Penelitian: 10 Jenis Obat Bisa Jadi Efektif Lawan Virus Corona
Merdeka.com - Sedikitnya 10 senyawa obat yang berbeda, mulai dari terapi kanker hingga antipsikotik dan antihistamin mungkin efektif mencegah virus corona menggandakan diri di dalam tubuh. Demikian menurut penelitian multidisiplin yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Amerika Serikat dan Prancis.
Para peneliti memetakan protein manusia yang berinteraksi dengan virus di dalam tubuh ketika menginfeksi sel dan membuat salinannya sendiri, kemudian mencari senyawa yang dapat memblokir virus dari penggunaan protein tersebut.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (1/5), hasil penelitian menunjukkan 47 senyawa dalam kultur sel memiliki efek yang diinginkan, setidaknya 10 di antaranya sudah dalam berbentuk obat yang disetujui atau sedang dipelajari untuk berbagai kondisi, tetapi dapat digunakan kembali terhadap COVID-19.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Virus kerja nya gimana? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bagaimana virus bekerja? Cara kerja virus sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Bagaimana bakteri dan virus bisa menginfeksi tubuh? Misalnya saja lewat kontak fisik dengan orang lain, memegang benda-benda, bersentuhan dengan hewan, terkena bersin seseorang, dan sebagainya.
Para peneliti telah bergegas untuk mengembangkan terapi eksperimental serta untuk menggunakan kembali obat yang sudah ada untuk mengobati pasien dengan COVID-19 dan masyarakat menaruh harapan tinggi pada obat antivirus eksperimental Gilead Sciences, remdesivir.
Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Kamis 30 April, kandidat untuk repurposing termasuk bahan obat alergi termasuk clemastine, haloperidol antipsikotik, dan obat malaria hydroxychloroquine.
Studi ini juga mengungkapkan mengapa hydroxychloroquine sering ditemukan memiliki efek toksik pada jantung.
Obat malaria, yang telah berulang kali dipuji-puji oleh Presiden AS Donald Trump, berikatan dengan reseptor pada sel manusia, yang mana diperlukan virus untuk menginfeksi sel.
Tetapi hydroxychloroquine juga mengenai protein tertentu dalam jaringan jantung, yang dapat menjelaskan efek obat pada irama jantung - efek samping yang baru-baru ini ditandai oleh regulator kesehatan AS dan UE.
Tim juga menemukan bahan kimia eksperimental, PB28, 20 kali lebih kuat daripada hydroxychloroquine dalam menargetkan reseptor, tetapi memiliki afinitas yang jauh lebih rendah untuk protein jantung.
Hormon progesteron juga ditemukan bertindak melawan virus, yang mungkin menjelaskan beberapa alasan mengapa pria tampaknya lebih rentan terhadap Covid-19 dan lebih sering menderita komplikasi parah.
Senyawa lain yang ditemukan memiliki aktivitas antivirus adalah plitidepsin, yang digunakan dalam terapi kanker eksperimental PharmaMar, Aplidin yang berbasis di Madrid yang saat ini sedang diuji dalam uji coba Covid-19 di Spanyol.
“Beberapa obat dan senyawa kami berkali-kali lebih kuat daripada remdesivir, setidaknya dalam pengaturan di laboratorium,” kata penulis penelitian Nevan Krogan dari University of California San Francisco, mengatakan dalam sebuah jumpa pers.
Remdesivir Gilead bisa menjadi yang terdekat dengan persetujuan regulator setelah hasil uji coba awal pada hari Rabu menemukan bahwa obat itu membantu pasien pulih lebih cepat.
Tim mengatakan akan terus menguji kandidat yang telah mereka identifikasi dan menggunakan metode yang sama untuk mempelajari biologi penyakit lebih lanjut untuk wawasan selanjutnya.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa sejumlah bakteri berpotensi menginduksi infeksi berbahaya dalam peredaran darah manusia.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca Selengkapnya