Penelitian Lab: Vaksin Pfizer & Moderna Bisa Melindungi dari Varian Baru Virus Corona
Merdeka.com - Sebuah laporan baru diterbitkan di New England Journal of Medicine pada Rabu, mengatakan virus Covid-19 Pfizer-BioNTech bisa melindungi orang dari varian baru virus corona yang mengkhawatirkan, termasuk varian yang ditemukan di Afrika Selatan disebut B.1.351.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti di Pfizer dan Fakultas Kedokteran Universitas Texas secara genetik merekayasa jenis-jenis virus untuk membawa beberapa mutasi yang ditemukan di B.1.351. Mereka mengujinya dengan sampel darah yang diambil dari 15 orang yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech sebagai bagian uji coba klinis.
Sementara sampel serum darah menghasilkan aktivitas antibodi yang kurang menetralkan, itu masih cukup untuk menetralkan virus, tulis para peneliti dalam sebuah surat kepada jurnal tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian lainnya. Dan itu juga sebagaimana yang terlihat dengan virus lain, kata salah satu peneliti.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
“Walaupun kita belum tahu dengan tepat tingkat netralisasi yang disyaratkan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit atau infeksi Covid-19, pengalaman kami dengan vaksin lain menyampaikan kepada kami bahwa kemungkinan vaksin Pfizer menawarkan perlindungan yang relatif baik terhadap varian baru ini,” jelas Direktur Institut Infeksi Manusia dan Imunitas Fakultas Kedokteran Universitas Texas, Scott Weaver, yang juga penulis penelitian tersebut kepada CNN.
“Pengurangan tingkat netralisasi terhadap varian Afrika Selatan sekitar 2/3 cukup kecil dibandingkan dengan variasi tingkat netralisasi yang dihasilkan oleh vaksin terhadap virus lain yang bahkan memiliki lebih banyak variabilitas dalam urutan proteinnya daripada SARS-CoV-2,” tambahnya, dikutip dari CNN, Kamis (18/2).Pfizer mengatakan, tak ada bukti di kehidupan nyata bahwa varian tersebut lepas dari perlindungan yang diberikan vaksin.
“Kendati demikian, Pfizer dan BioNTech telah mengambil langkah yang diperlukan, melakukan investasi yang tepat, dan terlibat dalam pembahasan yang sesuai dengan regulator untuk berada dalam posisi untuk mengembangkan dan mencari otorisasi untuk vaksin atau booster mRNA yang diperbarui setelah varian yang secara signifikan mengurangi perlindungan dari vaksin teridentifikasi,” jelas Pfizer dalam sebuah pernyataan.
Temuan Moderna
Terpisah, sebuah tim di Badan Kesehatan Nasional AS dan Moderna mempublikasikan sebuah surat dalam jurnal yang sama menggarisbawahi temuan dari sebuah eksperimen yang mereka laporkan bulan lalu.
Mereka juga melaporkan pengurangan respons antibody terhadap virus yang direkayasa secara genetik agar terlihat seperti varian B.1.351 -- tetapi tidak cukup pengurangan untuk membuat kerja vaksin menjadi kurang efektif.
“Meskipun ada pengurangan ini, tingkat titer penetral dengan (varian yang ditemukan di Afrika Selatan) tetap di atas tingkat yang diharapkan dapat melindungi,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Mereka menemukan tak ada pengurangan efektivitas atau kemanjuran terhadap varian yang pertama ditemukan di Inggris yang dikena dengan B.1.1.7.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya