Percikan Virus Corona Saat Bicara Bisa Mengambang di Udara Lebih dari 8 Menit
Merdeka.com - Para peneliti mengungkapkan percikan cairan saat orang berbicara yang mengandung virus corona bisa mengambang di udara selama beberapa menit. Hal itu bisa memicu penularan baru terhadap orang lain.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan Institut Kesehatan Nasional dan Universitas Pennsylvania menemukan, berbicara terlalu keras selama satu menit di ruangan tertutup bisa menimbulkan sedikitnya 1.000 percikan cairan mengandung partikel virus corona penyebab Covid-19.
Dilansir dari laman CNN, Jumat (15/5), cairan percikan itu bisa berada di udara selama lebih dari delapan menit, menurut studi yang dipublikasikan Selasa lalu di jurnal terbuka PNAS.
-
Bagaimana pneumonia bisa menyebar? Dilansir dari lung.org, persebaran dari pneumonia ini biasanya terjadi melalui batuk, bersin, sentuhan, atau hanya dari bernapas.
-
Apa yang menyebabkan penularan Virus Nipah dari orang ke orang? Penularan virus nipah dari manusia ke manusia paling sering terjadi pada keluarga dan tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi virus nipah. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran virus ini di komunitas.
-
Kenapa orang bisa kena pneumonia? Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru dan menyebabkan peradangan yang mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengisi udara dengan baik.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara menularkan kurap? Kurap dapat menyebar melalui kontak dengan benda atau permukaan yang baru saja disentuh atau digosok oleh orang atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, seprai dan seprai, sisir, dan sikat.
Menurut penelitian lain, hal itu sudah cukup untuk memicu penularan baru jika seseorang menghirup udara di sekitar percikan itu.
Untuk melakukan eksperimen itu para peneliti menyuruh seseorang mengucapkan kata "stay healthy" atau "jaga kesehatan" berulang kali melalui sebuah lubang yang dihubungkan ke sebuah kotak tertutup untuk mewakili ruang tertutup tanpa ventilasi.
Kata "stay healthy" dipilih karena huruf "th" pada kata "healthy" bisa memicu keluarnya percikan.
Para peneliti kemudian memakai laser untuk melihat apa yang terjadi dengan percikan yang keluar dari ucapan mulut orang itu.
Sebagian percikan yang keluar ada yang menguap dan ada yang masih bertahan mengambang di udara.
Berdasarkan pengamatan para ahli, mereka menyimpulkan dalam kehidupan nyata, partikel yang keluar dari mulut seseorang itu bisa terhirup oleh orang lain sehingga menimbulkan penularan virus berikutnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca SelengkapnyaHelium bisa mengubah suara. Benarkah? Dan berbahayakah?
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit para paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini harus bisa dideteksi agar segera mendapatkan penanganan.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca Selengkapnya