Peristiwa Langka, Komet Mendekati Bumi untuk Pertama Kali dalam 50.000 Tahun
Merdeka.com - Sebuah komet yang hanya mengorbit matahari setiap 50.000 tahun sekali diperkirakan dapat terlihat dari Bumi dengan mata telanjang. Terakhir komet tersebut mendekati Bumi waktu gurun Sahara masih basah dan subur, ketika makhluk Neanderthals dan gajah purba (mamut) berbulu masih ada di Bumi, dan manusia saat itu belum mencapai Amerika Tengah.
Komet dengan kode C/2022 E3 (ZTF) itu pertama kali terlihat oleh Zwicky Transient Facility (ZTF) pada 2 Maret 2022 dan akan mencapai titik terdekat matahari atau perihelion pada 12 Januari 2023, dikutip dari laman Newsweek, Kamis (29/12).
ZTF adalah survei astronomi yang dilakukan Palomar Observatory di California, Amerika Serikat.
-
Bagaimana cara melihat Komet Iblis dengan mata telanjang? Keindahan Komet 12/P Pons- Brooks ini dapat dilihat dengan mata telanjang pada tanggal 2 Juni 2024 dengan syarat keadaan langit cukup bersih dan gelap.
-
Di mana Matahari berada dalam orbit planet? Setiap planet di Tata Surya berputar mengelilingi Matahari dalam orbitnya masing-masing.
-
Mengapa Bumi tidak mengitari Matahari secara langsung? Hal ini disebabkan ada sesuatu yang disebut barycenter, atau pusat massa bersama yang memengaruhi pergerakan planet di Tata Surya.
-
Bagaimana Bumi mengitari Matahari? Konsep Bumi mengelilingi matahari tidak sesederhana yang diajarkan dalam gambar dan animasi biasa. Bumi tidak mengorbit matahari secara langsung seperti yang sering dibayangkan. Hal ini disebabkan ada sesuatu yang disebut barycenter, atau pusat massa bersama yang memengaruhi pergerakan planet di Tata Surya.
-
Bagaimana Bumi bisa mengorbit Matahari? 'Setelah itu keadaan tata surya dan planet stabil sekitar 98-99%,' Dari keteraturan tersebutlah membuat berbagai planet memiliki perhitungan sendiri ketika mengelilingi orbitnya. Seberapa banyak planet mengelilingi dipengaruhi oleh jarak planet dengan matahari, dan juga usia planet setelah terbentuk di tata surya.
-
Bagaimana meteorit itu terlihat? Batu tersebut terasa sangat berat untuk ukurannya (sekitar 28 pon atau sekitar 12 kg), berbentuk mirip bola sepak, dan terasa hangat saat disentuh. Aroma yang tercium samar-samar mirip dengan bau telur busuk.
Komet adalah "bola salju kosmik" yang terbuat dari gas beku, debu, dan batu yang mengorbit matahari. Ketika komet mendekati matahari, konstruksi yang rapuh tersebut akan meledak dengan radisi yang tinggi, proses yang bisa menghasilkan dua ekor gas dan debu yang sangat besar.
Comet C/2022 E3 (ZTF) saat ini berada di sekitar 117 juta mil dari Bumi. Dijadwalkan akan mendekati Bumi pada awal Februari 2023, datang dalam jarak kira-kira 26 juta mil dari kita pada hari pertama bulan tersebut. Ini setara dengan lebih dari 109 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
Memprediksi kecerahan komet dengan akurat sangat menantang. Tetapi data saat ini menunjukkan C/2022 E3 (ZTF) diperkirakan akan mencapai setidaknya magnitudo +6 sekitar waktu pendekatannya yang dekat ke Bumi. Ketika mengukur kecerahan benda astronomi, semakin cerah objek tersebut, semakin rendah magnitudonya.
"Prediksi terbaru adalah kemungkinan akan mencapai magnitudo +6, batas yang bisa dilihat mata telanjang, atau bahkan sedikit lebih cerah ketika semakin dekat ke Bumi pada 1 Februari," jelas astronom di Royal Observatory Greenwich, Inggris, Tania de Sales Marques kepada Newsweek.
C/2022 E3 (ZTF) saat ini bisa dilihat dengan teropong maupun teleskop yang bagus pada dini hari sebelum fajar, ketika komet melintasi konstelasi Corona Borealis di arah barat laut. Semakin mudah untuk melihat komet dalam beberapa pekan ke depan ketika secara perlahan benda tersebut semakin terang.
"Saat ini sedang bergerak ke arah Polaris, Bintang Utara, di mana kita akan dapat menemukannya pada awal Februari," kata Marques.
"Pada saat itu, komet akan terlihat sepanjang malam."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komet Nishimura ditemukan oleh astronom amatir Jepang, Hideo Nishimura pada 12 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSalah satu komet yang terkenal akan kehadirannya adalah Komet Halley, yang terlihat setiap 76 tahun sekali.
Baca SelengkapnyaFenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaCahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara. Banyak warga bertanya-tanya, cahaya apa itu?
Baca SelengkapnyaKomet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
Baca SelengkapnyaHujan meteor 2023 akan terjadi pada 11 dan 12 Agustus.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaApa itu Hujan Meteor Geminid? ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBadai meteor akan menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam. Badai meteor Leonid terakhir terlihat pada 2001.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda bahwa Bumi saat ini memiliki dua bulan? Asteroid kecil 2024 PT5 tertangkap gravitasi Bumi dan menjadi satelit sementara.
Baca SelengkapnyaBulan baru ini akan mengelilingi Bumi dari jarak 4,2 juta kilometer.
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca Selengkapnya