Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Beri Perlindungan Kuat Lawan Omicron

Penelitian: Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Beri Perlindungan Kuat Lawan Omicron Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Merdeka.com - Penelitian lapangan bagaimana vaksin bekerja melawan virus corona varian Omicron menunjukkan penurunan signifikan perlindungan terhadap kasus bergejala yang disebabkan varian baru virus yang menyebar cepat tersebut.

Tapi penelitian yang diterbitkan ilmuwan pemerintah Inggris pada Jumat (10/12) juga mengindikasikan dosis ketiga vaksin atau suntikan booster (penguat) memberikan perlindungan kuat terhadap Omicron.

Para ilmuwan juga memberikan pandangan terlengkap seberapa cepat Omicron menyebar di tengah populasi Inggris yang tingkat vaksinasinya sangat tinggi, memperingatkan bahwa varian Omicron bisa mengambil alih varian Delta sebagai varian dominan pada pertengahan Desember, dan tanpa tindakan pencegahan apapun dapat menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

Peringatan itu diperkuat oleh studi pemodelan komputer di Inggris yang dirilis pada Sabtu yang menunjukkan bahwa bahkan dalam populasi dengan tingkat kekebalan yang tinggi, Omicron dapat secara signifikan mengganggu kehidupan dan membanjiri rumah sakit.

Para ilmuwan memperingatkan, proyeksi tersebut dapat berubah saat mereka mempelajari lebih lanjut tentang tingkat keparahan infeksi Omicron.

Penelitian vaksin yang diterbitkan pada Jumat menunjukkan penurunan tingkat perlindungan. Empat bulan setelah orang menerima dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech, suntikan itu kira-kira 35 persen efektif dalam mencegah infeksi bergejala yang disebabkan Omicron, penurunan yang signifikan dari kinerja mereka terhadap varian Delta, berdasarkan temuan para ilmuwan, dikutip dari The Straits Times, Minggu (12/12).

Namun, dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, menambah angka tersebut menjadi sekitar 75 persen.

Dua dosis vaksin AstraZeneca tampaknya hampir tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi bergejala yang disebabkan Omicron beberapa bulan setelah vaksinasi.

Tetapi bagi penerima vaksin tersebut, dosis tambahan Pfizer-BioNTech memberikan keuntungan besar, meningkatkan efektivitas melawan Omicron hingga 71 persen.

Namun, penulis penelitian mengatakan mereka berharap vaksin akan tetap menjadi benteng melawan rawat inap dan kematian yang disebabkan Omicron.

Para peneliti memperingatkan, bahkan di negara yang melacak varian sedekat Inggris, masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan tepat seberapa baik kinerja vaksin.

Penelitian itu dirilis bersamaan dengan temuan baru tentang betapa mudahnya Omicron menyebar.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, seseorang yang terinfeksi varian Omicron, misalnya, kira-kira tiga kali lebih mungkin untuk menularkan virus ke anggota lain di rumah mereka daripada orang yang terinfeksi varian Delta

Dan kontak dekat dari kasus Omicron kira-kira dua kali lebih mungkin sebagai kontak dekat dari seseorang yang terinfeksi Delta untuk terpapar virus.

Profesor Neil Ferguson, seorang peneliti kesehatan masyarakat di Imperial College London, mengatakan kemampuan Omicron untuk menghindari pertahanan kekebalan tubuh merupakan salah satu keunggulan varian ini dibandingkan varian sebelumnya.

Tetapi karya pemodelan oleh tim penelitinya juga menunjukkan Omicron lebih menular daripada Delta, sekitar 25 persen hingga 50 persen.

"Menurut saya ada sejumlah besar kekebalan yang lolos," jelasnya, mengacu pada kemampuan virus untuk menghindari pertahanan tubuh.

"Tapi itu juga lebih menular secara intrinsik daripada Delta."

Ferguson dan ilmuwan lain telah memperingatkan bahwa bukti-bukti terus berdatangan dan pengawasan yang lebih baik di tempat-tempat di mana gelombang Omicron paling banyak ditemukan dapat mempengaruhi temuan mereka.

Para ilmuwan telah memperingatkan, jika varian Omicron terus menyebar secepat di Inggris, di mana kasus berlipat ganda setiap 2,5 hari, sistem kesehatan di seluruh dunia mungkin kebanjiran pasien.

Bahkan jika Omicron menyebabkan penyakit parah hanya dengan setengah tingkat varian Delta, Ferguson mengatakan pemodelan komputernya menunjukkan 5.000 orang bisa dirawat di rumah sakit setiap hari di Inggris pada puncak gelombang Omicron - angka yang lebih tinggi daripada yang terlihat di titik lain dalam pandemi.

Para ilmuwan mengatakan vaksinasi yang meluas di negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, akan mencegah banyak orang meninggal seperti yang terjadi pada gelombang sebelumnya. Tetapi para ahli juga memperingatkan pasien dengan Covid-19 dan penyakit lain akan menderita jika rumah sakit penuh.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui
Jenis Vaksin Cacar Api dan Efek Sampingnya, Penting Diketahui

Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Ketahui Perbedaan Antara Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Tetes, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Ketahui Perbedaan Antara Vaksin Polio Suntik dan Vaksin Tetes, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Terdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya

Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya