Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perintah eksekutif Trump salahi prinsip toleransi beragama di AS

Perintah eksekutif Trump salahi prinsip toleransi beragama di AS protes kebijakan imigran trump. ©2017 REUTERS/Kamil Krzaczynski

Merdeka.com - Penangguhan perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat pelarangan tujuh negara yang masuk negaranya, membuat warga negara tersebut bernapas lega. Kendati demikian, Trump sepertinya tidak menyerah dan akan tetap melakukan berbagai upaya agar kebijakannya diberlakukan.

Menanggapi hal tersebut Asosiasi Alumni Program Beasiswa Amerika-Indonesia (ALPHA-I) menyatakan ketidaksetujuan terhadap perintah eksekutif tersebut, karena perintah itu bertentangan dengan prinsip dasar yang menjadi landasan demokrasi AS.

"Selama ini AS dikenal dengan prinsip kemanusian, kebebasan dan kesetaraan dalam demokrasinya. Selain itu, perintah ini juga berpotensi menimbulkan diskriminasi, pelabelan, dan profiling terhadap semua komunitas," kata Sekretaris Jenderal ALPHA-I, Yossa Nainggolan saat menggelar jumpa pers di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

Sebagai alumni Universitas Oregon jurusan Kebijakan Politik Luar Negeri, perintah ini bisa menjadi jurang politik eksekutif dan menimbulkan permusuhan. Padahal selama ini para pemimpin politik, cendekiawan dan aktivis telah menjembatani permasalahan ini.

"Kami meyakini perintah ini tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat AS. Sebab kami merasakan sendiri bagaimana keramah tamahan rakyat AS selama kami belajar di sana. Ini bisa menghambat prinsip yang selama ini kami berusaha tegakkan," ungkap Yossa.

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam, Testriono. Saat dihubungi melalui telewicara, Testriono mengungkapkan pendapatnya.

"Selama ini kami hidup tanpa diskriminasi di AS. Tetapi dengan adanya perintah eksekutif ini, nilai kebebasan dan kesetaraan jadi terganggu. Seharusnya presiden bisa memberi contoh bahwa demokrasi AS benar-benar menghargai diversity dan equalisme," jelas Testriono.

"Tidak seharusnya ada kebijakan yang menganggap kelompok agama tertentu sebagai teroris sehingga diperlakukan tidak adil," sambungnya.

Terstriono berharap, Trump bisa menarik kembali lagi kebijakan ini agar tidak ada diskriminasi terutama dalam hal agama di muka dunia.

"Kamu berharap perintah eksekutif ini bisa dicabut sesuai dengan tuntutan masyarakat AS dan dunia," tandasnya. (mdk/che)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kalah di Pengadilan, TikTok Haram Digunakan
Kalah di Pengadilan, TikTok Haram Digunakan

Nasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Nasib TikTok di Ujung Tanduk
Nasib TikTok di Ujung Tanduk

TikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.

Baca Selengkapnya
Sempat Mau Diblokir, Bagaimana Nasib TikTok setelah Donald Trump Jadi Presiden?
Sempat Mau Diblokir, Bagaimana Nasib TikTok setelah Donald Trump Jadi Presiden?

Saat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
Donald Trump Akan Jatuhkan Hukuman Mati Bagi Pemerkosa dan Pembunuh
Donald Trump Akan Jatuhkan Hukuman Mati Bagi Pemerkosa dan Pembunuh

Trump dan Biden memiliki pandangan yang berbeda mengenai penerapan hukuman mati.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram

Trump sering kali menekankan prinsip "America First".

Baca Selengkapnya
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump

Para produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta-Fakta MA Larang Pengadilan Catatkan Pernikahan Beda Agama
VIDEO: Fakta-Fakta MA Larang Pengadilan Catatkan Pernikahan Beda Agama

Mahkamah Agung (MA) secara resmi melarang hakim mengizinkan atau mengabulkan permohonan pernikahan beda agama. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 2

Baca Selengkapnya
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta

Muhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya