Penyandera Sydney minta ketemu dengan PM Tony Abbott
Merdeka.com - Para penyandera bersenjata di Kafe Lindt, Kota Sydney, Australia, meminta mereka dipertemukan dengan Perdana Menteri Tony Abbott. Mereka juga mengklaim punya empat bom siap diledakkan, dua di dalam kafe dan dua lagi di kawasan distrik bisnis itu.
Laporan dari stasiun televisi TEN itu menyatakan, sebelumnya para penyandera itu setuju melepaskan satu sandera ditukar dengan bendera kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka minta bendera itu dikirimkan segera ke kafe, seperti dilansir surat kabar the Independent, Senin (15/12).
TEN mengaku sudah dihubungi oleh korban sandera untuk menyampaikan permintaan para penyandera.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Apa yang dilakukan 4 Bintara? Empat Bintara muda itu baru saja dilantik menjadi polisi kendati tak disaksikan kedua orangtua.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
Sedikitnya lima orang, tiga laki-laki dan dua perempuan, sudah berhasil melarikan diri dari kafe di kawasan bisnis Martin Place itu. Sejauh ini belum diketahui persis berapa jumlah orang yang disandera.
Petugas kesehatan New South Wales mengatakan satu pria korban sandera kini tengah dirawat di Rumah Sakit St Vincent Sydney. Polisi belum bisa memastikan apakah pria itu kabur atau dibebaskan penyandera.
"Pendekatan kami buat mengatasi masalah ini adalah dengan cara damai. Memang perlu waktu tapi itulah cara kami," kata Wakil Komisioner Kepolisian New South Wales Catherine Burn.
"Ini insiden sangat menyedihkan. Sungguh mengejutkan orang tak berdosa jadi sandera oleh orang bersenjata dengan motif politik," kata Perdana Menteri Tony Abbott.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencekalan tersebut juga berlaku bagi anggota Bali Nine yang menikahi WNI di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto tiba di Canberra untuk kunjungan kerja (kunker) ke Australia, Senin (19/8)
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaPanglima TNI bertemu Panglima AB Australia. Ternyata pernah terlibat di perang "Timor-Timur". Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada PM Australia dan jajarannya
Baca SelengkapnyaTiba di Canberra, Prabowo Bakal Bertemu PM Australia Anthony Albanese
Baca SelengkapnyaJokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca Selengkapnya“Hubungan persahabatan di antara kita sangat saya hargai," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Indonesia yang juga Presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Canberra.
Baca SelengkapnyaYusril menuturkan bahwa hal tersebut terlebih dahulu akan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia karena memerlukan persetujuan mereka.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.
Baca Selengkapnya