Penembak kapal Taiwan di Selat Malaka, jika bukan TNI AL lalu siapa?
Merdeka.com - Setelah insiden dengan kapal nelayan China di Perairan Natuna pada akhir pekan lalu, Senin kemarin kapal Taiwan di Selat Malaka mengatakan mereka ditembaki oleh aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
Peristiwa itu terjadi saat mereka sedang dalam perjalanan menuju Singapura. Kapal yang sedang berlayar itu adalah Sheng Te Tsai dan Lien I Hising No 116. Kedua kapal itu merupakan anggota dari Asosiasi Nelayan Liuchiu.
Para awak mencatat setidaknya 10 lubang peluru di badan kapal, kendati tidak ada orang yang cedera. Mereka menduga penembakan tersebut tidak sesuai dengan norma maritim biasa, ketika kapal yang diduga melanggar wilayah diberi tembakan peringatan.
Nelayan Taiwan membaca kode '2804' dari badan kapal militer yang menembaki mereka. Kode itu disebut milik TNI AL.
Lokasi kapal dari Liuchiu itu sedang berada pada 6 derajat 15 menit lintang utara dan 97 derajat 40 menit bujur timur ketika penembakan terjadi. Tepatnya, 200 kilometer di sisi barat Pulau Langkawi.
"Kami mendesak pemerintah Indonesia meminta maaf, menghukum militer yang melakukan penembakan, serta memberi kompensasi terhadap pemilik kapal asal Taiwan," kata Tsai Pao-hsing, Juru bicara Asosiasi Nelayan Liuchiu.
Senada dengan Tsai Pao-hsing, Direktur Divisi Informasi Pers dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei, Ismail Mae, mengatakan pihaknya saat ini tengah berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah Indonesia terkait penembakan kapal Taiwan.
"Mengapa pemerintah Indonesia menembak kapal nelayan Taiwan? Atas dasar apa melakukan tindakan ini?" kata Mae kepada merdeka.com, tadi malam.
Menurut dia, pihaknya masih belum bisa menghubungi instansi terkait soal ini.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Edi Sucipto membantah pihaknya telah menembaki kapal nelayan Taiwan.
"Kalau pihak AL, kami punya nomor lambung kepala tiga dan sembilan, dan penomoran tersebut hanya tiga digit," ucap dia saat dihubungi merdeka.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/3).
Edi menjelaskan nomor lambung kepala tiga merupakan satuan kapal escorta, sedangkan nomor sembilan merupakan kapal bantu.
"Kapal dengan nomor lambung kepala tiga merupakan satuan kapal escorta, empat untuk kapal selam, lima kapal angkut, enam kapal cepat, tujuh kapal ranjau, delapan kapal patroli dan sembilan kapal bantu. Tidak ada KRI yang nomor kapalnya dua dan memiliki lebih dari tiga digit," lanjut dia.
Meski sudah dibantah, Ismael Mae meyakini kapal Taiwan itu ditembak oleh pemerintah Indonesia.
"Mengenai tembakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang tidak memikirkan nyawa para nelayan, pemerintah Taiwan sangat menyesalkan dan menyampaikan ketidakpuasan atas tindakan pemerintah Indonesia," kata dia. Di kapal Taiwan itu ternyata ada 12 nelayan Indonesia.
Jika Taiwan berkukuh mereka ditembak oleh pemerintah Indonesia, tapi TNI AL sudah membantah, maka siapa sebenarnya yang menembak itu?
"Kami masih terus coba menghubungi instansi terkait untuk mendalami dan mengklarifikasi peristiwa ini, tapi sampai saat ini pihak terkait belum bisa dihubungi," ujar Mae.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca Selengkapnya