Penyebab Punahnya Manusia Neanderthal Bukan karena Perang Tapi Kurang Seks
Merdeka.com - Ilmuwan kini yakin penyebab punahnya manusia Neanderthal bukan terjadi karena peperangan antar sesama Neanderthal atau karena dihabisi binatang-binatang buas. Melainkan kepunahan manusia Neanderthal dipicu karena mereka kurang melakukan hubungan badan atau seks sesama Neanderthal.
Penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Paleo Anthropology itu menyatakan kawin silang manusia Neanderthal dengan Homo Sapiens dapat mengakibatkan kepunahan. Manusia Neanderthal yang kurang berhubungan badan dengan sesama Neanderthal diyakini ilmuwan sebagai penyebab kepunahan.
“Pengetahuan kita tentang interaksi antara Homo Sapiens dan Neanderthal menjadi lebih kompleks dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih sulit untuk melihat diskusi ilmiah tentang bagaimana perkawinan antar kelompok terjadi,” ujar Profesor Chris Stringer, Pemimpin Riset Museum Evolusi Manusia.
-
Kapan Neanderthal dan manusia kawin silang? Penelitian terbaru mengungkapkan, manusia dan Neanderthal melakukan kawin silang sekitar 47.000 tahun yang lalu selama hampir 7.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang Neanderthal? Ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru setelah mengambil DNA dari beberapa tulang berusia sekitar 45.000 tahun lalu di Lembah Rhône, Prancis saat ini.
-
Mengapa Neanderthal punah? Mereka punah, sementara kita menghuni dunia dan terus berkembang.
-
Siapa yang menemukan jejak kawin silang manusia modern? Data DNA menunjukkan, manusia modern (Homo Sapiens) melakukan perkawinan dengan kelompok Neanderthal dan Denisovan.
-
Apa dampak DNA Neanderthal pada kesehatan? Penelitian-penelitian terbaru mengungkap bahwa DNA yang diwariskan dari manusia Neanderthal ini mempengaruhi berbagai aspek kesehatan kita, mulai dari sensitivitas terhadap rasa sakit hingga risiko penyakit autoimun.
-
Bagaimana cara para arkeolog menemukan garis keturunan baru Neanderthal? Ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru setelah mengambil DNA dari beberapa tulang berusia sekitar 45.000 tahun lalu di Lembah Rhône, Prancis saat ini.
“Kami mengusulkan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan kepunahan Neanderthal jika mereka secara teratur berkembang biak dengan Homo Sapiens, yang dapat mengikis populasi mereka sampai mereka menghilang,” lanjutnya, dikutip dari Interesting Engineering, Kamis (3/11).
Menurut data genetik, dua spesies manusia Neanderthal dan manusia Homo Sapiens pertama kali saling berhubungan ketika manusia Homo Sapiens keluar dari Afrika sekitar 250.000 tahun lalu.
Berbagai kerangka manusia Homo Sapiens dapat ditemukan di Eropa dan Asia. Benua Afrika sendiri diyakini ilmuwan sebagai lingkungan evolusi manusia Homo Sapiens selama 400.000 tahun.
“Tanpa mengetahui persis seperti apa rupa atau perilaku Neanderthal, kita hanya bisa berspekulasi apa yang Homo Sapiens pikirkan tentang kerabat mereka (Homo Sapiens). Perbedaan bahasa mungkin lebih besar dari yang bisa kita bayangkan, mengingat kedalaman waktu pemisahan, dan akan jauh lebih besar daripada yang ada di antara bahasa modern mana pun,” jelas Stringer.
Meski berasal dari lingkungan yang berbeda, namun ilmuwan yakin manusia Neanderthal berkomunikasi kepada manusia Homo Sapiens melalui raut mukanya, terutama menggunakan alisnya yang menonjol.
Melalui raut muka, Neanderthal dan Homo Sapiens dapat berkomunikasi hingga melakukan hubungan badan.
Hingga kini ilmuwan masih bertanya-tanya mengenai tingkat kesuksesan kawin silang manusia Neanderthal dan Homo Sapiens. Sebab tanda-tanda genetik Homo Sapiens tidak ditemukan pada genetik-genetik manusia Neanderthal dari 40 – 60.000 tahun lalu.
Ilmuwan tetap yakin jika nenek moyang manusia dulu melakukan kawin silang dengan Neanderthal. Bahkan temuan menarik lain mengenai kurangnya DNA mitokondria menunjukkan hanya manusia Neanderthal jantan dan Homo Sapiens betina yang dapat kawin.
“Karena semakin banyak genom Neanderthal yang diurutkan, kita harus dapat melihat apakah ada DNA utama dari Homo Sapiens yang diteruskan ke Neanderthal dan menunjukkan apakah ide ini akurat atau tidak,” jelas Stringer.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Genom populasi manusia modern di luar Afrika mengandung sekitar 1 persen hingga 2 persen DNA Neanderthal.
Baca SelengkapnyaSetelah Homo Sapiens muncul di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu, para ilmuwan memahami para manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan mengapa umur manusia mungkin tak bisa sepanjang beberapa dinosaurus.
Baca SelengkapnyaKepunahan spesies di Bumi puluhan ribu tahun lalu diduga disebabkan virus, virus yang masih ada di zaman modern ini.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini membawa pemahaman baru tentang sejarah leluhur manusia di Denmark dan Swedia.
Baca SelengkapnyaJika sekarang manusia dianggap melebihi populasi, tidak pada saat 1 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHomo sapiens dan Neanderthal adalah kerabat dekat manusia modern.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Akhirnya Punya Jawaban Mengapa Manusia Tidak Berumur 200 Tahun
Baca SelengkapnyaIni adalah fenomena aneh yang terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaDNA Neaderthal yang mengalir di manusia modern mempengaruhi sejumlah hal pada kesehatan kita saat ini.
Baca SelengkapnyaNeanderthal dan homo sapiens kerap disebut memiliki banyak kesamaan. Benarkah mereka nenek moyang kita?
Baca SelengkapnyaArkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.
Baca Selengkapnya