Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa Langka, Komet Mendekati Bumi untuk Pertama Kali dalam 50.000 Tahun

Peristiwa Langka, Komet Mendekati Bumi untuk Pertama Kali dalam 50.000 Tahun Komet 252P/Linear dan P/2016 BA14. ©2016 NASA

Merdeka.com - Sebuah komet yang hanya mengorbit matahari setiap 50.000 tahun sekali diperkirakan dapat terlihat dari Bumi dengan mata telanjang. Terakhir komet tersebut mendekati Bumi waktu gurun Sahara masih basah dan subur, ketika makhluk Neanderthals dan gajah purba (mamut) berbulu masih ada di Bumi, dan manusia saat itu belum mencapai Amerika Tengah.

Komet dengan kode C/2022 E3 (ZTF) itu pertama kali terlihat oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) pada 2 Maret 2022 dan akan mencapai titik terdekat matahari atau perihelion pada 12 Januari 2023, dikutip dari laman Newsweek, Kamis (29/12).

ZTF adalah survei astronomi yang dilakukan Palomar Observatory di California, Amerika Serikat.

Komet adalah "bola salju kosmik" yang terbuat dari gas beku, debu, dan batu yang mengorbit matahari. Ketika komet mendekati matahari, konstruksi yang rapuh tersebut akan meledak dengan radisi yang tinggi, proses yang bisa menghasilkan dua ekor gas dan debu yang sangat besar.

Comet C/2022 E3 (ZTF) saat ini berada di sekitar 117 juta mil dari Bumi. Dijadwalkan akan mendekati Bumi pada awal Februari 2023, datang dalam jarak kira-kira 26 juta mil dari kita pada hari pertama bulan tersebut. Ini setara dengan lebih dari 109 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.

Memprediksi kecerahan komet dengan akurat sangat menantang. Tetapi data saat ini menunjukkan C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan akan mencapai setidaknya magnitudo +6 sekitar waktu pendekatannya yang dekat ke Bumi. Ketika mengukur kecerahan benda astronomi, semakin cerah objek tersebut, semakin rendah magnitudonya.

"Prediksi terbaru adalah kemungkinan akan mencapai magnitudo +6, batas yang bisa dilihat mata telanjang, atau bahkan sedikit lebih cerah ketika semakin dekat ke Bumi pada 1 Februari," jelas astronom di Royal Observatory Greenwich, Inggris, Tania de Sales Marques kepada Newsweek.

C/2022 E3 (ZTF) saat ini bisa dilihat dengan teropong maupun teleskop yang bagus pada dini hari sebelum fajar, ketika komet melintasi konstelasi Corona Borealis di arah barat laut. Semakin mudah untuk melihat komet dalam beberapa pekan ke depan ketika secara perlahan benda tersebut semakin terang.

"Saat ini sedang bergerak ke arah Polaris, Bintang Utara, di mana kita akan dapat menemukannya pada awal Februari," kata Marques.

"Pada saat itu, komet akan terlihat sepanjang malam."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Komet Nishimura yang Lintasi Bumi 400 Tahun Sekali, Ini Faktanya
Mengenal Komet Nishimura yang Lintasi Bumi 400 Tahun Sekali, Ini Faktanya

Komet Nishimura ditemukan oleh astronom amatir Jepang, Hideo Nishimura pada 12 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Sejarah 9 Februari 1986: Penampakan Terakhir Komet Halley, Akan Muncul 37 Tahun Lagi
Sejarah 9 Februari 1986: Penampakan Terakhir Komet Halley, Akan Muncul 37 Tahun Lagi

Salah satu komet yang terkenal akan kehadirannya adalah Komet Halley, yang terlihat setiap 76 tahun sekali.

Baca Selengkapnya
Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya

Fenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Viral Cahaya Panjang Melintas di Langit Yogyakarta, Diduga Komet yang Hanya Muncul 400 Tahun Sekali
Viral Cahaya Panjang Melintas di Langit Yogyakarta, Diduga Komet yang Hanya Muncul 400 Tahun Sekali

Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara. Banyak warga bertanya-tanya, cahaya apa itu?

Baca Selengkapnya
Komet Tiga Kali Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekati Bumi Bikin Ilmuwan Deg-degan
Komet Tiga Kali Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekati Bumi Bikin Ilmuwan Deg-degan

Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya
Mengenal Fenomena Hujan Meteor, Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya

Hujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.

Baca Selengkapnya
Fenomena 'Bulan Kembar' Bikin Heboh Media Sosial, Begini Penjelasan Ahli Astronomi BRIN
Fenomena 'Bulan Kembar' Bikin Heboh Media Sosial, Begini Penjelasan Ahli Astronomi BRIN

Sejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Hujan Meteor Geminid? Ketahui Proses, Waktu Terjadi dan Cara Melihatnya
Apa Itu Hujan Meteor Geminid? Ketahui Proses, Waktu Terjadi dan Cara Melihatnya

Apa itu Hujan Meteor Geminid? ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Fenomena Badai Meteor ini Diabadikan dalam Sebuah Lukisan
Fenomena Badai Meteor ini Diabadikan dalam Sebuah Lukisan

Badai meteor akan menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam. Badai meteor Leonid terakhir terlihat pada 2001.

Baca Selengkapnya
Mengapa Bumi Kini Memiliki Dua
Mengapa Bumi Kini Memiliki Dua "Bulan"? Berikut Penjelasannya

Tahukah Anda bahwa Bumi saat ini memiliki dua bulan? Asteroid kecil 2024 PT5 tertangkap gravitasi Bumi dan menjadi satelit sementara.

Baca Selengkapnya
Ahli Astronomi Ungkap Bumi Bakal Punya Bulan Baru, Mengorbit Selama Dua Bulan, Catat Tanggalnya
Ahli Astronomi Ungkap Bumi Bakal Punya Bulan Baru, Mengorbit Selama Dua Bulan, Catat Tanggalnya

Bulan baru ini akan mengelilingi Bumi dari jarak 4,2 juta kilometer.

Baca Selengkapnya
Komet Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekat ke Bumi, Ini Respons NASA
Komet Lebih Besar dari Gunung Everest Mendekat ke Bumi, Ini Respons NASA

Respons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.

Baca Selengkapnya