Penyandera sempat penggal pendeta sebelum ditembak mati polisi
Merdeka.com - Dua pria berpisau penyandera di sebuah gereja Katolik di Normandy, Prancis, sempat memenggal pendeta berusia 86 tahun sebelum akhirnya ditembak mati oleh polisi hari ini.
Saksi mengatakan salah seorang pria itu sempat meneriakkan takbir ketika menyandera pendeta, dua biarawati, dan dua jemaat gereja.
Koran the Daily Mail melaporkan pendeta bernama Jacques Hamel itu tewas seketika dan seorang biarawati luka parah dan kondisinya kritis di rumah sakit.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Polisi berhasil menembak mati keduanya ketika mereka keluar dari gereja. Aparat kini menyisir gereja untuk mencari bahan peledak. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Presiden Francois Hollande mengatakan Prancis kini dalam kondisi perang melawan ISIS yang sudah mengklaim serangan di gereja itu.
Klaim itu muncul dalam publikasi dari media kantor berita Aamaq yang berafiliasi dengan ISIS.
Dalam pernyataannya, Aamaq mengatakan serangan di Normandy itu dilakukan oleh dua tentara ISIS dan sebagai balasan atas serangan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Selain itu muncul juga laporan menyebutkan salah satu penyandera adalah warga lokal yang memakai kalung pengawas elektronik karena dia sempat dipenjara sewaktu akan pergi ke Suriah tahun lalu. Pembebasan bersyaratnya dikabulkan dan dia boleh tidak diawasi sejak pukul 08.30 hingga 12.30. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Identitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaDetik-detik meninggalnya pemuda Aceh Imam Masykur di tangan Praka RM dan dua anggota TNI lainnya terungkap.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca Selengkapnya