Pengamat: Kemenangan Mahathir Mohamad tanda suku Melayu di Malaysia sudah terbuka
Merdeka.com - Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad berhasil melengserkan koalisi partai Najib Razak yang telah memimpin selama 60 tahun lebih. Dari perolehan 112 suara oleh Mahathir, kebanyakan pemilih merupakan suku Melayu.
Tren tersebut menurut peneliti politik internasional dari LIPI, Adriana Elisabeth menilai suku Melayu di Malaysia mulai terbuka guna roda pemerintahan selanjutnya. Apalagi, isu skandal korupsi 1 MDB yang diduga dilakukan oleh Najib Razak menjadi landasan suku Melayu beralih kepada Mahathir.
"Karena di Malaysia pun kelompok Melayu dominan, dia cukup berwawasan terbuka tidak menolak adanya perbedaan etnis di sana," ujar Adriana ditemui usai acara diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (12/5).
-
Apa yang menjadi faktor kemenangan Malaysia? Pertandingan berlangsung dengan sengit. Malaysia dan Lebanon saling berupaya untuk menyerang, tetapi ritme permainan terbilang lambat. Malaysia berhasil mencetak gol pertama pada menit ke-33.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Bagaimana Perdana Menteri dipilih di Malaysia? Untuk urusan kepemerintahan, Malaysia diatur oleh seorang Perdana Menteri yang berasal dari Dewan Rakyat, melalui pemilihan langsung dari rakyat dan mendapatkan persetujuan dari raja.
-
Kenapa Malaysia menganut sistem monarki? Malaysia telah melakukan pemilihan raja mereka sejak merdeka dari Inggris pada 1957.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
Adanya fakta tersebut menurut Andriana sedianya bisa dijadikan contoh bagi Indonesia terhadap pluralisme. Sebab, Andriana menilai Indonesia masih belum 'dewasa' menyikapi besarnya perbedaan, khususnya pada pemerintahan.
"Kalau di kita justru malah membesar-besarkan perbedaan itu. Yang harusnya kita lebih plural. Saya tidak melihat kesamaan itu terjadi di sini," ujarnya.
Sementara itu, Adriana menjelaskan selain kedewasaan suku Melayu di Malaysia pada pemilihan raya umum, kekalahan Najib juga berasal dari dominasi istri dalam pemerintahan.
Adriana menganggap, hal tersebut menjadi celah besar tidak kembalinya Najib menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Diketahui, Mahathir sebagai pemimpin koalisi oposisi yang bernama Pakatan Harapan juga merebut kemenangan tujuh dari 13 negara bagian yakni Penang, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Kedah, Perak, dan Johor.
Nantinya, Pakatan Harapan akan membentuk kabinet baru dan perdana menteri akan dilantik.
Mahathir berjanji pemerintahan baru nanti tidak akan melakukan 'balas dendam' politik terhadap pemerintahan sebelumnya. Para pengamat menilai kemenangan oposisi di Malaysia ini menunjukkan penolakan rakyat terhadap status quo politik yang selama ini dikuasai Barisan Nasional sejak Malaysia merdeka pada 1957.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaData tersebut adalah update terbaru pada pukul 20.29 WIB.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Mega, seharunya pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tak terkalahkan jika Pilkada Jateng berjalan jujur.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Transparency Internasional Indonesia (TII) Danang Widoyoko melihat dengan putusan MK membuat politik dinasti semakin tumbuh subur
Baca SelengkapnyaMahfud MD menegaskan ketidakadilan menjadi faktor penting
Baca SelengkapnyaDia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress
Baca Selengkapnya"MK membuka peluang politik dinasti," kata Bivitri Susanti.
Baca Selengkapnyaasco menyebut, jika ada kecurangan dibuktikan di Bawaslu.
Baca Selengkapnya