Pengacara was-was Bali Nine diangkut tiba-tiba ke Nusakambangan

Merdeka.com - Pengacara dua terpidana mati Australia lantaran kasus narkoba 'Bali Nine' melakukan jumpa pers di Gedung Equity Tower lantai 12, SCBD, Jakarta Pusat. Dalam jumpa pers ini, tim pengacara Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ini mengatakan belum mendapat pemberitahuan mengenai pemindahan keduanya dari Lapas Kerobokan, Bali ke pulau terpencil di Jawa, Nusakambangan.

"Itu bisa terjadi kapanpun, kita enggak dikasih tahu, keluarga juga tidak (diberitahu). Kita harap enggak dibawa ke sana," ujar pengacara Todung Mulya Lubis, Senin (16/2).

Mereka terus melakukan upaya supaya kliennya tidak dieksekusi mati. Usaha mereka antara lain dengan memberikan grasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun ditolak.

"Presiden tidak bisa ambil keputusan sendiri, ii kebijakan HAM. Kami ingin tahu mengapa grasi ditolak, dan tidak adil jika presiden tidak mempertimbangkan alasan lainnya," ujarnya memprotes kebijakan Presiden Jokowi.

"ini semua proses hukum. Saya harap semua proses hukum direspek oleh pemerintah. Mereka enggak bisa pindahkan Andrew dan Myuran untuk dieksekusi ketika proses hukum masih berjalan," lanjut Todung kepada wartawan.

Selain itu, tim kuasa hukum kedua warga negara Australia ini juga meminta kepada Jaksa Agung HM Prasetyo untuk mempertimbangkan lagi pemindahan keduanya.

"Tolong Prasetyo jangan pindahkan mereka ke Nusakambangan, hargai proses hukum. Jokowi selalu bilang dia menghargai proses hukum, jadi tolong hargai juga proses ini," pintanya.