Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian: Pasien Covid-19 yang Malas Gerak Kemungkinan Lebih Cepat Meninggal

Penelitian: Pasien Covid-19 yang Malas Gerak Kemungkinan Lebih Cepat Meninggal Penanganan pasien virus corona di Wuhan. ©THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Bagi pasien Covid yang kurang gerak atau olahraga dikaitkan dengan gejala penyakit yang lebih parah dan memiliki risiko kematian lebih tinggi, menurut sebuah penelitian terhadap hampir 50.000 orang yang terinfeksi virus corona.

Orang yang tidak aktif secara fisik selama sekurang-kurangnya dua tahun sebelum pandemi lebih mungkin menjalani rawat inap atau dibawa ke ruang ICU, dan bahkan meninggal dunia. Demikian dilaporkan para peneliti pada Selasa dalam British Journal of Sports Medicine.

Dilansir AFP, Rabu (14/4), penelitian menemukan, sebagai faktor risiko penyakit Covid yang serius, ketidakaktifan fisik hanya dilampaui oleh usia lanjut dan riwayat transplantasi organ.

Orang lain juga bertanya?

Dibandingkan dengan faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi seperti merokok, obesitas atau hipertensi, ketidakaktifan fisik merupakan faktor risiko terkuat di semua hasil penelitian.Kondisi yang sudah ada sebelumnya yang paling terkait dengan infeksi Covid-19 parah adalah usia lanjut, berjenis kelamin laki-laki, dan menderita diabetes, obesitas, atau penyakit kardiovaskular. Namun hingga saat ini, malas gerak atau kurang olahraga belum dimasukkan

Untuk melihat apakah kurang olahraga meningkatkan kemungkinan infeksi parah, rawat inap, perawatan di ICU, dan kematian, para peneliti membandingkan hasil ini pada 48.440 orang dewasa di Amerika Serikat yang terinfeksi Covid-19 antara Januari dan Oktober 2020.

Usia rata-rata pasien adalah 47 tahun, dan tiga dari lima pasien adalah perempuan. Rata-rata, indeks massa tubuh mereka adalah 31, tepat di atas ambang batas obesitas.

Sekitar setengahnya tidak memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, kondisi paru-paru kronis, penyakit jantung atau ginjal, atau kanker. Hampir 20 persen memiliki satu, dan lebih dari 30 persen memiliki dua atau lebih riwayat penyakit.

Semua pasien telah melaporkan tingkat aktivitas fisik rutin mereka setidaknya tiga kali antara Maret 2018 dan Maret 2020 di klinik rawat jalan.

Sekitar 15 persen menggambarkan diri mereka tidak aktif (0–10 menit aktivitas fisik per minggu), hampir 80 persen melaporkan "beberapa aktivitas" (11–149 menit / minggu), dan tujuh persen secara konsisten aktif sesuai dengan pedoman kesehatan nasional (150 + menit / minggu).

Setelah memungkinkan adanya perbedaan karena ras, usia, dan kondisi riwayat medis sebelumnya, pasien Covid-19 yang kurang gerak lebih dari dua kali lebih mungkin untuk dirawat di rumah sakit daripada mereka yang paling aktif.

Mereka juga 73 persen lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif, dan 2,5 kali lebih mungkin meninggal karena infeksi.

Dibandingkan dengan pasien yang biasa melakukan aktivitas fisik sesekali, 20 persen lebih mungkin dirawat di rumah sakit, 10 persen lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif, dan 32 persen lebih mungkin meninggal.

Meskipun kaitannya kuat secara statistik, penelitian ini - yang bersifat observasional, bukan uji klinis - tidak dapat ditafsirkan sebagai bukti langsung bahwa kurangnya olahraga secara langsung menyebabkan perbedaan hasil.

Penemuan ini juga bergantung pada pelaporan sendiri oleh pasien, dengan potensi bias.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Malas Gerak yang Sering Diabaikan, Bisa Tingkatkan Risiko Stroke dan Jantung
Bahaya Malas Gerak yang Sering Diabaikan, Bisa Tingkatkan Risiko Stroke dan Jantung

Dengan memahami bahaya dari gaya hidup sedentari, kita dapat mengambil langkah untuk mengubah kebiasaan kita dan memilih jalan menuju kesehatan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Waspada! 8 Hal Ini Bisa Menjadi Tanda Bahwa Kamu Kurang Gerak dalam Kehidupan Sehari-hari
Waspada! 8 Hal Ini Bisa Menjadi Tanda Bahwa Kamu Kurang Gerak dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya hidup kurang gerak bisa tampak melalui sejumlah tanda yang tampak.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Jumlah Langkah Kaki Ideal untuk Menyeimbangi Kebiasaan Duduk, Benarkah 10.000 Langkah?
Peneliti Temukan Jumlah Langkah Kaki Ideal untuk Menyeimbangi Kebiasaan Duduk, Benarkah 10.000 Langkah?

Banyak orang percaya 10.000 langkah adalah jumlah jalan kaki ideal, namun benarkah terbukti secara ilmiah?

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini
Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini

Dari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening

Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu

Baca Selengkapnya
Hasil Penelitian: Minum Kopi Turunkan Risiko Kematian Dini Akibat Duduk Terlalu Lama
Hasil Penelitian: Minum Kopi Turunkan Risiko Kematian Dini Akibat Duduk Terlalu Lama

Dalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari berisiko kematian 40 persen lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Waspada 3 Kondisi yang Buat Mudah Sakit di Musim Hujan
Waspada 3 Kondisi yang Buat Mudah Sakit di Musim Hujan

Pemerhati kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan alasan musim hujan membuat tubuh semakin rentan sakit.

Baca Selengkapnya
Studi Terbaru, Olahraga 11 Menit Tiap Hari Hindarkan dari Mati Muda
Studi Terbaru, Olahraga 11 Menit Tiap Hari Hindarkan dari Mati Muda

Berolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
5 Bahaya Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Kurang Aktif Bergerak
5 Bahaya Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Kurang Aktif Bergerak

Jika gaya hidup ini dibiarkan begitu saja, maka terdapat beberapa bahaya kesehatan yang bisa dialami.

Baca Selengkapnya
Ternyata Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Kematian karena Kurang Gerak, Simak Penjelasan Ilmiahnya
Ternyata Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Kematian karena Kurang Gerak, Simak Penjelasan Ilmiahnya

Penelitian baru menunjukkan bahwa minum kopi dapat membantu menghilangkan beberapa efek buruk dari gaya hidup kurang gerak.

Baca Selengkapnya