Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perempuan Afghanistan Menentang Taliban dengan Memakai Gaun Berwarna-Warni

Perempuan Afghanistan Menentang Taliban dengan Memakai Gaun Berwarna-Warni Perempuan Afghanistan, Waslat Hasrat Nazimi. ©Twitter Waslat Hasrat Nazimi

Merdeka.com - Perempuan Afghanistan di seluruh dunia memprotes persyaratan jilbab baru di sekolah-sekolah yang diterapkan Taliban dengan mengunggah foto mereka memakai busana tradisional warna warni di media sosial.

Dalam beberapa hari terakhir, Taliban memerintahkan pemisahan berbasis gender di ruang-ruang kelas dan mengatakan pelajar, dosen, dan pegawai perempuan harus memakai jilbab berdasarkan interpretasi hukum Islam kelompok tersebut.

Pada Sabtu, sejumlah foto beredar sekelompok mahasiswi memakai pakaian serba hitam dari kepala sampai kaki dan melambaikan bendera Taliban di aula sebuah universitas negeri di Kabul.

Orang lain juga bertanya?

Para perempuan Afghanistan lainnya merespons dengan mengunggah foto mereka dalam busana tradisional Afghanistan warna-warni, sangat kontras dengan perintah jilbab hitam yang ditetapkan Taliban.

Bahar Jalali, mantan anggota fakultas Universitas Amerika menurut akun LinkedIn-nya, memulai kampanye perlawanan tersebut dengan mengunggah fotonya, menurut beberapa perempuan lain yang mengunggah fotonya di Twitter.

Jalali mengutip-tweet gambar seorang perempuan yang berbusana serba hitam dan berkata: “Tidak ada perempuan yang pernah berpakaian seperti ini dalam sejarah Afghanistan. Ini sama sekali asing dan bertentangan dengan budaya orang Afghanistan. Saya mengunggah foto saya dalam gaun tradisional Afghanistan untuk menginformasikan, mengedukasi, dan melawan misinformasi yang dimunculkan Taliban.”

Para perempuan Afghanistan lainnya langsung mengikut aksinya di media sosial.

Kepala Layanan Afghanistan di DW News, Waslat Hasrat Nazimi kemudian mengunggah fotonya di Twitter, memakai busana tradisional Afghanistan.

“Ini adalah budaya Afghanistan dan beginilah perempuan Afghanistan berpakaian,” tulisnya, dikutip dari CNN, Selasa (14/9).

Seorang jurnalis ternama BBC yang berbasis di London, Sana Safi, mengunggah foto dirinya dalam balutan busana berwarna warni, menulis: “Jika saya berada di Afghanistan saya akan memakai kerudung. Ini se-‘konservatif’ dan se-tradisional yang kalian/saya bisa pahami.”

Jurnalis BBC lainnya, Sodaba Haidare mengatakan: “Ini adalah busana tradisional kami. Kami menyukai beragam warna. Bahkan beras kami pun berwarna warni dan begitupun bendera kami.”

Seorang politisi lokal di Inggris yang berasal dari Afghanistan, Peymana Assad mengatakan dalam sebuah unggahan: “Pakaian kebudayaan kami bukan pakaian dementor seperti yang diminta Taliban dipakai perempuan.”

“Ini adalah budaya Afghanistan,” tulis Peymana Assad.

Shekiba Teimori, seorang aktivis dan penyanyi Afghanistan yang melarikan diri dari Kabul bulan lalu, mengatakan kepada CNN "hijab ada sebelum Taliban jatuh. Kami bisa melihat perempuan berjilbab, tapi ini berdasarkan keputusan keluarga dan bukan pemerintah.”

Dia mengatakan sebelum Taliban datang ke Afghanistan, nenek moyangnya “memakai gaun warna warni Afghanistan yang sama seperti yang Anda lihat dalam foto-foto saya.”

Nasib perempuan di Afghanistan telah menjadi perhatian utama sejak Taliban mengambil alih kendali di Afghanistan menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dan pasukan internasional pada Agustus.

