Penelitian: Kandungan Ganja Mampu Cegah Virus Corona Masuk ke Sel Manusia
Merdeka.com - Sebuah penelitian baru menyatakan senyawa ganja menunjukkan kemampuannya untuk mencegah virus yang menyebabkan Covid-19 memasuki sel manusia.
Para peneliti di Oregon State University, Amerika Serikat (AS) menyampaikan, mereka menemukan sepasang asam cannabinoid - disebut asam cannabigerolic atau CBGA dan asam cannabidiolic atau CBDA - dapat mengikat mahkota protein (ujung lancip) pada SARS-CoV-2, menghalangi langkah penting dalam proses yang digunakan virus untuk menginfeksi manusia.
Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Natural Products, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (14/1).
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa kayu manis bisa mencegah kanker? Senyawa aktif tersebut dapat membantu melawan kerusakan oksidatif pada sel-sel dan mampu meredakan peradangan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa saja manfaat tanaman antikanker bagi tubuh? Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat telah menjadi bagian integral dari berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia. Beberapa tanaman memiliki kandungan yang dapat melawan atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
-
Mengapa biji nangka dapat melawan kanker? Salah satu penyebab utama perkembangan sel kanker adalah paparan radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh. Untuk menghindari hal tersebut, tubuh memerlukan asupan antioksidan seperti flavonoid, tanin, dan saponin. Ketiga jenis senyawa antioksidan ini banyak terkandung dalam biji nangka. Dengan demikian, mengonsumsi biji nangka secara teratur dipercaya dapat memperkuat sistem imun dan memperbaiki kerusakan pada DNA.
Para ilmuwan masih terus berusaha menemukan berbagai alternatif pengobatan lainnya untuk Covid-19, yang kini sedang mengalami lonjakan di berbagai tempat di dunia setelah munculnya varian Omicron. Omicron telah mengambil alih Delta sebagai varian dominan dan disebut sangat menular.
Ganja diketahui memiliki sejumlah manfaat di bidang kesehatan. Namun sejumlah negara, termasuk Indonesia, menetapkan ganja sebagai tanaman ilegal untuk dikonsumsi secara bebas.
Namun tahun lalu, Komisi Obat dan Narkotika (CND) PBB memindahkan ganja dari Golongan VI ke Golongan I. Artinya, ganja dihapus dari daftar yang mengkategorikannya sebagai obat paling berbahaya, menjadi tanaman yang memiliki nilai untuk bahan pengobatan.
CND menyetujui rekomendasi WHO menghapus ganja dan getah atau resin ganja dari klasifikasi Daftar IV di bawah Konvensi Tunggal Obat-Obatan Narkotik 1961, di mana ganja dan turunannya dimasukkan dalam satu kategori dengan heroin dan candu atau opium.
Zat yang diklasifikasikan sebagai Daftar IV adalah bagian dari obat Daftar I. Artinya bahan ini tidak hanya dianggap 'sangat adiktif dan sangat rentan disalahgunakan' tapi juga dilabeli 'sangat berbahaya dan nilai medis atau penyembuhannya sangat terbatas'.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ganja atau mariyuana adalah daun dan bunga kering tanaman ganja. Ganja mengandung senyawa yang dapat mengubah atau mengalihkan pikiran (misalnya, psikoaktif) seperti tetrahydrocannabinol, atau THC, serta senyawa aktif lainnya seperti cannabidiol, atau CBD, yang tidak mengalihkan atau mengubah pikiran.
CDC dalam situs resminya menjelaskan, tanaman ganja mengandung bahan kimia yang dapat membantu mengatasi gejala beberapa masalah kesehatan. Namun menurut CDC, tidak ada cukup penelitian untuk menunjukkan seluruh tanaman berfungsi untuk mengobati atau menyembuhkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum mengakui atau menyetujui tanaman ganja sebagai obat.
Dua obat telah dibuat sebagai pil dari bahan kimia dari tanaman ganja seperti THC. Obat ini dapat mengobati mual pada menderita kanker dan membangkitkan nafsu makan pada penderita AIDS.
Bahan kimia ganja lain yang sedang dipelajari oleh para ilmuwan, disebut cannabidiol (CBD), tidak membuat mabuk karena bekerja di berbagai bagian sistem saraf dibandingkan THC. Menurut para ilmuwan, CBD dapat membantu anak-anak yang sering kejang, yang tidak dapat dikontrol dengan obat lain. Beberapa penelitian mulai memperhatikan apakah bahan ini cukup membantu.
Dikutip dari MedicineNet, ganja obat atau medical marijuana digunakan untuk mengatasi rasa sakit, mual, otot kejang, kecemasan, autisme, epilepsi, epilepsi, dan sklerosis.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaGinseng merupakan tanaman yang memiliki khasiat yang luar biasa bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSelain digunakan sebagai salah satu bahan rempah dalam masakan, bunga lawang juga menyimpan khasiat yang baik untuk kesehatan.
Baca Selengkapnya