Penelitian: Virus Corona Varian Inggris 30 Sampai 100 Persen Lebih Mematikan
Merdeka.com - Varian virus corona yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di Inggris antara 30 sampai 100 persen lebih mematikan daripada varian sebelumnya. Demikian disampaikan para peneliti.
Dalam sebuah penelitian yang membandingkan angka kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi varian yang disebut B.1.1.7 ini dengan mereka yang terinfeksi varian lain, para ilmuwan mengatakan varian baru ini “secara signifikan lebih tinggi” mortalitasnya.
Diterbitkan dalam British Medical Journal pada Rabu, penelitian ini mengungkapkan infeksi dengan varian Inggris ini menyebabkan 227 kematian dalam sampel yang terdiri dari 54.906 pasien Covid-19, dibandingkan dengan 141 kematian di antara pasien dengan jumlah sampel yang sama yang terinfeksi varian lain.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
“Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini menjadikan B.1.1.7 sebuah ancaman yang harus ditangani serius,” jelas Robert Challen, seorang peneliti di Universitas Exeter yang memimpin penelitian, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (11/3).
B.1.1.7 pertama kali terdeteksi di wilayah Kent, Inggris pada September 2020 dan telah menjadi varian dominan di negara tersebut.
Varian ini menyebar cepat ke luar wilayah dan saat ini lebih dari 100 negara lainnya telah melaporkan kasus varian ini.
23 mutasi
Varian ini memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya, dan beberapa mutasinya menyebar jauh lebih cepat. Para ilmuwan Inggris menyampaikan, sekitar 40 sampai 70 persen lebih mudah menyebar dibanding gelombang pertama virus corona.
Penyebarannya yang cepat di Inggris tahun lalu memicu lonjakan kasus infeksi dan kematian, dan pada 4 Januari, mendorong diterapkannya lockdown nasional ketiga di Inggris sejak awal pandemi.
Sampai saat ini, Inggris telah mencatat lebih dari 4,3 juta kasus Covid-19. Virus ini telah membunuh hampir 125.000 orang di seluruh negeri – salah satu jumlah kematian terburuk di dunia.
Menurut WHO, vaksin Covid-19 yang saat ini dalam pengembangan atau yang telah disetujui penggunaannya di beberapa bagian dunia diharapkan bisa memberikan perlindungan terhadap sejumlah varian baru virus corona. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya