Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di India Bekerja Tak Kenal Lelah Tanpa Henti

Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di India Bekerja Tak Kenal Lelah Tanpa Henti Kesibukan krematorium di India hadapi lonjakan kematian akibat Covid-19. ©REUTERS/Adnan Abidi

Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di India kemarin sudah tembus 18 juta dan lagi-lagi mencatat rekor kasus harian di saat para penggali kubur bekerja tanpa henti menguburkan jenazah dan ratusan lainnya dikremasi di taman dan tempat parkir.

India kemarin melaporkan 379.257 kasus baru dengan 3.645 kematian. Itu angka kematian tertinggi dalam sehari sejak dimulainya pandemi.

Negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia kini tengah menghadapi krisis. Rumah sakit, tenaga kesehatan, dan kamar mayat sudah kewalahan.

Penggali kubur di Mumbai Sayyed Munir Kamruddin, 52 tahun, mengatakan dia dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti menguburkan jenazah.

"Saya tidak takut dengan Covid, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan ketakutan," kata dia, seperti dilansir laman Reuters, Kamis (29/4). "Ini satu-satunya pekerjaan kami. Membawa jenazah, memindahkannya dari ambulans lalu menguburkan."

Setiap hari ribuan warga India pontang-panting mencari rumah sakit dan tabung oksigen bagi keluarga atau kerabat mereka yang sakit lewat aplikasi media sosial atau kenalan. Ruang ICU di rumah sakit yang masih kosong hanya dalam hitungan menit pasti sudah terisi.

"Ganasnya gelombang kedua ini membuat semua orang terkejut," kata K VijayRaghavan, penasihat keilmuan pemerintah, seperti dikutip harian India Express.

Militer India kini juga sudah dikerahkan untuk mendistribusikan pasokan bantuan, seperti oksigen ke seluruh negeri dan membuka fasilitas kesehatan mereka untuk umum.

Krisis oksigen ini kemungkinan akan mulai mengendur pertengahan Mei nanti, kata seorang pemimpin perusahaan produsen tabung oksigen kepada Reuters. Saat ini terjadi peningkatan permintaan hingga 25 persen dan sistem transportasi pengiriman diharapkan mampu mengatasi.

"Harapan saya pada pertengahan Mei kita sistem transportasi kita akan siap supaya kita bisa memenuhi permintaan di seluruh negeri," kata Moloy Banarjee dari Linde Plc (LIN.N), salah satu perusahaan produsen oksigen terbesar di India.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Ngerinya Gelombang Panas Memanggang India, Puluhan Ribu Orang Tersiksa hingga Akibatkan Ratusan Tewas
FOTO: Ngerinya Gelombang Panas Memanggang India, Puluhan Ribu Orang Tersiksa hingga Akibatkan Ratusan Tewas

Jumlah korban meninggal dunia akibat gelombang panas melanda India terus bertambah mencapai angka lebih dari 140 orang.

Baca Selengkapnya
Suhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini
Suhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini

Suhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini

Baca Selengkapnya
India Krisis Lapangan Kerja, 12 Orang Meninggal Saat Melamar Kerja Jadi Polisi Cukai
India Krisis Lapangan Kerja, 12 Orang Meninggal Saat Melamar Kerja Jadi Polisi Cukai

Negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini mengalami krisis lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Panas Mematikan Hantam India: Suhu Capai 52,9 Derajat Celcius, 33 Orang Tewas
FOTO: Gelombang Panas Mematikan Hantam India: Suhu Capai 52,9 Derajat Celcius, 33 Orang Tewas

Gelombang panas yang menghantam India telah merenggut banyak korban jiwa. Suhunya tertinggi capai 52,9 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
KPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
KPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia

KPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes
Kasus DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kemenkes

Hingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung

Kegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti
FOTO: Tekan Penyebaran DBD, Petugas Gencarkan Fogging untuk Basmi Nyamuk Aedes Aegypti

Data Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Parahnya Bencana Longsor di Pegunungan India, 16 Tewas dan Ratusan Orang Tertimbun
FOTO: Parahnya Bencana Longsor di Pegunungan India, 16 Tewas dan Ratusan Orang Tertimbun

Terjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya