Penantian tujuh hari dalam gelap dan cemas
Merdeka.com - Cuaca sedang cerah ketika Prajak Sutham, 14 tahun, dan beberapa teman satu tim sepak bola membawa sepeda mereka naik kereta Sabtu pekan lalu. Mereka membawa tas ransel dan naik gunung ke Gua terkenal Tham Luang Nang Non di sebelah utara Thailand.
Ke-12 remaja itu adalah tim Wild Boars beserta pelatih mereka berusia 25 tahun yang tengah. Sebelumnya mereka juga pernah mengunjungi gua itu bersama-sama. Kunjungan ini adalah bagian dari latihan mereka.
Lokasi wisata itu cukup populer di kalangan turis, terutama warga lokal. Sekitar satu kilometer dari gerbang masuk gua susunan batu besar dengan atap tinggi di dinding gua menciptakan pemandangan seperti sedang berada di dalam sebuah teater terbuka.
-
Dimana Tim Patroli menemukan 7 remaja? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali.
-
Siapa pemain andalan Thailand? Meskipun tanpa kehadiran Teerasil Dangda, Thailand masih memiliki Suphanan Mueanta sebagai andalan di sektor penyerangan.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Siapa pelatih interim Timnas Malaysia? Di sisi lain, Pau Marti Vicente, pelatih interim Timnas Malaysia yang menggantikan Kim Pan-gon, mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang diharapkan dapat memotivasi tim Harimau Malaya.'
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
-
Siapa yang cetak gol untuk Thailand? Gol-gol Thailand yang menjebol gawang Timnas Indonesia U-20 dicetak oleh Celan Ryan pada menit ke-10 dan Rattapoom Pankejohn pada menit ke-90+1.
Semakin ke dalam, terowongan di dalam gua semakin sempit dan warga setempat mengingatkan daerah itu tidak aman.
Tapi tanpa alasan yang diketahui rombongan tim sepak bola remaja dan pelatih mereka itu terus masuk ke dalam gua lebih dalam, melewati tanda petunjuk yang memperingatkan pengunjung untuk tidak masuk makin jauh ke dalam di saat musim hujan yang biasanya mulai Juli.
tim sepak bola remaja thailand hilang dalam gua ©Facebook
Mereka terus berjalan dan atap gua kian rendah. Dinding gua juga makin sempit. Mereka berjalan sejauh tiga kilometer dan mencapai pertigaan. Ke kiri adalah jalur yang lebih panjang tapi di ujungnya pintu keluar gua. Ke kanan akan membawa mereka ke tanah lebih tinggi dan lubang gua bagian atas mengarah langsung ke pegunungan sebagai satu-satunya jalan keluar.
Mereka kemudian melepas tas ransel dan sepatu. Di luar hujan mulai turun.
Beberapa jam kemudian seorang petugas jagawana dari Taman Nasional Chiang Rai mengabarkan ke pihak berwenang, dia melihat ada sepeda masih terikat di lokasi padahal wilayah taman nasional sudah ditutup. Tim SAR kemudian segera dikerahkan.
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (30/6), rombongan remaja laki-laki berusia 11 hingga 16 tahun dan pelatihnya itu kini sudah hilang selama sepekan. Petugas penyelamat dan tim pencari bekerja siang malam berusaha menemukan mereka. Tim juga menjatuhkan bantuan makanan dari atas gua yang berada di tengah hutan berharap ada respons dari mereka.
Tim sepak bola Thailand hilang dalam gua ©REUTERS/Stringer
Petugas juga menyedot air keluar dari gua di arah pintu masuk supaya banjir tidak menutupi jalur pencarian. Kamis lalu hujan deras mengguyur lokasi, menyebabkan bagian dalam gua banjir. Tim SAR dari militer Amerika Serikat juga dikerahkan atas permintaan pemerintah Thailand, bersama para ahli gua dari Inggris.
Tim dari Angkatan Laut Thailand juga sudah menyelam sejauh tiga kilometer ke dalam jalur paling gelap buat menemukan rombongan itu namun hasilnya nihil. Keberadaan mereka masih teka-teki.
Keluarga korban hilang sudah lebih dari cemas.
"Ketika melihat sepedanya terparkir di dalam pintu masuk gua air mata saya berlinang," kata ayah dari remaja bernama Pipat, Pinyo Bhodi. "Saya ingin segera bertemu anak saya."
Sejak mereka hilang tanpa jejak, keluarga, kerabat, dan teman berdoa dan memberi persembahan serta berpuasa agar mereka segera ditemukan. Sebagian lagi yang tak mampu menampung kesedihan mendalam hanya terdiam lalu pingsan di tengah lumpur di depan gua dan dilarikan ke rumah sakit.
"Saya rasanya sudah mati ketika melihat tas, ponsel, dan sepatunya," kata Sudsakorn, ayah dari Prajak Sutham. "Tapi yang bisa saya lakukan hanya menunggu."
Sudah tujuh hari mereka hilang tanpa tanda-tanda kehidupan. Perbekalan mereka pasti sudah berkurang. Waktu makin tipis.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaBocah itu sedang bermain di sungai dengan saudaranya ketika dia berjalan ke arah bukit.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa beberapa saksi. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, sebelum ditemukan di dalam hutan, remaja tersebut sempat bertemu dengan tetangganya.
Baca SelengkapnyaAyah ibu korban tengah berada di Malaysia sebagai pekerja migran sehingga tidak bisa pulang meski mendengar kabar memilukan itu.
Baca SelengkapnyaTuris India yang sedang berlibur di Malaysia jatuh ke dalam lubang di tengah jalan di Kuala Lumpur pada 23 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaKapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan, mayat itu diduga sudah hanyut berhari-hari di laut sehingga diduga menyebabkan kepala rusak.
Baca SelengkapnyaKetiga pelajar itu hilang berpencar saat berada di perbukitan turut Desa Somosari, Kecamatan Batealit dipicu habis konsumsi kecubung.
Baca Selengkapnya