Penelitian: Penguin Kehilangan Kemampuan Terbang Sejak 60 Juta Tahun Lalu
Merdeka.com - Penguin kehilangan kemampuannya untuk terbang lebih dari 60 juta tahun lalu, jauh sebelum lapisan es kutub terbentuk. Demikian hasil penelitian internasional.
Burung laut ini mampu menyelam dengan sayapnya di laut, yang menjadi sumber utama makanannya, menurut pemimpin penelitian, Zhou Chengran dari BGI-Research yang berbasis di Shenzhen, China.
"Penguin di Kutub Selatan tidak menghadapi predator darat, seperti beruang kutub di Kutub Utara. Tidak bisa terbang tidak meningkatkan risiko mereka dimangsa," jelasnya, dikutip dari South China Morning Post.
-
Kenapa penguin tak bisa terbang? Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), sayap penguin telah berevolusi untuk tujuan berenang, bukan untuk terbang seperti burung pada umumnya.
-
Bagaimana sayap penguin berevolusi? Diperkirakan bahwa seiring dengan peningkatan kemampuan berenang, penguin secara bertahap kehilangan kemampuan terbang mereka. Sayap penguin juga telah beradaptasi untuk mendukung kehidupan mereka di dalam air.
-
Apa yang membuat penguin berbeda dari burung lain? Selain tidak bisa terbang, bulu penguin memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan burung lainnya. Bulu-bulu penguin lebih pendek, lebar, dan tersusun rapat, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap dinginnya air.
-
Kapan penguin muncul? Penguin tertua yang diketahui adalah Waimanu Manneringi, yang berasal dari Selandia Baru dan muncul sekitar 61 juta tahun lalu, tepatnya 5 juta tahun setelah peristiwa kepunahan massal yang mengakhiri era dinosaurus.
-
Dimana penguin hidup? Sebagian besar penguin saat ini dapat ditemukan di belahan bumi selatan, seperti spesies penguin Adelie yang menghuni garis pantai Antartika. Sementara itu, penguin Galapagos adalah satu-satunya spesies penguin yang hidup di utara khatulistiwa.
-
Kapan fosil penguin ditemukan? Para ilmuwan menemukan fosil penguin kuno yang masih utuh di sepanjang pantai es Antartika.
"Sayap penguin mirip sirip ikan dan tidak seperti sayap terlipat burung laut lainnya. Itulah cara mereka bisa mengurangi pertahanan air dan menyimpan energi saat berenang. Kehilangan kemampuan terbang membantu mereka hidup di dalam laut."
Para ilmuwan merekonstruksi lebih dari 60 juta tahun sejarah evolusi penguin dengan menganalisis genom spesies penguin yang masih hidup dan yang telah punah (dalam 300 tahun terakhir), dan data dari fosil.
Tim dari Argentina, Australia, Inggris, China, Denmark, Jerman, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat menerbitkan temuan mereka di jurnal Nature Communications pada Selasa.
Mereka menjelaskan bagaimana penguin bertransisi dari burung yang hidup di darat menjadi burung laut, hidup di beberapa lingkungan paling ekstrem di Bumi seperti Antarktika dan Samudera Selatan atau Samudera Antarktika.
"Lebih dari 60 juta tahun, burung-burung ikonik ini telah berevolusi menjadi predator laut yang sangat terspesialisasi, dan sekarang beradaptasi dengan baik di beberapa lingkungan paling ekstrem di Bumi," tulis tim tersebut.
"Namun, seperti yang diungkapkan oleh sejarah evolusi mereka, mereka sekarang berdiri sebagai penjaga yang menyoroti kerentanan fauna yang beradaptasi dengan dingin di dunia yang memanas dengan cepat."
Salah satu penulis studi lainnya dari BGI-Research, Pan Hailin, mengatakan struktur tubuh penguin berevolusi menjadi sangat berbeda dari burung lainnya untuk beradaptasi dengan lingkungan ekstrem.
"Tubuh penguin licin dan lincah untuk berenang. Sayap mereka seperti sirip ikan dan kaki mereka menyatu seperti bebek. Mereka memiliki paruh pendek, pandangan yang tajam untuk menyelam di bawah air dan berburu, juga lapisan tebal lemak agar tetap hangat," jelasnya.
Pan menambahkan, indera perasa mereka juga berubah. Kini pinguin hanya bisa mendeteksi rasa asam dan asin. Kemampuan untuk mengecap rasa umami, manis dan pahit menghilang.
"Ini bisa terkait dengan cara mereka makan di air dingin - penguin menelan makanan mereka dengan cepat alih-alih lambat untuk menikmati rasanya," jelas Pan.
Di antara burung-burung, penguin adalah penyelam terbaik dan bisa menahan napas mereka selama bermenit-menit saat menyelam. Penguin kaisar (emperor penguin) bisa menyelam sampai kedalaman 500 meter dan diam di bawah laut hampir 30 menit dengan satu napas.
Menurut Pan, mutasi gen memperkuat protein pengikat oksigen - mioglobin di otot dan hemoglobin dalam darah - memungkinkan mereka menahan napas begitu lama.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain tidak dapat terbang, bulu penguin memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan burung lainnya.
Baca SelengkapnyaMencairnya salju di Kutub Selatan atau Antartika sebagai dampak perubahan iklim memunculkan fosil-fosil berusia ribuan tahun.
Baca Selengkapnyawalau memiliki sayap, ternyata burung-burung ini tidak bisa terbang.
Baca SelengkapnyaBaru Punah 600 Tahun Lalu, Jejak Kaki Burung Purba Ini Ditemukan Berusia 3,6 Juta Tahun
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan juga mengungkap penyebab peristiwa kepunahan massal di Zaman Trias-Jurassic.
Baca SelengkapnyaMelelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan berspekulasi ada kekuatan lain di Bumi yang menyebabkan dinosaurus punah, selain asteroid.
Baca SelengkapnyaApakah anda pernah berpikir mengapa burung tidak memiliki gigi? Faktanya kondisi anatomi tersebut dipengaruhi dari cara hidup mereka.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan fosil-fosil ikan laut dalam yang usinya mencapai 130 juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaSaat melakukan survei udara, para ilmuwan melihat seekor paus abu-abu yang dinyatakan punah di Samudera Atlantik. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaTim ilmuwan menemukan fosil ini terawetkan dalam lempengan batu pasir.
Baca SelengkapnyaSpesies baru ini ditemukan di Sungai Finke (Larapinta), Australia.
Baca Selengkapnya