Perbedaan Ospek di Indonesia dan di luar negeri
Merdeka.com - Saat ini kalender pendidikan di Indonesia tengah memasuki awal tahun ajaran baru. Di masa inilah sekolah-sekolah mengadakan Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) atau sekarang lebih dikenal dengan Masa Orientasi Sekolah (MOS).
Ospek selama ini dikenal dengan ajang penyiksaan fisik dan mental bagi siswa baru alias bentuk perploncoan. Saking sadisnya, tak jarang kegiatan Ospek menelan korban jiwa. Begitu pula dengan MOS, hanya beda istilah dengan Ospek tapi isi tak jauh beda. Di masa-masa ini siswa dan orangtua siswa kerap dibuat stres dan cemas, bukannya senang masuk diterima di sekolah baru.
Ajang penerimaan siswa baru, baik dari mulai sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) atau masuk kuliah di kampus perguruan tinggi di Indonesia hampir setiap tahun mirip gaya-gaya militer: siksaan fisik dan mental. Dengan alasan klise, semua bentuk penyiksaan fisik dan mental itu supaya membuat siswa atau mahasiswa menjadi lebih kuat, akrab, tahan banting, bermental baja, sukses di masa depan, dan seterusnya. Padahal kenyataannya tidak demikian. Banyak juga orang yang tidak mengikuti Ospek justru mental, kepribadian, masa depannya jauh lebih baik dan teruji.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
-
Kenapa anak kuliah rentan stres? Tantangan lainnya adalah stres dan tekanan akademik yang tinggi. Tuntutan tugas, ujian, dan deadline dapat menyebabkan tingkat stres yang berlebihan.
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Apa aja yang bisa bikin stres? Selain itu, perubahan besar dalam kehidupan, baik positif maupun negatif, seperti pernikahan, perceraian, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat menyebabkan stres.
-
Siapa yang bisa mengalami stres? Seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami stres dan rasa takut.
-
Kenapa remaja mudah stres? Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka.
Demikianlah, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Di luar negeri tidak ada yang namanya masa orientasi siswa berbentuk kegiatan yang kental dengan kekerasan atau siksaan mental dalam bentuk apa pun.
Di kampus Universitas the Virgin Islands (UVI), Amerika Serikat misalnya, masa orientasi penerimaan siswa baru justru diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang menunjang kemudahan mereka beradaptasi di kampus baru.
Menurut informasi dari stcroixsource.com, kegiatan di masa orientasi di UVI bertujuan meningkatkan kemampuan akademis dan adaptasi siswa terhadap kehidupan kampus.
Demikian pula dengan Universitas of New Mexico, Amerika Serikat. Di kampus ini mahasiswa baru tidak mengenal perploncoan ala militer dengan kekerasan fisik dan mental.
Mereka justru menerima pelajaran berharga tentang ilmu keuangan, konsultasi, kasus pelecehan seksual, dan melek ilmu soal minuman beralkohol, selain tur mengelilingi kampus. Dalam beberapa hari para mahasiswa baru di sana bersama-sama mempelajari tema-tema positif tadi dan saling berinteraksi dengan rekan-rekannya, seperti dikutip santafenewmexican.com.
Di kampus Hampshire College, Amerika Serikat, juga mahasiswa baru justru diajak berkelompok buat berdiskusi isu-isu penting seperti kekerasan seksual, komunikasi, dan lain-lain. Kegiatan itu terkesan santai karena digelar di taman-taman kampus sambil duduk melingkar.
Pada acara yang lebih memacu adrenalin, mahasiswa baru disambut dengan pertandingan basket, panjat tebing, atau arung jeram. Intinya menyenangkan dan bermanfaat, tidak membuat stres dan tertekan.
Sampai kapan di Indonesia masa Ospek masih akan diwarnai kekerasan fisik dan siksaan mental? Semoga Ospek atau MOS yang seperti itu segera berlalu dari bumi pertiwi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya kaget juga bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa asal Indonesia membeberkan kondisi sistem pendidikan tinggi di tanah air. Dia turut membandingkan dengan sistem kampus di Jerman.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unja inisial N itu juga mengatakan selama tiga bulan bekerja di Jerman hanya menjadi kuli angkat paket di perusahaan logistik internasional.
Baca SelengkapnyaBeban kerja makin tinggi sementara gaji tidak sesuai menjadi salah satu pemicu warga Korea sulit mendapatkan pekerjaan layak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kebanyakan sekolah mengajarkan banyak mata pelajaran. Bahkan di antaranya tidak dikuasai atau tidak disenangi siswanya.
Baca SelengkapnyaKetakutan yang dimiliki oleh anak bisa disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu disiasati agar mereka tidak menjadi penakut.
Baca SelengkapnyaPantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
Baca SelengkapnyaSaat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.
Baca SelengkapnyaTingkat depresi yang lebih tinggi dapat mengindikasikan bisnis sedang berubah.
Baca SelengkapnyaDitanya soal negara Eropa, jawaban mereka begitu memprihatinkan.
Baca Selengkapnya