Penelitian: Ada 20 Kuadriliun Semut di Bumi
Merdeka.com - Penelitian baru menyatakan sedikitnya ada 20 kuadriliun atau 20.000 triliun semut di Bumi. Angka yang mengejutkan ini kemungkinan masih jauh dari total populasi serangga, yang merupakan bagian penting dari ekosistem di seluruh dunia.
Menentukan populasi semut secara global penting untuk mengukur konsekuensi dari perubahan pada habitat mereka, termasuk yang disebabkan krisis iklim.
Semut memiliki peran penting seperti menyebarkan benih, menampung organisme, dan berfungsi sebagai pemangsa atau mangsa.
-
Berapa jumlah semut di bumi? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini mengungkap bahwa terdapat 20 kuadriliun semut yang hidup di Bumi.
-
Di mana populasi semut terbesar berada? Hasilnya menunjukkan bahwa populasi semut terbesar terkonsentrasi di wilayah tropis dan subtropis.
-
Siapa yang menemukan jumlah semut sebenarnya? Penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari Universitas Wurzburg, Jerman, yang menggunakan data empiris dari berbagai penelitian.
-
Kenapa semut penting dalam ekosistem? Populasi sebesar itu, semut berperan penting dalam siklus nutrisi, penguraian material organik, serta mempertahankan keseimbangan ekosistem.
-
Apa yang ditemukan peneliti tentang semut? Para peneliti menemukan bahwa semut tukang kayu Florida (Camponotus floridanus) mengidentifikasi luka anggota badan pada teman sarangnya, lalu mengobatinya dengan pembersihan atau amputasi.
-
Kenapa jumlah hewan di Bumi sulit dihitung? Namun dia mengatakan cara termudah untuk memulai adalah dengan memperkirakan jumlah total spesies hewan.
Sejumlah penelitian telah berusaha memperkirakan jumlah populasi semut global, tapi hasilnya jauh lebih kecil dari hasil terbaru ini yaitu 20 juta miliar.
Dalam temuan baru ini, para peneliti menganalisis 465 penelitian yang mengukur jumlah semut, seperti dikutip dari laman TRT World, Selasa (20/9). Penelitian ini diterbitkan pada Senin dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Ratusan penelitian menggunakan dua teknik standar: memasang perangkap yang menangkap semut yang lewat selama periode waktu tertentu, atau menganalisis jumlah semut pada sepetak daun tertentu di tanah.
Walaupun survei telah dilakukan di semua benua, beberapa wilayah utama hanya memiliki sedikit data atau tidak ada sama sekali, termasuk Afrika tengah dan Asia.
Inilah alasan mengapa jumlah semut jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
"Sangat penting bagi kami untuk mengisi celah yang tersisa ini untuk mencapai gambaran komprehensif tentang keanekaragaman serangga," jelas para peneliti dalam jurnal tersebut.
Ada lebih dari 15.700 spesies dan subspesies semut bernama yang ditemukan di seluruh planet ini, dan kemungkinan jumlah semut yang belum dideskripsikan atau diberikan nama juga sebanyak itu.
Namun hampir dua pertiganya hanya ditemukan di dua tipe ekosistem: hutan tropis dan sabana.
Berdasarkan perkiraan jumlah semut, total biomassa global mereka diperkirakan 12 megaton karbon kering — lebih banyak daripada gabungan burung dan mamalia liar, dan 20 persen dari manusia.
Di masa depan, para peneliti berencana untuk mempelajari faktor lingkungan yang mempengaruhi kepadatan populasi makhluk kecil tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa populasi semut di Bumi mencapai 20 kuadriliun, jauh lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.
Baca Selengkapnya“Jumlah Ini sangat menakjubkan,” ujar Camili Mora, Ahli Biogeograf dari Universitas Hawaii.
Baca SelengkapnyaJumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.
Baca SelengkapnyaBeberapa makhluk di bumi telah ada sejak ratusan juta tahun sebelumnya. Sebagian besar dari makhluk itu adalah serangga. Yuk, simak 13 serangga tertua di bumi!
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah beberapa hewan yang masih jarang diketahui oleh ilmuwan dan masih jadi misteri.
Baca SelengkapnyaKumpulan fakta-fakta unik dunia yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaPeradaban ini ada di bawah kaki kita, tapi mungkin seringkali tidak kita sadari.
Baca SelengkapnyaHewan purba berusia ratusan tahun yang masih hidup hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSekilas, telur-telur ini mirip batu kerikil dengan warna hijau gelap.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaDi kedalaman samudra yang luas, tersembunyi kehidupan yang begitu beragam dan misterius.
Baca Selengkapnya