Penelitian sebut ateis lebih cerdas ketimbang orang beragama
Merdeka.com - Sebuah penelitian di Amerika Serikat bakal membuat Anda tercengang. Mereka yang ateis alias tidak beragama dan tidak mengakui adanya Tuhan ternyata lebih cerdas dibandingkan mereka mengaku berTuhan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (17/8), selain mempunyai kecerdasan pikiran para ateis juga mempunyai kecerdasan emosional dan kontrol diri yang baik. Mereka lebih memmentingkan perubahan diri ke arah lebih baik ketimbang mengurusi keyakinan orang lain. Mereka juga mampu beradaptasi sesama manusia, cenderung meminggirkan perbedaan, dan ramah.
Hasil ini didapat dari 63 penelitian soal agama dan kecerdasan kurun waktu 1928 hingga tahun lalu. Sekitar 53 hasil penelitian menyebutkan ada hubungan negatif antara agama dan kecerdasan, hanya 10 mengungkap agama dan kecerdasan berjalan beriringan.
-
Apa yang mempengaruhi IQ tinggi suatu negara? Negara yang memiliki rata-rata IQ tinggi, mencerminkan pencapaian pendidikan, inovasi teknologi, dan budaya intelektual yang kuat.
-
Bagaimana doa kecerdasan menyeimbangkan ilmu? Selain itu, memohon kecerdasan berpikir melalui doa juga merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara ilmu duniawi dan ilmu ukhrawi.
-
Bagaimana AS menggunakan agama untuk mencampuri urusan China? 'Washington didesak untuk berhenti menggunakan apa yang disebut isu agama untuk mencampuri urusan dalam negeri China,' tegas seorang juru bicara Kedutaan Besar CLaporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Apa dampak negatif globalisasi terhadap budaya? Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
-
Kelemahan apa yang terkait dengan bahasa asing? Tidak mahir dalam bahasa asing dapat menghambat proses komunikasi yang efektif, mengurangi kemampuan untuk menjalankan negosiasi dengan baik, dan bahkan membatasi akses terhadap sumber daya atau peluang bisnis yang lebih luas.
-
Apa penyakit yang pengaruhi kecerdasan anak? Ada sejumlah penyakit yang dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak jika tidak ditangani dengan baik.
Bahkan di kalangan anak-anak. Bocah jarang ke gereja lebih cerdas ketimbang mereka rajin beribadah. PSikolog dari Universitas Rochester mengatakan agama mempunyai keterlibatan penting dalam sebuah keyakinan secara turun temurun mengimani suatu hal yang belum tentu ada kejelasan.
Sementara ilmu menjadi landasan berpikir, merencanakan sesuatu, memecahkan masalah, bisa berpikir abstrak, memahami ide-ide kompleks, belajar dengan cepat, serta belajar dari pengalaman. Ilmu akan mempertanyakan segala sesuatu yang belum pasti.
Hubungan keduanya cenderung negatif lantaran agama tidak berpijak pada rasionalitas, tidak dapat diuji, dan tidak ada dasar ilmu pengetahuan. Sebab itu agama tidak menari bagi orang-orang cerdas di pelbagai belahan dunia.
Orang cerdas tidak menghabiskan waktunya untuk beribadah. Mereka cenderung terus belajar di sekolah dan tempat menurut mereka dapat menambah kecerdasan. Peneliti Jordan Silberman mengatakan kecerdasan yang tinggi menyebabkan manusia mempunyai kontrol, harga diri, mereka juga mampu memahami kehidupan dengan lebih baik.
Itu sebabnya sensus terakhir dua tahun lalu di Inggris jumlah umat Kristen menurun, termasuk anak-anak. Bahkan terjadi kenaikan signifikan yakni 45% mereka mengaku ateis. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah deretan ilmuwan yang memilih atheis dalam menjalani hidupnya.
Baca SelengkapnyaHawking banyak ditanyai mengenai pandangannya mengenai keberadaan Tuhan dan kepercayaan yang ia anut.
Baca SelengkapnyaMasing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Baca SelengkapnyaEinstein punya gambaran pemahaman tentang Tuhan, meski dirinya seorang Yahudi.
Baca SelengkapnyaSiapakah yang lebih pintar di antara anjing dan kucing? Pertanyaan akan kedua hewan peliharaan favorit itu mungkin pernah terlintas di pikiran kita.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan menanggapi hasil penelitian yang mengungkap IQ orang Indonesia yang hanya 78,49 berdasarkan laporan dari World Population Review.
Baca SelengkapnyaOrang kidal kerap dianggap lebih pintar dan menyimpan potensi pada dirinya. Ketahui mitos dan faktanya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Sejak 1930 Otak Manusia Berkembang Tapi IQ Gen Z Justru Turun
Baca SelengkapnyaDoa memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal meminta kecerdasan berpikir.
Baca SelengkapnyaSering melamun ternyata merupakan tanda seseorang yang memiliki kecerdasan dan krativitas yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban sederhana Albert Einstein kepada seorang bocah kecil.
Baca SelengkapnyaForum Oliver Wyman membagikan hasil laporan yang berjudul "What Business Needs To Know About The Generation Changing Everything".
Baca Selengkapnya