Penumpang sakit keras, pesawat AirAsia delay 36 jam di Bali
Merdeka.com - Pesawat Air Asia dengan rute penerbangan Malaysia-Australia terpaksa harus mendarat darurat di Bali akibat salah seorang penumpangnya mengalami sakit keras. Parahnya, para penumpang harus terlantar di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali selama 36 jam.
Pada Senin malam, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan D7206 bertolak dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju ke Coolangatta di Gold Coast, Australia. Sayangnya, setelah terbang selama dua jam, pesawat ini harus membuat pengalihan darurat di Bali.
Setelah diusut, pendaratan darurat ini dilakukan lantaran seorang penumpang tiba-tiba mengalami sakit keras. Penumpang tak disebutkan namanya ini menderita usus buntu dan yang mengharuskan dia untuk turun dari pesawat.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
-
Kapan penerbangan di Husein Sastranegara pindah ke Kertajati? Disampaikan Presiden Joko Widodo, Selasa (11/7), pengoperasian penerbangan internasional secara penuh akan dilakukan mulai Oktober mendatang.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Siapa yang naik jet pribadi? Walikota Medan, Bobby Nasution akhirnya mengakui dirinya pernah menaiki jet pribadi yang fotonya viral di media sosial.
Rencananya penerbangan akan dilanjutkan kembali pada Selasa pagi, namun sayang, seorang penumpang lain juga mengalami pendarahan internal yang menyebabkan dia muntah darah. Hal ini membuat pesawat terpaksa batal terbang untuk memberikan sang penumpang perawatan medis.
Dilansir dari Asian Correspondent, Rabu (17/2), pesawat ini kembali gagal terbang lantaran sembilan penumpang dilaporkan hilang dari pesawat. Setelah dicari tahu, informan mengatakan enam penumpang yang hilang sudah memesan penerbangan lain ke Australia, sementara sisanya masih belum diketahui.
"Semuanya sangat tidak terorganisir, dan para penumpang sudah mengeluhkan hal ini kepada staf darat," ucap seorang penumpang yang tak mau disebutkan namanya.
Beruntung beberapa penumpang mendapat pelayanan yang baik dengan diperbolehkan menunggu di ruang tunggu yang nyaman. Meski demikian, penumpang lainnya, termasuk anak-anak banyak yang harus tidur di lantai akibat keterlambatan ini.
"Banyak yang protes, kami sudah lelah, hanya ingin cepat sampai saja," seru seorang penumpang lainnya.
Sayangnya, hingga saat ini pihak maskapai penerbangan masih belum membuat pernyataan ataupun minta maaf tentang hal tersebut. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaSaat itu, jemaah sudah di jalur fastrack Bandara Solo. Namun, karena pesawat mengalami rusak mesin, dan diperkirakan perbaikan lama, jemaah dikembali ke asrama.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.
Baca SelengkapnyaKejadian itu memberikan dampak pada jadwal keberangkatan kloter selanjutnya di Embarkasi Makassar.
Baca SelengkapnyaPenerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Bali terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang disertai muntahan kolom abu vulkanik setinggi 9.000 meter.
Baca SelengkapnyaIa menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
Baca SelengkapnyaPermohonan maaf tersebut disampaikan oleh Vice President Umrah dan Haji Garuda Indonesia, Ubay Ihsandi.
Baca SelengkapnyaBatik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia beralasan keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada landasan pacu Bandara Madinah.
Baca Selengkapnya