Perahu berpenumpang pengungsi Rohingya terdampar di pulau turis Thailand
Merdeka.com - Sebuah perahu yang membawa puluhan pengungsi Rohingya terdampar di sebuah pulau di Thailand. Kapal Rohingya yang berencana ke Malaysia itu tiba di pantai barat Thailand di Provinsi Krabi yang terkenal akan objek wisata pantainya. Kapal terdampar kemungkinan akibat cuaca buruk.
Gubernur Krabi Kitibodee Pravitra menegaskan bahwa orang-orang yang berada di dalam kapal itu adalah Rohingya tetapi tidak tahu dari mana mereka berasal.
"Laporan awal mengatakan mereka berlabuh di dekat Koh Lanta pagi ini untuk menghindari badai," katanya, mengacu pada sebuah pulau yang populer di kalangan wisatawan. "Mereka ingin pergi ke Malaysia" dikutip dari Star Online, Minggu (1/4).
-
Dimana pulau terapung tersebut berada? Sebuah desa yang terletak di Medina Country, Ohio, Amerika Serikat (AS) terdapat pulau terapung. Pulau ini merupakan pulau buatan yang mengapung di danau Chippewa.
-
Apa yang dilabuh di Labuhan Lawu? Ubarampe yang dilabuh pada prosesi kali ini merupakan ubarampe Kasepuhan dan Kanoman.
-
Mengapa Pantai Lampuuk ramai dikunjungi? Pantai Lampuuk selalu menjadi destinasi para wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan bersama rekan dan keluarga.
-
Siapa yang sering liburan di pantai? Happy Asmara ternyata merupakan salah satu pedangdut Tanah Air yang gemar berlibur di pantai.
-
Kenapa Labuhan Lawu dilakukan? Mengutip YouTube Kraton Jogja, Hajad Dalem Labuhan Lawu ini merupakan bentuk ketaatan Kraton Yogyakarta terhadap para pendahulu.
-
Dimana pulau ditemukan? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
Sejak 2015 orang Rohingya melarikan diri dari kampung halaman mereka menggunakan perahu untuk pergi ke Malaysia dan Indonesia, karena Thailand menolak kehadiran mereka.
Hampir 700.000 Muslim Rohingya telah mencari perlindungan di Bangladesh selatan sejak Myanmar melancarkan tindakan brutal terhadap mereka sejak Agustus lalu, Amerika Serikat dan PBB menyebut tindakan militer Myanmar sebagai pembersihan etnis.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaKejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca Selengkapnya