Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara yang Masih Dibayangi Pandemi Virus Corona

Merdeka.com - Dari Jembatan Pelabuhan Sydney sampai Acropolis, kembang api meletus di langit. Namun kali ini, perayaan tahun baru tak gegap gempita seperti tahun-tahun sebelumnya.

Setahun setelah wabah virus corona muncul pertama kali di Wuhan China, virus ini telah menewaskan 1,7 juta orang di seluruh dunia. Sejumlah negara masih menerapkan lockdown dan berbagai pembatasan ketat untuk mencegah kerumunan massa.

Perayaan tahun baru 2021 di berbagai negara dirayakan dengan senyap. Kebanyakan orang merayakan hanya dari rumah bersama keluarga tercinta.

Dilansir France 24, Jumat (1/1), detik-detik pertama yang ditunggu-tunggu di tahun 2021 jatuh di negara-negara Pasifik Kiribati dan Samoa mulai pukul 10.00 GMT. Kepulauan Howland dan Baker yang tak berpenghuni akan menjadi yang terakhir mengalami Tahun Baru.

Selandia Baru, yang mendapat pujian atas penanganannya terhadap virus corona, menyusul Kiribati dan Samoa. Di negara ini, warga berkumpul di Auckland untuk menonton pertunjukan kembang api.

Di kota terbesar di Australia, Sydney, kembang api menyala menghias pelabuhan menyilaukan mata, tapi hanya beberapa orang yang menonton pertunjukan kembang api tersebut.“Menurut saya setiap orang menantikan 2021 sebagai awal dan permulaan baru,” kata Karen Roberts kepada AFP di sebuah bar di sekitar Sydney Opera House.

Roberts adalah salah satu warga Australia yang beruntung diizinkan masuk ke sekitar Pelabuhan Sydney, lokasi pertunjukan kembang api pergantian tahun.

Penerapan Jam Malam

Sejumlah warga Hong Kong, terlepas dari pembatasan-pembatasan ketat, memberanikan diri keluar untuk merayakan tahun baru, berkumpul di pinggir Pelabuhan Victoria untuk berswafoto.

Di Tokyo, orang-orang dengan masker mengantre untuk melakukan sembahyang Tahun Baru. Dalam beberapa pekan terakhir, kasus virus corona di negara ini meningkat dan berpotensi dilakukan pembatasan darurat nasional.

Di Taipei, warga menikmati perayaan tahun baru dengan optimis, di mana kerumunan warga menyaksikan pesta kembang api.

Di tempat lain, suasananya jauh lebih suram.

Di Rusia, Presiden Vladimir Putin dalam pidato Tahun Baru mengakui gelombang kedua Covid-19 memporakporandakan negaranya.

“Perjuangan melawan virus tak berhenti dalam semenit,” ujarnya.

Sementara di Italia, lockdown nasional masih berlangsung sampai 7 Januari dan diberlakukan jam malam sampai pukul 22.00.

Dari Prancis sampai Latvia dan Brasil, polisi dan dalam sejumlah kasus, personel militer dikerahkan untuk mengawasi jam malam dan larangan kerumunan massa.

Paris dan Yunani berlangsung konser virtual dan pertunjukan kembang api di atas Notre Dame di ibu kota Prancis dan kembang api di atas Acropolis di Yunani.

Di London yang dihantam parah pandemi, penyanyi-penulis lagu Amerika berusia 74 tahun Patti Smith dijadwalkan tampil pada perayaan Tahun Baru sebagai penghormatan kepada pekerja Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang telah meninggal karena Covid-19, yang ditampilkan di layar di Piccadilly Circus dan siaran langsung di YouTube.

Tetapi karena khawatir dengan tingkat infeksi yang meningkat, proyektor layar lebar dibatalkan dan hanya bisa dilihat online.

Puluhan orang datang ke Alun-Alun Parlemen untuk menyaksikan Big Ben berdentang pada pukul 23:00 - tengah malam di Brussel - menandai momen di mana Brexit akhirnya menjadi kenyataan, dengan Inggris memutuskan kemitraan setengah abad yang bergolak dengan Eropa.

Namun, polisi memerintahkan mereka pulang sebelum tengah malam.

Berenang di Siberia

Di Dubai, pertunjukan kembang api dan laser diadakan di Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Mereka yang menonton diharuskan memakai masker dan mendaftar dengan mengidentifikasi barcode QR.

Di Beirut, yang masih belum pulih dari ledakan yang menghancurkan pelabuhan kota pada Agustus lalu, pihak berwenang memberlakukan jam malam. Jam malam diberlakukan kembali hingga pukul 03.00 dan bar, restoran, serta klub malam diizinkan buka kembali untuk mengadakan pesta besar.

Di tepi Danau Baikal di Siberia, di mana turun hingga -35 derajat Celcius (-31 Fahrenheit), belasan orang Rusia terlihat setelah musim dingin di Malam Tahun Baru.

Para perenang, yang dikenal di Rusia sebagai "walrus", berlari beberapa kilometer (mil) melalui hutan bersalju dengan pakaian renang dan kostum pesta sebelum terjun ke danau air tawar terbesar di dunia itu.

"Ini menyegarkan. Sedikit menyengat!" kata Andrei Bugai kepada AFP.

Brasil Tutup Kawasan Pantai

Kanselir Jerman Angela Merkel dalam pidato Tahun Barunya memperingatkan krisis virus corona akan berlanjut hingga 2021. Di Berlin, polisi bentrok dengan orang-orang yang bergembira di dekat gerbang Brandenburg.

Saat jam-jam terakhir tahun 2020 di Amerika, pihak berwenang di New York City memblokir akses publik ke Times Square, tempat ribuan orang biasanya berkumpul untuk menyaksikan bola kristal jatuh di tengah malam.

Perayaan bertabur bintang masih akan disiarkan di televisi dari alun-alun dengan pertunjukan para bintang seperti Jennifer Lopez dan Gloria Gaynor - tetapi confetti-nya akan jatuh ke trotoar yang sebagian besar sepi.

Di Brasil - yang telah mencatat lebih dari 193.000 kematian akibat Covid-19, jumlah terbesar kedua di dunia setelah AS - Rio de Janeiro memblokir akses pantai untuk mencegah kerumunan orang yang bersuka ria yang secara tradisional berkumpul.