Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan

Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan Virus Corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan tim ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman menunjukkan kalau virus Covid-19 adalah virus buatan laboratorium.

Tim ilmuwan itu menemukan struktur utama virus Covid-19, Sars-CoV-2 mirip dengan struktur virus sintetis buatan laboratorium. Mereka juga menemukan virus penyebab Covid-19 dimodifikasi secara genetik.

Penelitian yang akan dipublikasi pekan ini juga menunjukkan ketiga ilmuwan itu berhasil menemukan elemen struktur genetik berulang. Adanya struktur berulang menunjukkan kalau genom virus ini telah “dijahit” dengan virus lain.

“Untuk membuat virus di laboratorium, peneliti biasanya merekayasa genom virus untuk menambah dan menghapus situs jahitan, yang disebut situs pembatasan. Cara para peneliti memodifikasi situs-situs ini dapat berfungsi sebagai sidik jari perakitan genom,” jelas penelitian yang belum dikaji sesama peneliti itu, seperti dilansir Russia Today, Ahad (23/10).

Penelitian itu juga menjelaskan virus Sars-CoV-2 berbeda dengan virus corona liar atau yang muncul alami. Tetapi virus Sars-CoV-2 mirip dengan virus yang dibentuk di laboratorium. Genom virus itu juga menunjukkan adanya mutasi diam yang berbeda dari virus lain.

Bahkan mutasi virus Sars-CoV-2 sangat tidak mungkin terjadi karena evolusi, jelas penelitian.

“Virusnya (Covid-19) adalah 99,9 persen tiruan, mungkin dimanipulasi, salinan virus alami,” jelas salah satu anggota tim ilmuwan dari Universitas Wuerzburg, Jerman, Valentin Bruttel.

Bruttel juga mengungkap dalam penelitian ini dia menemukan tanda-tanda manipulasi yang mirip pada obat-obat penyakit auto-imun yang sering dia buat dalam laboratorium. Keanehan dalam genom viruslah yang menjadikan Bruttel penasaran akan asal usul virus Covid-19.

Namun penelitian yang dilakukan Bruttel bersama Alex Washburne dari pusat penelitian Selva Analytics, AS dan Antonius VanDongen dari Universitas Duke, AS disangkal oleh ahli imunologi lainnya. Ahli imunologi dari Institut Penelitian Scripps California, Kristian Andersen menyatakan kalau penelitian ini adalah omong kosong.

Bahkan dia menjelaskan kalau penelitian ini sangat “cacat” dan tidak sesuai dengan biologi molekuler tingkat rendah. Andersen bahkan menjelaskan analisisnya terhadap genom Sars-CoV-2 melalui akun Twitternya.

Ahli virologi Jerman, Friedemann Weber juga mengungkap tanda-tanda yang ditemukan Bruttel dan rekan ilmuwannya pada Sars-CoV-2 tidak mampu menunjukkan kalau virus itu berasal dari laboratorium.

Bagi Weber, manipulasi genetik pada virus dapat terjadi secara alami. Dia juga menjelaskan kalau penelitian yang dilakukan Bruttel dan timnya dapat dilakukan semua orang.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Virus Mengerikan Ciptaan Ilmuwan China Bisa Bunuh Manusia dalam 3 Hari
Virus Mengerikan Ciptaan Ilmuwan China Bisa Bunuh Manusia dalam 3 Hari

Ini merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang
Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang

Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan
Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan

Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.

Baca Selengkapnya
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari

Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Virus Manusia Tertua Pada Fosil Nenek Moyang Berusia 50.000 Tahun, Muncul Juga Pada Manusia Modern
Arkeolog Temukan Virus Manusia Tertua Pada Fosil Nenek Moyang Berusia 50.000 Tahun, Muncul Juga Pada Manusia Modern

Kepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.

Baca Selengkapnya
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis

Pengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya