Penyelidikan Palestina Simpulkan Israel Sengaja Bunuh Jurnalis Aljazeera
Merdeka.com - Otoritas Palestina kemarin mengumumkan hasil penyelidikan kasus pembunuhan jurnalis Aljazeera Shireen Abu Aqla. Menurut Palestina, terbukti pasukan Israel sengaja menembak Abu Aqla saat dia hendak menyelamatkan diri.
Kesimpulan ini tidak berbeda dengan penyelidikan awal yang diumumkan hampir dua pekan lalu dan sudah diduga banyak kalangan.
Israel membantah hasil penyelidikan ini. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyebut kesimpulan Palestina itu "kebohongan yang nyata".
-
Apa yang dikatakan Menteri Israel soal warga sipil di Gaza? Menurut Eliyahu, di Gaza tidak ada warga sipil yang tidak bersalah.
-
Siapa yang memberi klarifikasi soal Palestina? Mengomentari hal ini, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengungkapkan, belum munculnya negara Palestina pada aplikasi Whoosh, hal itu terjadi beberapa waktu lalu aplikasi belum terupdate versi terbaru.
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Israel kalah? Mantan Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel atau Mossad, kemarin, mengatakan bahwa Tel Aviv tidak bisa mengalahkan Hamas dan Jihad Islam secara militer.
-
Bagaimana cara Israel bereaksi terhadap pengakuan Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
-
Bagaimana respon terhadap pernyataan Menteri Israel soal bom atom? Eliyahu kemudian mengatakan dalam X, pernyataannya soal bom atom itu hanyalah bersifat metafora.
Shireen Abu Aqla, reporter Palestina-Amerika yang bekerja untuk stasiun televisi Aljazeera ditembak di bagian kepala pada 11 Mei ketika pasukan Israel menyerbu Kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sejumlah saksi dan pejabat Palestina mengatakan dia tewas karena tembakan Israel. Namun Israel menyebut dia tertembak ketika terjadi kontak senjata antara pasukan mereka dengan militan Palestina. Hanya analisis balistik dari peluru--yang dipegang oleh pihak Palestina-- dan senjata si tentara yang bisa menentukan siapa yang melepaskan tembakan itu.
Jaksa Palestina Akram Al Khatib dalam jumpa pers di Tepi Barat mengumumkan hasil penyelidikan itu. Dia menuturkan tidak ada militan Palestina di lokasi ketika Abu Aqla ditembak mati.
"Satu-satunya tembakan dilakukan oleh pasukan pendudukan, bertujuan untuk membunuh," kata dia, seperti dilansir laman France24, Kamis (26/5).
Abu Aqla mengenakan helm pelindung dan rompi antipeluru bertuliskan "PRESS" saat ditembak. Al Khatib menuturkan militer Israel melihat Abu Aqla dan mereka tahu dia jurnalis.
Dia menuding Israel sengaja menembak Abu Aqla saat dia hendak menyelamatkan diri. Palestina berkukuh peluru yang mengenai Abu Aqla tidak akan diserahkan ke pihak Israel untuk penyelidikan. Dia juga memutuskan tidak memberikan foto peluru itu agar Israel tidak menyampaikan kebohongan baru.
Al Khatib menuturkan penyelikan Palestina berdasarkan wawancara dengan saksi, olah TKP dan laporan forensik.
Dalam pidatonya kemarin kepala militer Israel Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan mustahil mengetahui siapa yang melepaskan tembakan itu dan dia menyerukan agar Palestina mau bekerja sama untuk menyingkap apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi ada satu hal yang bisa dipastikan," kata dia. "Tidak ada tentara yang menembak jurnalis, kami sudah menyelidiki itu. Kami sudah memeriksanya. Itulah kesimpulannya. Tidak ada yang lain."
Israel membantah mereka menargetkan jurnalis dan menawarkan dua skenario: Abu Aqla ditembak serampangan oleh militan Palestina yang menembaki konvoi militer Israel atau dia ditembak oleh tentara Israel yang sedang membidik militan Palestina. Pihak militer sudah mengidentifikasi kemungkinan senjata yang dipakai dalam insiden itu tapi mereka perlu mengecek pelurunya untuk menyimpulkan.
Saksi Palestina menuturkan tidak ada militan Palestina atau kontak senjata di lokasi Abu Aqla tewas. Militan Palestina yang ada di lokasi berada di sisi lain dari konvoi militer, sekitar 300 meter dari posisi Abu Aqla. Dan mereka tidak punya pandangan tembak langsung. Sebaliknya posisi konvoi militer yang berada sekitar 200 meter dari jalan lurus memiliki pandangan tembak langsung.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Investigasi Ungkap Militer Israel Perbolehkan Tentaranya Bunuh Jurnalis di Gaza
Baca SelengkapnyaGarda Revolusi Iran menyampaikan Haniyeh dibunuh dengan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak seberat 7 kilogram.
Baca SelengkapnyaSejak perang genosidanya berlangsung di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 100 jurnalis Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan bom Israel ke rumah sakit itu menewaskan sedikitnya 500 orang, termasuk dokter, perawat, pasien wanita, anak-anak,.
Baca SelengkapnyaLaporan ini telah disampaikan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
Baca SelengkapnyaIsrael Tutup Kantor Berita Aljazeera, Peralatan Siaran Disita dan Situs Diblokir
Baca SelengkapnyaMembunuh jurnalis di tengah konflik adalah pelanggaran hukum internasional
Baca SelengkapnyaPidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres Amerika Serikat menuai kecaman.
Baca SelengkapnyaMajalah Israel menemukan sejumlah laporan pemberitaan dari beberapa media yang menulis berita bohong dengan tujuan agar publik ISrael mendukung Netanyahu.
Baca SelengkapnyaNetanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya\Netanyahu diyakini mempersulit warganya sendiri mengakses internet yang lebih cepat.
Baca Selengkapnya