Penduduk Israel Serang Sekolah Palestina di Tepi Barat
Merdeka.com - Sejumlah penduduk Israel menyerang sekolah warga Palestina yang berlokasi di Desa Urif, Nablus, wilayah utara Tepi Barat yang diduduki Israel, kemarin. Penyerangan ini diungkapkan Kepala Dewan Desa Urif, Mazen Shehada.
"Sekelompok penduduk Israel menyerang sekolah menengah di Desa Urif yang berada di bawah perlindungan pasukan pendudukan," katanya kepada Quds Press dilansir dari Middle East Monitor, Senin (11/2).
Shehada menerangkan, bentrokan pecah antara pemukim ilegal dan siswa sekolah, ketika pasukan Israel menembakkan peluru baja berlapis karet, dan menembakkan gas kepada para siswa. Konflik ini menyebabkan munculnya penyakit sesak nafas karena dampak gas air mata menginfeksi saluran pernapasan.
-
Mengapa Israel menyerang sekolah? Dalam sebuah postingan di X, militer Israel mengatakan sebuah jet tempur Israel telah menggunakan 'senjata presisi' untuk menyerang seorang pejuang Hamas, yang terlibat pada tanggal 7 Oktober.
-
Kapan serangan Israel di sekolah terjadi? Melansir dari akun Instagram @eye.on.palestine, Jumat (12/7) kebiadaban tentara Israel terjadi saat anak-anak tengah bermain sepak bola.
-
Di mana serangan Israel terjadi? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Dimana serangan Israel terjadi? Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
Shehada mengatakan, siswa terluka segera mendapat perawatan di tempat kejadian. Para siswa lainnya kemudian dievakuasi.
Ini bukan pertama kalinya sekolah menengah Urif diserang oleh penduduk Israel. Kota-kota dan desa-desa Palestina di daerah Nablus dikelilingi pemukiman dan pos-pos ilegal Israel, banyak di antaranya dilindungi oleh militer Israel.
Antara 500.000 dan 600.000 warga Israel tinggal di permukiman khusus Yahudi di seluruh Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional.
Pada hari yang sama, tentara Israel juga dilaporkan menangkap seorang warga sipil Palestina karena menyeberangi perbatasan Jalur Gaza dengan cara berenang. Koran Israel, Yedioth Ahronoth mengatakan warga Palestina itu dibawa untuk diinterogasi tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Otoritas Israel, belum menanggapi insiden penangkapan ini. Berdasarkan data statistik resmi, sejumlah warga Palestina yang menjadi tahanan Israel mencapai 6.000, termasuk 270 anak-anak dan 52 perempuan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan penjajah Israel juga menangkap sejumlah guru dan kepala sekolah diikat.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel mengebom sekolah Abu Oreiban yang dikelola UNRWA yang dijadikan tempat pengungsian warga Palestina di Gaza di Kamp Nuseirat.
Baca SelengkapnyaSekitar 700 keluarga mengungsi di sekolah ini setelah rumah mereka dihancurkan penjajah Israel.
Baca SelengkapnyaSekolah tersebut menampung ratusan pengungsi Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael lagi-lagi menargetkan sekolah yang jadikan kamp pengungsian dalam serangan terbarunya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Israel Hantam Sekolah PBB, 19 Perempuan dan Anak-Anak Tewas Hangus Terbakar
Baca SelengkapnyaIsrael membom sebuah sekolah di Gaza yang berisi pengungsi saat sedang salat subuh Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaAda 19 jenazah yang ditemukan, sementara sekitar 80 orang dilaporkan terluka. Termasuk anak-anak dan wanita.
Baca SelengkapnyaTumpukan selongsong peluru juga ditemukan di sekitar sekolah di mana mayat-mayat tersebut ditemukan.
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel ke sebuah sekolah di Kota Gaza dua hari lalu menewaskan hampir 100 warga Palestina sampai mayat mereka tercerai-berai.
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel kembali menghantam sebuah sekolah di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Bom Sekolah PBB di Gaza Sebelum Gencatan Senjata, 30 Orang Tewas
Baca Selengkapnya