Penjara di Brazil rusuh rusuh lagi, 10 narapidana dilaporkan tewas
Merdeka.com - Sedikitnya 10 narapidana tewas dalam sebuah kerusuhan di sebuah penjara sebelah timur laut Brazil. Sejumlah geng yang beranggotakan para napi tersebut terlibat perkelahian dengan geng dari sektor yang lain.
Dilaporkan harian The New York Times, Minggu (15/1), kerusuhan tersebut terjadi di Negara Bagian Alcacus, dekat Natal di timur laut Rio Grande do Norte.
Kerusuhan terjadi karena perkelahian antar napi di sektor berbeda. Tak lama, polisi berhasil mengatasi keadaan dan langsung menguasai penjara tersebut. Sementara, keluarga dari para napi menyerang polisi demi menerobos masuk.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana cara tahanan saling menganiaya? 'Jadi sesama tahanan mereka saling pukul sehingga mereka lebam-lebam. Bahkan di Rutan juga salah satu tersangka mereka dipukulin sesama mereka sendiri, ini terungkap.' pungkasnya.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
"Sejumlah narapidana berusaha keluar dari sel mereka dan menyerang sayap yang lain. Ada friksi, ada penyerangan. Tetapi polisi sudah bekerja mengamankan situasi sehingga tidak mencapai paviliun lainnya di penjara yang sama," ujar sekretaris keamanan publik dan pertahanan sosial Rio Grande do Norte, Caio Bezerra.
Setidaknya, 100 orang meninggal dunia akibat gelombang kericuhan di sejumlah penjara akibat kondisinya sudah overkapasitas. Sebagian besar korban tewas akibat dipenggal atau dimutilasi oleh sesama narapidana.
Sejak awal tahun 2017, kerusuhan di dalam penjara sudah terjadi sebanyak tiga kali. Kejadian pertama berlangsung 2 Januari lalu, di mana empat narapidana tewas dalam kerusuhan di Penjara Puraquequara, Manaus
Kemudian 33 narapidana tewas dalam kerusuhan di Agricultural Penitentiary, Monte Cristo pada 6 Januari lalu. Selang dua hari berikutnya, enam napi lainnya tewas dalam penjara publik Desembargador Raimundo Vidal di Manaus.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian diketahui itu saat menghitung jumlah penghuni tahanan yang ternyata kurang satu.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran di lembaga pemasyarakatan Santiago Vazquez itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaDugaan komunikasi John Kei dari balik sel itu memicu bentrokan dengan kelompok Nus Kei.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaViral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).
Baca SelengkapnyaBentrokan yang terjadi juga menghanguskan sejumlah motor di Jalan Timor Raya.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca Selengkapnya