Penelitian: Antibodi dari Vaksin BioNTech Lebih Kuat Ketimbang Sinovac
Merdeka.com - Penerima vaksin COVID-19 BionNTech ditemukan memiliki tingkat antibodi "substansial yang lebih kuat" ketimbang mereka yang menerima vaksin Sinovac, seperti dilaporkan South China Morning Post pada Sabtu, mengutip studi Hong Kong.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Sabtu (19/6), sejumlah penerima vaksin Sinovac mungkin memerlukan dosis penguat ketiga, kata media itu, yang mengutip kepala peneliti, Professor Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari Universitas Hong Kong (HKU).
Studi yang ditugaskan pemerintah itu dilakukan oleh sekolah kesehatan masyarakat HKU dan melibatkan pelacakan respons antibodi dari 1.000 orang penerima salah satu vaksin tersebut, lapor South China Morning Post.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
Awal pekan ini, pejabat di Indonesia memperingatkan bahwa lebih dari 350 tenaga kesehatan terinfeksi COVID-19 meski telah menerima vaksin Sinovac dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit. Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran soal kemanjuran vaksin tersebut dalam melawan varian virus yang lebih menular.
Awal Juni, Uruguay merilis data dunia sungguhan mengenai dampak vaksin COVID-19 Sinovac Biotech di kalangan populasinya. Data menunjukkan bahwa vaksin tersebut 90 persen lebih ampuh mencegah orang harus mengalami perawatan intensif dan kematian.
Pemerintah Uruguay juga melakukan studi tentang keampuhan vaksin Pfizer/BioNTech di antara 162.047 petugas kesehatan dan kaum lansia di atas 80 tahun. Pemerintah mengatakan dosis tersebut 94 persen ampuh mencegah orang harus masuk ICU dan kehilangan nyawa, juga mengurangi infeksi hingga 78 persen.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca Selengkapnya