Penelitian Terbaru Ungkap Kemungkinan Asal Muasal Varian Omicron
Merdeka.com - Penelitian terbaru oleh peneliti China mendukung teori yang mengatakan varian Omicron virus corona boleh jadi berasal dari tikus.
Penelitian itu menyatakan ada bukti kuat virus varian Omicron berpindah dari manusia ke tikus dan kemudian setelah sejumlah mutasi virus itu kembali berpindah ke manusia.
Penelitian itu mengungkapkan varian Omicron mengandung mutasi yang jarang ditemui pada sampel klinis dari pasien sebelumnya dan tidak ditemukan pada evolusi tahap pertengahan dari varian lain.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Namun, lima mutasi dari varian Omicron identik dengan salah satu yang ditemukan pada sampel paru-paru tikus, kata makalah yang dipublikasi di Journal of Bisafety and Biosecurity.
Asal mula varian Omicron masih belum diketahui yang mengandung lebih dari 5 mutasi, sebagian besar di antaranya tidak ditemukan di varian virus corona sebelumnya. Banyak ilmuwan sepakat, Omicron bukan berevolusi dari Delta atau varian virus corona lain yang baru muncul.
Sejauh ini ada tiga teori yang mengemuka mengenai asal muasal Omicron. Teori yang paling umum adalah virus itu bermutasi di tubuh seseorang dengan sistem imun yang sudah lemah.
Teori lain adalah virus itu bermutasi di antara pasien Covid-19 tanpa terdeteksi, meski makalah itu menyebut teori itu kecil kemungkinannya.
Teori ketiga menyatakan sebuah spesies hewan mungkin sudah terifeksi dengan varian virus dari manusia yang telah mengalami beberapa kali rangkaian mutasi sebelum kembali menulari manusia.
Peneliti dari Universitas Nankai di Tianjin dan Institut Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membandingkan mutasi dari semua varian virus corona yang diwaspadai yang telah diidentifikasi oleh Badan Kesehatan Dunia.
Makalah itu mengatakan Omicron bisa jadi adalah saudara dari varian Gamma tapi garis keturunannya terpisah pada paruh pertama 2020.
Meski tidak menutup kemungkinan mutasi Omicron berasal dari tubuh manusia yang sistem imunnya sudah lemah, makalah itu mengatakan Omicron lebih mungkin berasal dari seekor tikus sebagai inangnya. Para peneliti menyerukan pengawasan lebih ketat terhadap hewan yang terinfeksi karena bisa menularkan varian lain ke populasi manusia.
Sejumlah hewan memang diketahui memiliki potensi untuk menyebarkan Covid-19 ke manusia atau sebaliknya tapi "penularan secara domestik dari spesies hewan liar bisa berdampak pada kesehatan masyarakat.
Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan pada banyak jenis hewan seperti anjing, kucing, cerpelai, musang, dan hewan di kebun binatang.
Belum lama ini Hong Kong memusnahkan sekitar 2.000 hamster karena ilmuwan di Universitas Hong Kong menemukan ada penularan virus corona dari hamster ke manusia.
Penelitian teranyar ini sesuai dengan makalah sebelumnya yang dipublikasikan oleh para peneliti dari Akademi Sains China.
Makalah yang dipublikasikan pada Journal of Genetikcs and Genomics itu mengatakan sejumlah mutasi dari Omicron kemungkinan besar terjadi pada tikus sebagai inangnya ketimbang pada manusia. Mutasi itu juga membuat virus itu lebih mudah mengikat pada sel tikus.
"Secara keseluruhan, hasil penelitian kami mengindikasikan Omicron berpindah dari manusia ke tikus dan kemudian bermutasi dengan cepat pada inangnya yaitu tikus lalu kemudian berpindah kembali ke manusia," kata hasil penelitian ilmuwan China itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaVirus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca Selengkapnya