Perang narkoba ala Filipina menewaskan 1.800 orang
Merdeka.com - Nyaris 1.800 orang tewas selama nyaris tiga bulan terakhir di Filipina. Mereka menjadi korban perang melawan narkoba yang dicanangkan Presiden Rodrigo Duterte. Kendati demikian, pembunuhan bandar dan pecandu narkoba di banyak kota ternyata bukan tindakan polisi. Sebagian meyakini para pembunuh misterius itu adalah milisi sipil yang disokong pemerintah.
Newsweek melaporkan, Senin (22/8), Kepala Polisi Filipina Ronald De La Rosa menyatakan operasi resmi pihaknya "cuma" menewaskan 712 orang, semuanya terbukti pengedar narkoba. Sedangkan untuk 1.067 orang lainnya yang ditembak mati di jalanan, polisi mengaku belum tahu siapa pelakunya.
"Kami menegaskan tidak mendukung pembunuhan di luar koridor hukum," kata De La Rosa. "Jika ada personel kami terlibat pembunuhan ini, maka mereka akan diperiksa, dituntut, serta dihukum sesuai perundang-undangan."
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
-
Siapa yang memuji keputusan Polri? Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa Danis Murib ditembak mati? 'Keberhasilan prajurit TNI menembak Danis Murib menunjukkan profesionalisme dalam menjalankan tugas, serta menambah deretan nama-nama anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah mati di tangan TNI,' kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Letjen TNI Richard Tampubolon di Papua, Senin (17/6).
Polisi sempat menyatakan tewasnya ribuan orang ini dipicu perang antar geng. Namun data menunjukkan nyaris semua korban adalah orang yang terlibat bisnis narkoba di masa lalu, entah sebagai pengedar maupun pengguna.
Selain itu, tewasnya para pengguna narkoba ini sejalan dengan arahan Duterte sejak memenangkan pemilu pada 9 Mei. Saat itu sang presiden terpilih menyerukan polisi dan warga untuk membunuh semua pengguna narkoba.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (c) sunstar.com
"Saya bertanggung jawab atas semua ini. Saya memang yang memerintahkan pembunuhan itu," kata Duterte dalam jumpa pers akhir pekan lalu di Kota Davao.
Maraknya pembunuhan ekstrajudisial di Filipina ini memicu kecaman internasional, termasuk oleh Sekretaris Jendera Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon. Ban menyebut maraknya pembunuhan pengedar narkoba kelas teri di Filipina sebagai pelanggaran HAM berat. Duterte tersinggung atas kritikan luar negeri terhadap kebijakan dalam negerinya memerangi narkoba.
"PBB bisa mengatakan beberapa hal buruk tentang saya. Tapi sebaliknya saya bisa menceritakan 10 keburukan mereka. Intinya PBB tidak berguna. Karena jika Anda benar-benar mengikuti mandat, sebenarnya (PBB) bisa menghentikan semua perang dan pembunuhan di dunia," kata Duterte.
Sang presiden 71 tahun ini mengancam keluar dari PBB jika terus ditekan terkait pemberantasan narkoba. Dalam pidatonya kemarin, Duterte mengajak China dan negara-negara lain membentuk organisasi internasional baru.
Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay menepis keseriusan rencana Duterte. Filipina masih menjadi anggota namun posisi mereka kritis terhadap PBB.
"Kami berkomitmen kepada PBB meskipun kami merasa frustrasi dan kecewa kepada lembaga internasional itu," kata Yasay.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden sekaligus anggota majelis nasional Ekuador, Fernando Villavicencio, ditembak mati orang tak dikenal
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaKarena itu apa yang dinyatakan OPM adalah hoax atau bohong, karena sudah dipastikan korban adalah warga sipil yang berprofesi sebagai sopir angkot.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mengakui menemui kendala dalam menangkap bandar judi online.
Baca SelengkapnyaDalam penggerebekan itu pasukan militer dan polisi membawa "Fito" pemimpin geng kriminal yang diduga ada dibalik penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPemilihan presiden putaran pertama akan digelar pada 20 Agustus mendatang.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua Polri mengultimatum ke para bandar narkoba agar bertobat sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca SelengkapnyaPresiden Ekuador, Daniel Noboa mengatakan kondisi negara sedang dalam darurat.
Baca Selengkapnya