Pentagon tuding China ngebet curi rahasia Amerika
Merdeka.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, atau kerap disebut Pentagon, menuding China biang spionase internasional. Intelijen Negeri Tirai Bambu itu dianggap sangat berambisi mencuri teknologi dan informasi ekonomi milik Amerika.
Tudingan itu merupakan salah satu laporan tahunan Pentagon mengenai perkembangan keamanan internasional. China dikabarkan rutin meretas jaringan informasi rahasia Negeri Paman Sam itu, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Sabtu (19/5).
Juru bicara Pentagon David Helvey menyatakan upaya spionase ini belum nampak bakal mereda. "Upaya militer China mencuri informasi teknologi dan ekonomi Amerika agaknya akan terus dilakukan. Negara itu merupakan ancaman nasional utama hingga beberapa tahun ke depan," ujar dia.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Apa tujuan serangan siber menurut China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Bagaimana hacker China menyerang? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
Amerika mengaku punya bukti tentara China selama beberapa tahun belakangan rutin meretas dan menyadap semua sumber yang dapat menuntun mereka pada rahasia Negara Adi Daya itu.
Pentagon menilai, aksi spionase agresif ini merupakan imbas peningkatan belanja militer mereka. Pemerintahan Perdana Menteri Wen Jiabao awal tahun ini menambah anggaran militer hingga USD 180 miliar atau setara Rp 1,6 triliun.
Lembaga pengamat intelijen swasta Capital Alpha Partners menilai bila Amerika tidak waspada, dua tahun lagi China akan berhasil mencuri data persenjataan. "Pada periode 2013 hingga 2015, jangan kaget bila info persenjataan Amerika bisa didapatkan China," seperti dikutip dari pernyataan pers lembaga itu.
China langsung membantah tudingan pentagon. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei kemarin menyatakan Amerika membuat laporan mengada-ada, karena ketakutan melihat kecepatan pertumbuhan ekonomi negaranya.
"China selalu berkomitmen menjaga perdamaian dunia. Namun, agaknya pesatnya ekonomi kami membuat Amerika membikin teori-teori menjadikan China sebagai ancaman," ujar Lei. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementerian Pertahanan menjadi yang terbesar di 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaRapat untuk pagu anggaran indikatif Kemenhan dilaksanakan secara tertutup karena menyangkut pembahasan alutsista dan pertahanan.
Baca Selengkapnya