocor ke publik seperti dilaporkan Reuters.
"Aku tidak pernah mengajukan pengunduran diri," kata Lam. "Saya bahkan tidak pernah membahas soal pengunduran diri kepada pemerintah pusat. Pilihan untuk mundur adalah keputusan saya sendiri," kata dia.
Lam mengungkapkan Bejing yakin pemerintahannya bisa mengatasi krisis politik yang terjadi di Hong Kong saat ini.
"Dalam tiga bulan ini saya berulang kali mengatakan pada diri sendiri bahwa saya dan tim saya harus bertahan untuk membantu Hong Kong. Itulah sebabnya saya mengatakan tidak punya pilihan untuk mengambil jalan mudah seperti mundur."
Lam mengatakan dia kecewa dengan bocornya rekaman suara pada "sesi tertutup" yang berlangsung selama 30 menit pekan lalu dan kemudian diberitakan oleh Reuters.
Lam menyarankan bahwa Beijing belum menemukan titik balik. Beijing juga belum memberlakukan batas waktu untuk mengakhiri krisis menjelang perayaan Hari Nasional yang dijadwalkan 1 Oktober mendatang. Dia juga mengatakan China sama sekali tidak punya rencana untuk mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat di jalan-jalan kota Hong Kong.
Para pemimpin dunia sedang mengamati apakah China akan menurunkan militer untuk menghentikan aksi unjuk rasa, seperti yang terjadi tiga dekade lalu dalam unjuk rasa besar-besaran di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 1989.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaKericuhan mewarnai rapat parlemen Taiwan ketika membahas reformasi wewenang pada Jumat (17/5).
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Thahjanto menyebut demonstrasi soal kecurangan Pemilu 2024 hanya riak-riak kecil.
Baca SelengkapnyaThomas Lembong ikut dalam barisan unjuk rasa #KawalputusanMK di Gedung DPR
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk bergerak melanjutkan gerakan kawal putusan MK.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaSejarah Berulang, Mahasiswa Kembali Bikin Rezim Korup Tumbang
Baca SelengkapnyaHenry mengambil alih kekuasaan Haiti tak lama setelah pembunuhan presiden terakhir negara itu, Jovenel Moise, pada tahun 2021.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina digulingkan rakyatnya setelah 15 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca Selengkapnya