Taliban, yang berkuasa di Afghanistan dari 1996 sampai 2001 tapi digulingkan setelah invasi yang dipimpin AS, memiliki sejarah memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, menjadi target kekerasan, korban pernikahan paksa dan hampir kehadirannya tidak terlihat di negara tersebut.

Namun setelah mengambil alih kekuasaan bulan lalu, para pemimpin Taliban mengklaim pihaknya akan lebih moderat dan berjanji melibatkan perempuan dalam pemerintahan. Tapi saat mengumumkan anggota kabinet pekan lalu, tidak ada tokoh perempuan dalam kabinet tersebut.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Selain Tajikistan, Negara Muslim Ini Juga Larang Jilbab di Sekolah
Selain Tajikistan, Negara Muslim Ini Juga Larang Jilbab di Sekolah

Tajikistan memberlakukan RUU yang melarang hijab sejak 8 Juni lalu.

Baca Selengkapnya
Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih
Heboh, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul Saat Salat Tarawih

jemaah wanita terlihat mengenakan mukena dengan motif macan tutul yang mencolok.

Baca Selengkapnya
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru

Penggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Menag Tegaskan Pemakaian Jilbab adalah Hak yang Harus Dihormati
Menag Tegaskan Pemakaian Jilbab adalah Hak yang Harus Dihormati

Menag menanggapi polemik soal aturan BPIP berkaitan penggunaan jilbab pada anggota Paskibraka 2024.

Baca Selengkapnya
Selalu Kompak dalam Berbusana, Aksi Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Ini Curi Perhatian
Selalu Kompak dalam Berbusana, Aksi Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Ini Curi Perhatian

Kelompok ibu-ibu selalu punya cara tersendiri untuk menunjukkan kekompakan.

Baca Selengkapnya
Jilbab Dilarang pada Masa Orba
Jilbab Dilarang pada Masa Orba

Jilbab di masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah dijumpai, bahkan sempat dilarang pemerintah.

Baca Selengkapnya
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing

Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran

Baca Selengkapnya
Potret Anggota Paskibraka Berhijab Upacara HUT RI di Istana Negara Sebelum Tahun 2024, Tetap Kece & Keren Berjilbab
Potret Anggota Paskibraka Berhijab Upacara HUT RI di Istana Negara Sebelum Tahun 2024, Tetap Kece & Keren Berjilbab

Sosok anggota Paskibraka berhijab di Upacara HUT RI Istana Negara sebelum tahun 2024. Siapa saja?

Baca Selengkapnya
Sosok Dzawata Maghfura Paskibraka Asal Aceh yang Bertugas di IKN, Curi Perhatian
Sosok Dzawata Maghfura Paskibraka Asal Aceh yang Bertugas di IKN, Curi Perhatian

Sosok Dzawata Maghfura, Paskibraka asal Aceh yang ramai jadi perbincangan publik.

Baca Selengkapnya
Undang-Undang Baru Iran, Perempuan Berpakaian Tidak Pantas akan Dipenjara 10 Tahun
Undang-Undang Baru Iran, Perempuan Berpakaian Tidak Pantas akan Dipenjara 10 Tahun

Parlemen Iran mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan berpakaian tidak pantas di tempat umum.

Baca Selengkapnya
Keras! Sikap MUI ke BPIP soal Paskibraka Dilarang Berhijab
Keras! Sikap MUI ke BPIP soal Paskibraka Dilarang Berhijab

Majelis Ulama Indonesia (MUI) tegaskan menolak aturan pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka putri nasional usai BPIP terbitkan aturan terbaru.

Baca Selengkapnya
Komnas Perempuan: Banyak Praktek Diskriminasi soal Busana ASN hingga Mahasiswi Berujung Depresi
Komnas Perempuan: Banyak Praktek Diskriminasi soal Busana ASN hingga Mahasiswi Berujung Depresi

Komnas Perempuan mengidentifikasi masih ada sekurangnya 73 kebijakan dan berbagai praktek diskriminasi di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya