Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peringati 5 Tahun Gerakan Payung, Ribuan Demonstran Hong Kong Serukan Demokrasi

Peringati 5 Tahun Gerakan Payung, Ribuan Demonstran Hong Kong Serukan Demokrasi Demonstran Hong Kong. ©2019 REUTERS/Kai Pfaffenbach

Merdeka.com - Puluhan ribu warga memadati pusat pemerintahan Hong Kong untuk memperingati lima tahun Gerakan Payung, Sabtu (28/9) malam. Payung menjadi simbol gerakan pro-demokrasi Hong Kong.

"Bebaskan Hong Kong! Demokrasi saat ini juga!" seru para demonstran.

Kerumunan orang tumpah ruah di taman kota dan jalanan sekitar gedung pemerintahan. Beberapa dari mereka mendekati halaman kantor dan melemparkan bom molotov. Kaca jendela kantor pun dihancurkan dengan batu bata.

Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan meriam air untuk memecah konsentrasi massa. Namun para pengunjuk rasa tidak gentar. "Kami akan kembali," sumpah mereka.

Musim gugur 2014, untuk pertama kalinya gerakan pro-demokrasi dilakukan. Selama 79 hari, para demonstran mengepung kompleks perkantoran pemerintah dan kawasan bisnis di pusat kota. Namun, upaya ini tidak berhasil meluluhkan pemerintah China untuk memberikan hak pemilihan bebas dan adil bagi warga Hong Kong.

"Setiap gerakan memunculkan gerakan berikutnya. Sepanjang yang kita perjuangkan adalah demokrasi sejati," ungkap Benny Tai, profesor hukum yang juga menjadi salah satu inisiator gerakan ini.

Dikutip dari Al Jazeera, dalam 16 minggu terakhir, demonstran Hong Kong semakin kuat menyuarakan gerakan pro-demokrasi. Gejolak politik di Hong Kong, menjadi salah satu faktor yang memperkuat keinginan warga untuk pisah dari campur tangan pemerintahan China daratan.

"Selama bertahun-tahun dan terutama beberapa bulan terakhir, masalah dengan pemerintah kami telah menggelembung," tutur MJ Fung (31), seorang demonstran yang diwawancarai Al Jazeera.

Bagi Fung dan sebagian besar demonstran lainnya, dorongan untuk melakukan aksi protes bermula dari RUU ekstradisi, bulan Juni lalu. Undang-undang tersebut memungkinkan setiap warga Hong Kong untuk dikirim ke China daratan dan menjalani hukum pengadilan di sana. Sementara, pengadilan China yang dikuasai Partai Komunis dinilai tidak jelas. Tidak ada kepastian untuk mendapatkan hukuman yang adil.

Serangkaian aksi protes, akhirnya membuahkan keputusan pemerintah untuk mencabut rancangan undang-undang ekstradisi, awal bulan lalu. Namun, keputusan ini dinilai terlambat.

Sejumlah bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi, memicu desakan penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi. Para pengunjuk rasa juga ingin pemerintah memberikan amnesti, bagi mereka yang dijerat hukum hanya karena berpartisipasi dalam aksi demo.

Lepas dari semua itu, tuntutan terpenting yang diinginkan demonstran adalah hak demokrasi bagi Hong Kong. Tidak lagi berada di bawah bayang-bayang pemerintah China.

"Gerakan Payung telah mengajarkan banyak hal kepada mereka, termasuk pentingnya solidaritas dan bagaimana menciptakan semangat masyarakat dengan cara melibatkan banyak pihak berpartisipasi," jelas Profesor Universitas Sains dan Teknologi Dixon Ming Sing.

Joshua Wong, aktivis muda yang paling dikenal dalam Gerakan Payung mengatakan, aksi demo yang saat ini semakin memanas hanya menjadi rangkaian dari protes berlarut-larut di Hong Kong.

Wong sendiri saat ini getol melobi perhatian internasional untuk mendukung perjuangan Hong Kong. Setelah hampir dua bulan ditahan polisi, Wong pergi ke Jerman dan Amerika Serikat demi meminta bantuan parlemen.

