Penyidik KPK China diduga terima suap saat usut korupsi asuransi
Merdeka.com - Seorang mantan penyidik Komisi Pusat Pengawas Disiplin (CCDI) yang mengurusi masalah korupsi di China dipecat dari keanggotaan Partai Komunis China. Penyebabnya adalah dia justru terlibat dalam perkara rasuah.
Dilansir dari laman Reuters, Rabu (2/8), dalam pernyataan diterbitkan organisasi itu disebutkan salah satu mantan penyidik, Zhang Huawei, justru menerima duit suap. Dia tadinya menjabat sebagai wakil inspektur jenderal pada sebuah kementerian ditempatkan oleh Tim Inspeksi Pusat.
"Dia telah kehilangan idealisme dan keyakinannya," tulis CCDI dalam pernyataannya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
CCDI menyatakan sudah menyelidiki perkara suap melibatkan Zhang pada April lalu. Hal itu sebagai upaya membongkar kelakuan buruk anggota mereka. Zhang terlibat bersekongkol dengan pejabat bernama Xiang Junbo saat menyelidiki penyimpangan dana asuransi.
CCDI mulai bersih-bersih sejak awal 2017, dengan menjerat anggotanya yang main mata saat menyidik perkara korupsi. Mereka juga semakin giat memburu koruptor dan membikin sejumlah aturan yang membatasi ruang gerak para penyidik, supaya mereka tidak menyalahgunakan wewenang dan disiplin. Padahal mereka ditugaskan buat menyelidiki dugaan penyelewengan di lembaga pemerintah, tetapi malah berakhir dengan persekongkolan.
Partai Komunis China juga mulai gerah karena pejabat pemerintah tidak jera juga melakukan korupsi. Mereka kini berniat mengubah sistem pengawasan dan berencana membentuk Komisi Pengawasan Nasional. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan Adidas di China tumbuh sebesar 8 persen pada kuartal pertama.
Baca SelengkapnyaBudi Karya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Fakta Temuan Pungli Rp6,1 Miliar di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaUang-uang tersebut digunakan untuk kepentingan para tersangka seperti membayar pemeriksa BPK RI sejumlah sekitar Rp1,035 M dan dana taktis untuk operasional.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSAP melalui agen-agen tertentu terlibat dalam skema untuk menyuap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan bisnis.
Baca SelengkapnyaPadahal BPK memiliki tugas peran yang penting untuk mengawasi aliran uang negara mulai dari hulu sampai ke hilirnya.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasindo mendukung penuh proses hukum yang dilakukan KPK. Tak terkecuali jika pelakunya melibatkan pihak internal dan pihak eksternal perusahaan.
Baca SelengkapnyaKepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri meminta siapa pun tidak menghalangi proses hukum Andhi.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut perusahaan swasta pemberi uang kepada mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.
Baca SelengkapnyaPembelian armada itu semestinya untuk mengatasi masalah penumpukan di pelabuhan.
Baca Selengkapnya