Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan haru korban penculikan Castro

Pengakuan haru korban penculikan Castro Michelle Knight. ©abcnewsradioonline.com

Merdeka.com - Hari ini setahun lalu Michelle Knight, Amanda Berry, dan Gina DeJesus dibebaskan dari penculikan di rumah Ariel Castro di Kota Cleveland, Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat.

Dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar the Guardian, Michelle Knight menceritakan kisah perjuangannya disekap selama sebelas tahun dan disiksa setiap hari. Dia mengaku kini sudah memaafkan penculiknya.

Castro menculik Knight pada 22 Agustus 2000 saat perempuan itu masih remaja. Ketika itu dia akan mengadakan pertemuan membahas penjagaan putranya yang masih balita. Castro menawarinya tumpangan dengan mobilnya lalu membawa Knight ke rumahnya.

Orang lain juga bertanya?

"Lalu kami ke lantai atas, saat itulah saya tersadar, saya tidak akan pernah meninggalkan rumah ini," kata Knight. "Rumah itu sangat sunyi."

Surat kabar the Guardian melaporkan, Rabu (7/5), selama satu dekade Castro menyekap Knight--bersama dua perempuan lain dia culik--ke sebuah tiang di lantai bawah rumah itu. Castro hampir tiap hari memperkosa dan menyiksa Knight.

"Selama sebelas tahun disekap, tak satu hari pun saya tidak disiksa dengan cara bermacam-macam." Knight kemudian merasa dia hamil lima kali selama disekap, tapi Castro selalu memukuli dan tidak memberinya makan sehingga dia keguguran.

"Satu hal yang menakjubkan adalah tentang dunia luar, sedangkan kami tidak ke mana-mana." Saat ditanya apa yang membuat dia bertahan, Knight menjawab dia tidak mau putranya Joey tahu jika dia menyerah.

"Ada saat-saat ketika saya bisa tersenyum di rumah itu," kenang Knight. "Itu adalah ketika saya pertama kali bertemu Amanda dan Gina. Saya tersenyum. Itu membuat saya senang karena saya tahu saya tidak  sendirian. Tapi itu juga membuat saya sedih."

Castro, 53 tahun, akhirnya dinyatakan bersalah dengan ratusan dakwaan. Dia lalu bunuh diri di penjara. Ketika ditanya apakah dia memaafkan Castro, Knight menjawab iya, dan dia tidak membenci pria itu.

"Saya semacam berharap seandainya dia tidak bunuh diri. Tapi itu pikirannya sendiri. Dia tidak mau hidup lagi. Dia tidak sanggup menghadapi hasil perbuatannya. Saya memahami itu."

Saat ditanya akan seperti apa hidupnya jika tidak diculik, Knight menjawab, "saya sendiri barangkali sudah jadi gelandangan atau mati saat ini. Tapi saya berhasil selamat dan bisa dikatakan saya sudah melewati semua ini dan peristiwa itu tidak berarti menjelaskan tentang siapa saya."

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru! Imam Masykur Bukan Korban Bunuh Culik Pertama Paspampres Praka Riswandi Manik
Fakta Baru! Imam Masykur Bukan Korban Bunuh Culik Pertama Paspampres Praka Riswandi Manik

Di samping adanya korban baru, Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengungkap adanya tersangka baru dari sipil inisial MS.

Baca Selengkapnya
Cerita Kelam Narapidana Narkoba, Kehidupan Hancur Ditinggal Orang-Orang Tercinta
Cerita Kelam Narapidana Narkoba, Kehidupan Hancur Ditinggal Orang-Orang Tercinta

Budi Dharmo menceritakan kisah hidupnya yang sempat ditinggal meninggal istrinya pada tahun 1992 silam

Baca Selengkapnya
Pesan Cinta Mario Dandy buat Anak AG: Cobaan Hubungan Kita Terpisah Jarak & Kerinduan
Pesan Cinta Mario Dandy buat Anak AG: Cobaan Hubungan Kita Terpisah Jarak & Kerinduan

Mario juga tak lupa meminta maaf kepada terdakwa Shane Lukas yang terseret dalam perkara ini.

Baca Selengkapnya