"Kita harus memberi tahu dunia tentang ketekunan warga Hong Kong," tandasnya.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Makin Panas, Situasi Terkini Demonstran Ditangkap Usai Pagar DPR Dijebol
VIDEO: Makin Panas, Situasi Terkini Demonstran Ditangkap Usai Pagar DPR Dijebol

Mahasiswa dan masyarakat menggelar demo di gedung DPR/MPR, Kamis 22 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada Masih Memanas hingga Malam Hari, Pengunjuk Rasa Tembakan Petasan ke Aparat
FOTO: Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada Masih Memanas hingga Malam Hari, Pengunjuk Rasa Tembakan Petasan ke Aparat

Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganas Bintang Emon Lawan DPR soal RUU Pilkada
VIDEO: Ganas Bintang Emon Lawan DPR soal RUU Pilkada "Kita Dianggap Tolol Dipaksa Telan Keputusan!"

Bintang lantang berorasi mengajak pendemo melawan keputusan DPR.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Orasi Tom Lembong Panas-panasan Ungkit Kemarahan Kawal Putusan MK saat Demo di DPR
VIDEO: Orasi Tom Lembong Panas-panasan Ungkit Kemarahan Kawal Putusan MK saat Demo di DPR

Thomas Lembong ikut dalam barisan unjuk rasa #KawalputusanMK di Gedung DPR

Baca Selengkapnya
Revisi UU Pilkada Batal Disahkan, Partai Buruh Tak Jadi Geruduk Kantor KPU dan DPR
Revisi UU Pilkada Batal Disahkan, Partai Buruh Tak Jadi Geruduk Kantor KPU dan DPR

"Sahabat seperjuangan, aksi hari ini tanggal 23 Agustus di DPR RI dan KPU, kita tunda dulu," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal

Baca Selengkapnya
Penampakan Pagar-Pagar DPR yang Jebol dan Rusak usai Demo Tolak RUU Pilkada
Penampakan Pagar-Pagar DPR yang Jebol dan Rusak usai Demo Tolak RUU Pilkada

Total sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Situasi Terkini Api Berkobar Dekat DPR, Massa Aksi Bertahan Hingga Malam Hari
VIDEO: Situasi Terkini Api Berkobar Dekat DPR, Massa Aksi Bertahan Hingga Malam Hari

Mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan mengepung gedung DPR/MPR, Kamis 22 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
DPR Tunda Pengesahan RUU Pilkada, Ini Alasannya
DPR Tunda Pengesahan RUU Pilkada, Ini Alasannya

Rapat Paripurna DPR untuk mengesahkan RUU Pilkada sedianya digelar pada pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PANAS! Api Berkobar Depan Gedung DPR, Pagar Hampir Roboh Dikoyak Pendemo
VIDEO: PANAS! Api Berkobar Depan Gedung DPR, Pagar Hampir Roboh Dikoyak Pendemo

Massa juga sempat merusak pagar gedung DPR, dan akhirnya berhasil masuk ke halaman gedung DPR

Baca Selengkapnya
FOTO: Unjuk Rasa Aktivis HAM Berdiam Diri dan Menutup Mata Memperingati 17 Tahun Aksi Kamisan di Istana Negara
FOTO: Unjuk Rasa Aktivis HAM Berdiam Diri dan Menutup Mata Memperingati 17 Tahun Aksi Kamisan di Istana Negara

Aksi Kamisan yang bertema "Orang silih berganti, aksi Kamisan tetap berdiri" itu genap berlangsung selama 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap

Reaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Suara Keras Komika Abdur Umpat Kasar DPR, Singgung Cari Kerja Tak Dibantu Bapak
VIDEO: Suara Keras Komika Abdur Umpat Kasar DPR, Singgung Cari Kerja Tak Dibantu Bapak

Abdur lantang berorasi mengajak pendemo melawan upaya pecah belah DPR

Baca Selengkapnya