Peneliti Prancis Siap Uji Coba Teori Nikotin Bisa Bantu Tubuh Perangi Virus Corona
Merdeka.com - Para peneliti Prancis kini tengah menyiapkan uji coba pada manusia untuk mengetahui apakah nikotin bisa membantu tubuh menghadapi virus corona.
Laman the Independent melaporkan, Selasa (28/4), para ilmuwan mempunyai hipotesa tentang unsur kimia nikotin itu yang terdapat di rokok bisa mempengaruhi kemampuan molekul virus corona untuk menempel pada reseptor di tubuh manusia.
Proses uji coba ini akan melibatkan sejumlah petugas medis dan pasien. Sebagian dari mereka akan mengenakan perban nikotin dan sebagian akan memakai perban placebo. Mereka ingin melihat bagaimana perbedaan reaksi tubuh mereka terhadap Covid-19.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
-
Bagaimana proses tes kesehatan capres? Proses ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk anamnesis (pengumpulan riwayat kesehatan), pemeriksaan jiwa dan adiksi NAPZA, serta pemeriksaan fisik oleh berbagai spesialis medis seperti penyakit dalam, jantung, paru-paru, bedah, neurologi, mata, dan banyak lainnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini? 'Pengalaman dalam kehidupan nyata, berbeda dengan urutan abstrak, sering melibatkan orang lain,' tambah dia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
Pengujian ini menyusul data penelitian kesehatan publik yang menunjukkan 80 persen para perokok tidak tertular virus corona dibanding mereka yang merokok di usia dan jenis kelamin yang sama.
Profesor Jean-Pierre Changeux dari Institut Pasteur Prancis mengatakan, "Virus datang ke reseptor dan nikotin menghalangi proses itu sehingga mereka terpisah."
Changeux bersama rekannya, Zahir Amoura, profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere, akan melakukan uji coba itu yang akan dimulai dalam waktu tiga pekan.
Peringatan Tidak Merokok
Amoura menuturkan, hasil uji coba ini bisa diperoleh dari pengujian sampel dari 1.500 petugas medis yang akan diamati bagaimana mereka memakai perban nikotin bisa membuat mereka tidak terpapar infeksi virus corona.
"Itu bisa memberi kita cara untuk mengurangi penyebaran virus," kata dia.
Sebanyak 400 orang yang tengah dirawat di rumah sakit dengan gejala corona akan dilakukan uji coba yang sama untuk mengetahui apakah nikotin benar menghalangi proses infeksi.
Namun para peneliti menekankan, mereka tidak mau penelitian mereka ini mendorong orang jadi merokok yang memang berdampak buruk bagi tubuh.
"Itu bisa jadi malapetaka," kata Changeux.
Para ilmuwan sudah memperingatkan orang untuk tidak merokok setelah studi pertama dipublikasikan sebab para perokok yang terinfeksi virus corona lebih berpeluang mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan perawatan intensif dibanding mereka yang tidak merokok.
Penjualan Nikotin Dibatasi
Profesor John Britton, direktur Pusat Studi Tembakau dan Alkohol Inggris, mengatakan kepada the Independent pekan lalu, uji coba itu cukup menarik tapi dia menegaskan orang yang merokok sebaiknya segera berhenti.
Di Prancis penjualan bahan pengganti nikotin sudah dibatasi untuk mencegah penyalahgunaan atau penggunaan berlebihan guna menghindari kekurangan stok produk seperti perban nikotin atau permen karet.
Kementerian Kesehatan Prancis melarang penjualan produk nikotin via daring dan membatasi penjualan di sejumlah apotik hanya untuk pasokan satu bulan dan mereka yang memberi harus mendaftar lebih dulu.
"Tim peneliti Prancis sudah menulis artikel keilmuan yang menarik serta memperlihatkan ada lebih sedikit pasien yang mengkonsumsi nikotin seperti perokok dibanding masyarakat lainnya," kata Menteri Kesehatan Olivier Veran kepada parlemen Prancis.
"Tapi hati-hati, ini bukan berarti tembakau bisa melindungi. Tembakau itu membunuh."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca SelengkapnyaDalam mencoba berhenti merokok ini, kemauan diri yang kuat sangat penting untuk dimiliki.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaHasil pengecekan di Kantor KPU Pekanbaru menunjukkan bahwa keempat belas anggota polisi negatif.
Baca Selengkapnyapemaparan hasil studi menjadi kesempatan bertukar ilmu dan pengalaman dalam mengkaji strategi komunikasi yang tepat untuk mengatasi masalah merokok.
Baca SelengkapnyaPenyakit kanker paru-paru bisa dideteksi secara dini hanya melalui embusan napas.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menyebut miniatur jantung akan bisa dipasang di tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca SelengkapnyaKedua pihak akan melakukan penelitian, kolaborasi, dan pendidikan tentang pengurangan bahaya merokok di kawasan Asia Pasifik.
Baca Selengkapnya