Pengamat Malaysia sebut kasus bendera Indonesia terbalik cuma masalah kecil
Merdeka.com - Pengamat hubungan luar negeri Malaysia Oh Ei Sun mengatakan kasus bendera Indonesia terbalik di buku panduan SEA Games Kuala Lumpur hanya masalah kecil dan tidak akan merusak hubungan kedua negara.
"Saya tidak melihat hal ini akan berdampak jangka panjang," kata dia, seperti dilansir laman Free Malaysia Today, Senin (21/8).
"Kekeliruan ini bisa terjadi. Intinya jangan sampai dibesar-besarkan dan ditanggapi berlebihan."
-
Bagaimana Indonesia-Malaysia selesaikan masalah perbatasan? Dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara,' kata Ida.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa yang dikatakan PM Singapura tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kenapa Malaysia meniru Indonesia? Rencana Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meniru kesuksesan yang diraih oleh Timnas Indonesia tampaknya mulai membuat para pesaingnya merasa tertekan.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
Sementara pengamat politik Sivamurugan Pandian menilai reaksi cepat dari Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin yang langsung meminta maaf kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi layak dipuji.
"Dia cepat merespons dan tidak menghindar dari masalah. Itu akan mencegah kritik terhadapnya," kata dia.
Khairy akhirnya menarik peredaran buku panduan SEA Games itu dan memerintahkan pencetakan buku baru dengan gambar bendera Indonesia yang benar.
Presiden Joko Widodo kemarin menyesalkan insiden bendera Indonesia terbalik yang tercetak dalam buku panduan pelaksanaan Sea Games 2017, di Malaysia.
"Kita sangat menyesalkan kejadian itu, tapi tidak perlu dibesar-besarkan," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan lambang negara merupakan kebanggaan warga negara itu sendiri, termasuk lambang bendera. Kendati demikian, dia enggan menyikapi lebih serius terkait kemungkinan langkah yang akan diambil pemerintah Indonesia terhadap negeri jiran tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta tak membesar-besarkan konflik dan permasalahan di Papua. Menurutnya, hal itu adalah masalah kecil.
Baca SelengkapnyaAkun media sosial X Onefootball.my dari Malaysia, memberikan sindiran tajam terhadap Timnas Indonesia setelah mereka mengalami kekalahan 0-4 dari Jepang.
Baca SelengkapnyaViral lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki diduga dijiplak oleh Malaysia.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca SelengkapnyaBeredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaUnggahan di X bergambar bendera Palestina dan bendera Malaysia menuai kontroversi.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca Selengkapnya