Perawat di Portugal Meninggal Dua Hari Setelah Disuntik Vaksin Pfizer

Merdeka.com - Otoritas kesehatan Portugal saat ini tengah menyelidiki kematian mendadak seorang perawat yang merupakan asisten dokter bedah anak di Porto, yang dilaporkan dalam kondisi sangat sehat ketika dia menerima vaksin Covid-19 Pfizer.

Perawat ini diidentifikasi bernama Sonia Azevedo (41), ibu dua anak. Dia bekerja di Instituto Portugues de Oncologia (IPO), rumah sakit onkologi atau kanker di Porto.

Azevedo salah satu dari 538 tenaga kesehatan di IPO yang menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu lalu. Azevedo makan malam dengan keluarganya pada malam Tahun Baru dan ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya keesokan hari.

"Saya ingin tahu apa yang menyebabkan putri saya meninggal," kata ayahnya, Abilio, kepara tabloid Portugis, Orreio da Manha, dikutip dari Russia Today, Rabu (6/1).

Abilio menyebut putrinya seorang yang "sehat dan bahagia" yang "tak pernah minum alkohol, tak pernah makan sesuatu yang khusus atau luar biasa."

Azevedo sangat bangga menjadi salah satu orang pertama yang disuntik vaksin, dia mengubah foto profil Facebooknya mencerminkan kebanggaan tersebut.

"Divaksin Covid-19," tulisnya dalam unggahan swafotonya yang memakai masker.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Itu terjadi dengan cepat dan tanpa penjelasan," kata putri Azevedo, Vania Figueiredo.

"Saya tak melihat ada sesuatu yang berbeda pada ibu saya. Dia baik-baik saja. Dia cuma bilang bagian di mana dia divaksin sakit, tapi itu normal," lanjutnya.

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan satu-satunya vaksin yang diberi izin penggunaan darurat oleh WHO, membuka jalan untuk penggunaan secara meluas oleh badan-badan PBB dan lembaga kesehatan transnasional.

IPO mengeluarkan pernyataan mengonfirmasi kematian Azevedo dan menyampaikan duka cita kepada keluarga dan teman-temannya. IPO mengatakan, pejelasan penyebab kematian akan menyusul setelah otopsi. Otopsi dijadwalkan pada Senin.

Portugal, yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, telah melaporkan lebih dari 427.000 kasus virus corona dan lebih dari 7.100 kematian.