Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di India Bekerja Tak Kenal Lelah Tanpa Henti
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di India kemarin sudah tembus 18 juta dan lagi-lagi mencatat rekor kasus harian di saat para penggali kubur bekerja tanpa henti menguburkan jenazah dan ratusan lainnya dikremasi di taman dan tempat parkir.
India kemarin melaporkan 379.257 kasus baru dengan 3.645 kematian. Itu angka kematian tertinggi dalam sehari sejak dimulainya pandemi.
Negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia kini tengah menghadapi krisis. Rumah sakit, tenaga kesehatan, dan kamar mayat sudah kewalahan.
-
Apa penyebab kematian banyak orang di India? Kematian akibat gigitan ular adalah ancaman yang serius, terutama di negara tropis dengan populasi ular berbisa yang tinggi. Salah satunya adalah India, yang termasuk dalam daftar negara dengan angka kematian akibat gigitan ular tertinggi. Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana polusi udara di India paling parah? Menurut laporan dari BBC pada Rabu (30/10/2024), tingkat polusi di sejumlah lokasi di kota ini telah melampaui batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 25-30 kali lipat.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
Penggali kubur di Mumbai Sayyed Munir Kamruddin, 52 tahun, mengatakan dia dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti menguburkan jenazah.
"Saya tidak takut dengan Covid, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan ketakutan," kata dia, seperti dilansir laman Reuters, Kamis (29/4). "Ini satu-satunya pekerjaan kami. Membawa jenazah, memindahkannya dari ambulans lalu menguburkan."
Setiap hari ribuan warga India pontang-panting mencari rumah sakit dan tabung oksigen bagi keluarga atau kerabat mereka yang sakit lewat aplikasi media sosial atau kenalan. Ruang ICU di rumah sakit yang masih kosong hanya dalam hitungan menit pasti sudah terisi.
"Ganasnya gelombang kedua ini membuat semua orang terkejut," kata K VijayRaghavan, penasihat keilmuan pemerintah, seperti dikutip harian India Express.
Militer India kini juga sudah dikerahkan untuk mendistribusikan pasokan bantuan, seperti oksigen ke seluruh negeri dan membuka fasilitas kesehatan mereka untuk umum.
Krisis oksigen ini kemungkinan akan mulai mengendur pertengahan Mei nanti, kata seorang pemimpin perusahaan produsen tabung oksigen kepada Reuters. Saat ini terjadi peningkatan permintaan hingga 25 persen dan sistem transportasi pengiriman diharapkan mampu mengatasi.
"Harapan saya pada pertengahan Mei kita sistem transportasi kita akan siap supaya kita bisa memenuhi permintaan di seluruh negeri," kata Moloy Banarjee dari Linde Plc (LIN.N), salah satu perusahaan produsen oksigen terbesar di India.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah korban meninggal dunia akibat gelombang panas melanda India terus bertambah mencapai angka lebih dari 140 orang.
Baca SelengkapnyaSuhu Tembus 50 Derajat Celcius, Dalam 3 Hari 50 Orang Meninggal di Negara Ini
Baca SelengkapnyaNegara dengan penduduk terbanyak di dunia ini mengalami krisis lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaGelombang panas yang menghantam India telah merenggut banyak korban jiwa. Suhunya tertinggi capai 52,9 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaData Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTerjangan tanah longsor meratakan dan mengubur beberapa rumah. Sementara, lebih dari 100 orang dikhawatirkan masih terkubur di bawah tanah. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca Selengkapnya