Peneliti Cornell: Penemuan partikel Tuhan penipuan
Merdeka.com - Tim peneliti dari Universitas Cornell, Kota New York, Amerika Serikat, menuding tim Periset Nuklir Eropa (CERN) telah berbohong soal penemuan partikel Tuhan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (11/7), Ian Low, Joseph Lykeen, dan Gabe Shaughnessy meragukan sinyal yang timbul dalam tabung besar tempat percobaan merupakan partikel Tuhan. "Resonansi baru ditemukan oleh peneliti ATLAS dan CMS di Riset Nuklir Eropa bisa jadi model standar," kata mereka. "Kami menilai data dari Hadron Collider itu palsu baik dilatonik dan non-dilatonik."
CERN pekan lalu mengumumkan di Kota Jenewa, Swiss, mereka telah menemukan partikel Tuhan setelah penelitian hampir setengah abad. Partikel ini diyakini bisa menguak misteri terjadinya alam semesta. Penemu teori Partikel Tuhan pada 1964, Profesor Peter Higgs, hadir dalam acara itu terharu.
-
Apa yang dipelajari dari Large Hadron Collider? Alat ini merupakan penemuan asal Swiss yang dibuat untuk mempelajari fisika partikel, dan menjadi mesin terbesar di dunia, dengan instrumen ilmiah tercanggih.
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
-
Siapa ilmuwan yang menyatakan klaim alien itu omong kosong? Rafael Bojalil-Parra, direktur penguatan penelitian di Metropolitan Autonomous University di Kota Meksiko, menyebut klaim tersebut sebagai 'total omong kosong' dan mencerminkan suasana anti-ilmiah yang tengah melanda negara mereka.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan kebohongan fosil? Analisis mikroskopis menunjukkan tekstur dan komposisi bahan tidak sesuai dengan jaringan lunak fosil asli. Investigasi awal menggunakan fotografi UV mengungkapkan, keseluruhan spesimen diberi semacam bahan pelapis.
Dunia ilmu pengetahun terguncang dengan penemuan itu. Bahkan, sampai muncul spekulasi Higgs pantas mendapat Nobel Fisika tahun ini.
CERN masih terus mengembangkan hasil penelitian itu. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berita tentang dua jasad yang konon berasal dari makhluk luar angkasa tersebut menjadi viral di dunia maya.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengeklaim meteor berbentuk tulisan berlafaz Allah jatuh
Baca SelengkapnyaMasing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada 1931
Baca SelengkapnyaAI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
Baca SelengkapnyaDiketahui sisa-sisa mumi berukuran kecil ini diambil dari Cusco, Peru.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mulai temukan titik terang sinyal aneh itu. Namun, masih ada beberapa ilmuwan ragu terhadap temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang memperlihatkan mobil berterbangan di sebuah jalan raya.
Baca SelengkapnyaNikola Tesla manusia biasa. Seperti halnya pernah melakukan kesalahan fatal.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 3 ilmuwan yang malah nyesel mendapatkan Nobel Prize.
Baca SelengkapnyaMemahami pseudoscience penting agar Anda lebih waspada dan mampu membuat keputusan ilmiah yang sahih.
Baca Selengkapnya