Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengikut aliran spiritual di India bekukan mayat sang guru

Pengikut aliran spiritual di India bekukan mayat sang guru Ashutosh Maharaj. indiatoday.in

Merdeka.com - Pengikut seorang guru spiritual di India sudah meninggal, Ashutosh Maharaj, mengatakan kepada BBC mereka menempatkan jenazah sang guru dalam sebuah lemari pendingin untuk mempertahankan tubuhnya karena diyakini dia akan kembali hidup untuk memimpin mereka.

Ashutosh Maharaj dinyatakan meninggal oleh pihak berwenang di Negara Bagian Punjab, sebelah barat laut India, pada 29 Januari lalu, setelah diduga mengalami serangan jantung, seperti dilansir situs bbc.co.uk, Kamis (13/3).

Namun, yakin Maharaj sedang berada dalam kondisi meditasi yang mendalam, para pengikutnya kemudian membekukan mayatnya.

Maharaj memimpin organisasi Divya Jyoti Jagrati Sansthan (Misi Kebangkitan Cahaya Ilahi) yang mengklaim mempunyai pengikut lebih dari 30 juta orang.

"Dia bukan meninggal. Ilmu kedokteran tidak memahami hal-hal seperti ilmu yoga. Kami akan menunggu dan melihat. Kami sangat yakin dia (Maharaj) akan datang kembali," kata juru bicaranya, Swami Vishalanand, kepada BBC.

Vishalanand mengatakan meskipun para dokter telah menyatakan Maharaj 'secara klinis meninggal', tapi dia menjelaskan sang guru masih hidup dan sedang dalam keadaan semedi, yang merupakan tingkat tertinggi dalam meditasi.

Maharaj diyakini sudah berumur sekitar 70-an tahun.

"Maharaj sering mengisyaratkan bahwa dirinya tidak akan bersama-sama dengan kami untuk waktu yang lama, dan kami harus mengelola organisasi saat dia tidak ada," ujar Swami Vishalanand. 

Dia menjelaskan setelah dokter menyatakan dia meninggal, para pengikutnya kemudian menjaga tubuh Maharaj selama seminggu di pusat Kota Jullundur, Punjab. 

"Jenazahnya tidak membusuk sebelum kita memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Ini adalah pengalaman spiritual. Kami berpikir untuk membalsem tubuhnya, tapi seseorang mengatakan kepada kami kemungkinan proses kebangkitannya akan terganggu jika kita melakukan itu," jelas Vishalanand.

"Dia (Maharaj) telah meyakinkan kepada kita dia akan datang kembali," kata pengikut lainnya, Lakhwinder Singh, kepada koran the Indian Express.

Keputusan untuk menempatkan tubuh Maharaj dalam lemari pendingin mendapat tantangan oleh seorang pria di pengadilan, yang mengaku sebagai seorang mantan sopirnya. Dia menyatakan para pengikut Maharaj tidak merelakan jenazah sang guru karena mereka ingin membagi-bagikan kepemilikan sang guru.

"Pengadilan menolak permintaan dia setelah pemerintah Punjab mengatakan Maharaj sudah meninggal secara klinis dan karena itu pengikut-pengikutnya berhak melakukan apapun untuk memutuskan apa yang mereka ingin lakukan dengan mayat sang guru," ujar pejabat hukum Punjab, Reeta Kohli, kepada kantor berita AFP.

Pejabat polisi senior, Gurinder Singh Dhillon, mengatakan polisi sekarang 'tidak bisa ikut campur' bahwa pengadilan telah membuat putusan itu.

Situs dari Divya Jyoti Jagrati Sansthan mengatakan organisasi itu didirikan pada 1983 dan bertujuan untuk mencapai perdamaian dunia. Mereka mengklaim memiliki 350 cabang di 15 negara.

Pada 1993, para pengikut dari seorang guru spiritual berbasis di Calcuta, Balak Brahmachari, menolak untuk mengkremasi tubuh gurunya selama hampir dua bulan, dan bersikeras Balak akan pulih dari kondisi meditasi.

Akhirnya, sekitar 450 polisi memasuki pusat keagamaannya di pinggiran kota dan membawa mayatnya sudah membusuk untuk dikremasi dalam menghadapi protes keras dari para pengikutnya. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kiai Abbas Butet Mampu Menghidupkan Santrinya yang Sudah Meninggal Dunia di Mekkah
Kisah Kiai Abbas Butet Mampu Menghidupkan Santrinya yang Sudah Meninggal Dunia di Mekkah

Kisah karomah Kiai Abbas Buntet, doa dan keikhlasannya menyelamatkan nyawa seorang santri.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto

Keluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.

Baca Selengkapnya
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral

Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam

Baca Selengkapnya
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Makamnya banyak dikunjungi orang yang ingin cari jodoh, kekayaan, hingga jabatan

Baca Selengkapnya
Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya
Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Regenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Menakjubkan mengenai Karomah Gus Miek yang Mampu Menghidupkan Mobil yang Kehabisan Bensin dengan Memanfaatkan Air Sungai
Kisah Menakjubkan mengenai Karomah Gus Miek yang Mampu Menghidupkan Mobil yang Kehabisan Bensin dengan Memanfaatkan Air Sungai

Setelah air sungai tersebut dimasukkan ke dalam tangki bensin, mesin mobil yang semula mati total tiba-tiba menyala kembali seperti biasa.

Baca Selengkapnya
Berbagai Sekte Agama Aneh di Dunia, Apa Saja?
Berbagai Sekte Agama Aneh di Dunia, Apa Saja?

Berikut beberapa sekte agama yang unik sekaligus aneh di dunia!

Baca Selengkapnya
Mengenal Pangrukti Loyo, Tata Cara Pengurusan Jenazah Bagi Penghayat Kepercayaan
Mengenal Pangrukti Loyo, Tata Cara Pengurusan Jenazah Bagi Penghayat Kepercayaan

Pangrukti Loyo merupakan sebuah bentuk layanan organisasi MLKI kepada para warga penghayat kepercayaan

Baca Selengkapnya