Penelitian: Hewan Peliharaan Bisa Tertular Covid-19 dari Pemiliknya
Merdeka.com - Menurut penelitian, Covid hal yang umum pada kucing dan anjing peliharaan yang pemiliknya terinfeksi penyakit tersebut.
Tes usap atau swab diambil dari 310 hewan peliharaan di 196 rumah tangga di mana infeksi manusia telah terdeteksi.
Hasil tes PCR enam ekor kucing dan tujuh ekor anjing positif, sementara 54 hewan dites positif untuk antibodi virus.
-
Penyakit apa yang bisa kucing tularkan ke manusia? Penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan yang serius.
-
Bagaimana kucing mempengaruhi kesehatan pemiliknya? Penelitian menunjukkan bahwa memiliki kucing dapat memberikan keuntungan bagi kesehatan fisik dan psikologis, asalkan pemiliknya tidak alergi terhadap hewan tersebut.
-
Bagaimana infeksi virus menyebabkan demam pada kucing? Infeksi virus seperti Feline Calicivirus (FCV) dan Feline Leukemia Virus (FeLV) juga dapat menyebabkan demam pada kucing. Virus ini umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau melalui makanan dan air minum yang terkontaminasi.
-
Bagaimana cara melindungi kucing dari penyakit? Dengan demikian, kucing bisa terhindar dari penyakit fatal seperti rabies, panleukopenia, herpesvirus, calicivirus, hingga leukemia.
-
Kenapa kucing bisa flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Siapa yang meneliti kucing? Pada tahun 1954, penelitian menarik dilakukan dengan menempatkan kucing dalam labirin besar.
“Jika Anda kena Covid, Anda harus menghindari kontak dengan kucing atau anjing Anda, sama seperti yang Anda lakukan dengan orang lain,” jelas Dr Els Broens, dari Universitas Utrecht, dikutip dari BBC, Senin (5/7).
“Perhatian utama bukan kesehatan hewannya tapi potensi risiko bahwa hewan peliharaan bisa berperan sebagai wadah virus dan membawanya ke populasi manusia,” lanjutnya.
Para penulis penelitian menyampaikan, tidak ada bukti penularan hewan peliharaan ke pemilik ditemukan sampai saat ini tapi itu sulit terdeteksi ketika virus masih menyebar dengan mudah di antara manusia.
Sebagian besar hewan peliharaan yang terinfeksi cenderung tanpa gejala atau menunjukkan gejala Covid ringan.
Para peneliti dari Universitas Utrecht mengerahkan klinik hewan keliling ke rumah-rumah di Belanda yang telah dites positif Covid di beberapa titik dalam 200 hari terakhir.
Tes swab dilakukan untuk kucing dan anjing peliharaan mereka untuk menguji bukti infeksi terbaru, sementara sampel darah juga diuji untuk antibodi untuk memperkirakan paparan Covid sebelumnya.
Hasilnya ditunjukkan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa, di mana hasilnya 4,2 persen menunjukkan bukti infeksi terbaru dan 17,4 persen dites positif untuk antibodi.
Tes lanjutan menunjukkan semua hewan yang hasil PCR-nya positif bersih dari infeksi dan terus mengembangkan antibodi.
Para peneliti mengatakan rute penularan virus yang paling mungkin adalah dari manusia ke hewan, bukan sebaliknya.
"Kami tidak bisa mengatakan ada risiko 0% pemilik tertular Covid dari hewan peliharaan mereka," kata Dr Broens dari Pusat Diagnostik Mikrobiologi Kedokteran Hewan.
"Saat ini, pandemi masih didorong oleh infeksi dari manusia ke manusia, jadi kami tidak akan mendeteksinya."
Dokter hewan di Rusia telah mulai memvaksinasi beberapa hewan untuk melawan penyakit ini.
Tetapi Dr Broens berkata: "Saya tidak melihat bukti ilmiah untuk itu sekarang.
"Tampaknya tidak mungkin hewan peliharaan berperan dalam pandemi ini."
Sebuah penelitian terpisah yang dilakukan Universitas Guelph di Ontario, Kanada, menemukan kucing yang tidur di tempat tidur pemiliknya tampaknya memiliki risiko infeksi tertentu.
Sebanyak 48 kucing dan 54 anjing dari 77 rumah tangga diuji antibodi Covid dan pemiliknya ditanyakan soal interaksi mereka dengan hewan peliharaan.
Sekitar 67 persen kucing peliharaan dan 43 persen anjing dinyatakan positif, dibandingkan dengan 9 persen dari anjing dan kucing dari penampungan hewan dan 3 persen dari kucing liar di daerah tersebut.
Seperempat hewan peliharaan menunjukkan gejala penyakit, mulai dari kehilangan nafsu makan hingga kesulitan bernapas. Walaupun sebagian besar kasusnya ringan, tiga di antaranya parah.
Penulis penelitian mengatakan kondisi biologis kucing dapat membuat mereka lebih rentan terinfeksi Covid.
Kucing juga lebih cenderung tidur di dekat wajah pemiliknya daripada anjing, meningkatkan paparan mereka terhadap infeksi apa pun.
Kepala jurusan kedokteran hewan Universitas Cambridge, Prof James Wood mengatakan dua penelitian itu menambah bukti lain yang menunjukkan sebagian besar kucing dan anjing dapat tertular virus dari pemiliknya.
"Penelitian di Belanda dilakukan dengan kuat dan menunjukkan sekitar 20 persen hewan peliharaan yang terpapar mungkin terinfeksi dan pada akhirnya mereka bebas infeksi seperti yang dilakukan kebanyakan manusia," jelasnya.
"Sebagian besar laporan adalah bahwa infeksi ini tampaknya tanpa gejala,” lanjutnya.
"Tampaknya juga virus biasanya tidak menular dari anjing dan kucing ke hewan lain atau pemiliknya."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaCalici adalah adalah patogen virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas pada kucing.
Baca SelengkapnyaChlamydia, atau dalam dunia medis disebut juga chlamydiosis, adalah salah satu penyakit yang sering menyerang kucing.
Baca SelengkapnyaApakah bulu kucing bisa menyebabkan asma? Pertanyaan ini sering terlintas bagi beberapa orang.
Baca SelengkapnyaPasar hewan peliharaan di Asia juga mengalami tren peningkatan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara barat.
Baca SelengkapnyaKutu telinga pada kucing merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaDistemper termasuk penyakit infeksi yang mempengaruhi pernapasan hingga saraf.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahaya kucing yang paling utama bagi wanita adalah toxoplasmosis, yaitu infeksi yang dapat ditularkan melalui kotoran kucing.
Baca SelengkapnyaYuk, simak 4 tips perawatan ampuh berikut ini untuk bebaskan anabulmu dari kutu.
Baca Selengkapnya