Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian di AS: Kekebalan Terhadap Infeksi Covid-19 Dapat Bertahan Lima Bulan

Penelitian di AS: Kekebalan Terhadap Infeksi Covid-19 Dapat Bertahan Lima Bulan Penanganan pasien virus corona di Wuhan. ©THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Kekebalan terhadap infeksi Covid-19 bertahan setidaknya selama lima bulan - dan mungkin lebih lama dari itu, seperti diungkapkan temuan baru para peneliti.

Walaupun laporan tersebut mungkin meragukan dan kontradiktif dengan laporan yang mirip yang dirilis di Inggris pekan ini, tapi sebenarnya tidak demikian. Tubuh manusia memproduksi senyawa pasukan imun untuk merespons sebuah infeksi dan pertama-pertama jumlahnya melimpah, mati dengan cepat, sementara kekebalan yang lain terbentuk lebih lambat.

Laporan baru yang keluar pada Rabu menunjukkan 90 persen orang yang sembuh dari Covid-19 tetap memiliki respons kekebalan yang stabil.

Orang lain juga bertanya?

"Sementara beberapa laporan yang telah dirilis mengatakan antibodi virus ini hilang dengan cepat, kami telah menemukan hal sebaliknya - bahwa lebih dari 90 persen orang yang sakit ringan dan sedang memproduksi sebuah respons antibodi cukup kuat untuk menetralisir virus, dan responsnya meningkat selama berbulan-bulan," jelas profesor vaksinologi di Sekolah Kedokteran Icahn Mount Sinai, Florian Krammer, yang juga memimpin penelitian ini.

"Ini sangat penting untuk efektivitas pengembangan vaksin," lanjutnya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis (29/10).

Tim meneliti respons antibodi 30.000 orang lebih yang dites positif virus corona di Sistem Kesehatan Mount Sinai antara Maret dan Oktober. Mereka mengkategorikan antibodi mereka dengan rendah, moderat, dan tinggi. Lebih dari 90 persen memiliki tingkat moderat sampai tinggi.

Mereka kemudian meneliti lebih jauh 121 pasien yang telah sembuh dan mendonorkan plasma mereka - pertama pada tiga bulan setelah mereka pertama kali merasakan gejala, dan kemudian lima bulan setelahnya.

Para peneliti memang melihat penurunan pada beberapa antibodi. Tetapi yang lain bertahan, seperti yang mereka melaporkan dalam jurnal Science.

"Konsentrasi antibodi serum yang kami ukur pada individu pada awalnya kemungkinan besar diproduksi oleh plasmablast, sel yang bertindak sebagai penanggap pertama virus yang menyerang dan bersatu untuk menghasilkan serangan awal antibodi yang kekuatannya segera berkurang," jelas Direktur Klinik Pengujian Antibodi Rumah Sakit Mount Sinai, Dr Ania Wajnberg.

"Kadar antibodi yang dipertahankan yang kami amati selanjutnya kemungkinan besar diproduksi oleh sel plasma berumur panjang di sumsum tulang. Ini mirip dengan apa yang kita lihat pada virus lain dan kemungkinan berarti mereka akan tetap ada. Kami akan terus mengikuti grup ini dari waktu ke waktu untuk melihat apakah level ini tetap stabil seperti yang kami duga dan harapkan."

Cegah Infeksi Ulang

Antibodi bukan satu-satunya perlindungan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, tetapi mereka adalah garis pertahanan pertama yang penting.

"Meskipun ini tidak dapat memberikan bukti yang meyakinkan bahwa respons antibodi ini melindungi dari infeksi ulang, kami yakin sangat mungkin bahwa mereka akan menurunkan rasio kemungkinan infeksi ulang," tulis tim peneliti.

"Kami tahu dari penelitian dengan virus corona yang biasa pada manusia bahwa antibodi penetral diinduksi, dan antibodi ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dan memberikan perlindungan dari infeksi ulang atau penyakit yang menipis, bahkan jika individu terinfeksi kembali," tulis Wajnberg dan rekannya.

"Masih belum jelas apakah infeksi SARS-CoV-2 pada manusia melindungi dari infeksi ulang dan untuk berapa lama."

Langkah penting berikutnya, kata mereka, adalah menetapkan apa yang dikenal sebagai korelasi perlindungan. Ini adalah senyawa yang dapat diukur dalam darah yang akan memberi tahu dokter apakah seseorang kebal - sehingga tidak perlu menunggu dan melihat apakah mereka terinfeksi lagi setelah satu serangan, atau setelah mendapatkan vaksin.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain
Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain

Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya