Penelitian: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Produksi Respons Imun Jangka Panjang
Merdeka.com - Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech dan Moderna menghasilkan respons imun atau kekebalan yang berkelanjutan, menunjukkan vaksin ini menawarkan perlindungan jangka panjang terhadap Covid-19, berdasarkan penelitian terbaru.
Penelitian yang diterbitkan Senin di jurnal peer-review Nature, menemukan vaksin "menginduksi produksi antibodi yang persisten" "memungkinkan generasi kekebalan humoral yang kuat."
Selain itu, penelitian menemukan vaksin menghasilkan antibodi tingkat tinggi terhadap tiga varian virus corona yang diketahui, termasuk varian Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Ada respons antibodi yang lebih kuat terhadap varian tersebut di antara mereka yang divaksinasi setelah sebelumnya terinfeksi Covid-19.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana cara kerja vaksin Mpox? Vaksin ini merupakan vaksin turunan dari cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating, artinya tidak menyebabkan virus berkembang biak dalam tubuh.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
Meskipun para peneliti hanya meneliti mereka yang menerima vaksin Pfizer-BioNtech, vaksin itu menggunakan teknologi mRNA yang sama untuk menghasilkan inokulasi seperti vaksin Moderna.
Sementara banyak vaksin yang ada menggunakan bit virus atau protein bakteri untuk memicu respons imun, vaksin virus corona berbasis mRNA menginstruksikan tubuh untuk membuat dan melepaskan apa yang disebut protein spike, yang kemudian menginduksi respons imun.
“Respon kekebalan terhadap vaksin semacam itu kuat dan berpotensi bertahan lama,” jelas sebuah laporan Fakultas Kedokteran Universitas Washington, yang para ilmuwannya memimpin penelitian, dikutip dari Times of Israel, Rabu (30/6).
Meskipun penelitian lain telah melacak tingkat antibodi dalam darah orang yang divaksinasi dari waktu ke waktu, penelitian baru ini melihat lebih dekat bagaimana respon imun berkembang dalam tubuh.
Para peneliti menemukan pusat germinal di kelenjar getah bening peserta dalam penelitian ini masih sangat aktif empat bulan setelah mereka menerima suntikan vaksin pertama.
“Pusat germinal adalah kunci untuk respons imun yang kuat dan protektif,” jelas penulis senior Ali Ellebedy, profesor patologi dan imunologi, kedokteran dan mikrobiologi molekuler.
“Pusat germinal adalah tempat ingatan kekebalan kita terbentuk. Dan semakin lama kita memiliki pusat germinal, semakin kuat dan tahan lama kekebalan kita karena ada proses seleksi sengit yang terjadi di sana, dan hanya sel kekebalan terbaik yang bertahan.”
Sebanyak 41 orang diperiksa untuk penelitian ini, delapan di antaranya pernah terinfeksi Covid-19 dan semuanya diberi dua dosis standar vaksin Pfizer-BioNTech.
Sampel germinal diambil dari 14 orang yang menerima vaksin, tiga minggu setelah dosis pertama dan sesaat sebelum mendapatkan vaksin kedua. Sampel tambahan diambil pada minggu ke 4, 5 dan 7. Selain itu, sepuluh peserta memberikan sampel 15 minggu setelah mereka pertama kali memulai dosis vaksin. Tak satu pun dari mereka yang memberikan sampel germinal pernah terinfeksi Covid-19.
Para peneliti menemukan, setelah tiga minggu, pusat germinal, yang terletak di ketiak, terbentuk di semua 14 peserta dan pada akhir masa penelitian, delapan dari 10 peserta yang diuji masih memiliki "pusat germinal yang terdeteksi mengandung sel B yang menargetkan virus," menurut laporan WUSM.
Bahkan 15 minggu setelah suntikan vaksin pertama diberikan, pusat germinal masih memproduksi sel kekebalan.
“Ini adalah bukti dari respon imun yang sangat kuat,” kata salah satu penulis senior Rachel Presti.
“Sistem kekebalan Anda menggunakan pusat germinal untuk menyempurnakan antibodi sehingga mereka dapat mengikat dengan baik dan bertahan selama mungkin. Antibodi dalam darah adalah hasil akhir dari proses tersebut, tetapi pusat germinal adalah tempat terjadinya.”
Penelitian ini memeriksa sampel darah dari 41 orang yang menerima vaksin Pfizer.
Tingkat antibodi terlihat meningkat perlahan setelah dosis pertama pada mereka yang belum pernah terpapar virus sebelumnya, tetapi meningkat jauh lebih cepat pada mereka yang telah terinfeksi Covid-19.
Ellebedy mengatakan kepada The New York Times, suntikan booster vaksin untuk mereka yang belum pernah terinfeksi mungkin akan menghasilkan efek yang sama.
“Jika Anda memberi mereka kesempatan lagi untuk terlibat, mereka akan memiliki respons masif,” jelasnya, merujuk pada sel-sel yang menargetkan virus.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaVaksin polio memegang peran krusial dalam melindungi kesehatan anak-anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca Selengkapnya