Peristiwa Penembakan di Masjid Selandia Baru akan Difilmkan
Merdeka.com - Peristiwa penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 51 orang 15 Maret lalu akan diangkat ke layar lebar dengan judul "Hello Brother".
Dilansir dari laman Al Araby, Rabu (15/5), produser film itu, Moez Masoud asal Mesir mengumumkan kabar tersebut kepada wartawan di tengah Festival Film Cannes, Prancis.
Film itu akan mengisahkan sebuah keluarga pengungsi dari Afghanistan yang tinggal di Christchurch dan terjebak dalam insiden penembakan itu.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
"Di Christchurch, pada 15 Maret, dunia menyaksikan sebuah kekejaman terhadap kemanusiaan," kata Masoud dalam wawancara kepada majalah Variety.
"Kisah yang akan diangkat dalam 'Hello Brother' ini akan membawa penonton merasakan proses pemulihan supaya kita bisa saling memahami satu sama lain dan akar masalah yang menimbulkan kebencian, rasisme, supremasi dan terorisme."
Judul film itu adalah kata-kata yang diucapkan seorang Afghanistan ketika dia menyambut kedatangan seorang pria bersenjata di pintu masjid Al Noor. Dia kemudian ditembak mati, tapi kata-kata yang diucapkannya menjadi simbol seruan perlawanan terhadap kebencian.
Kabar peristiwa ini akan difilmkan diumumkan pada hari kedua Festival Film Cannes, sekitar dua bulan setelah insiden itu terjadi.
Menanggapi pengumuman itu, Asosiasi Muslim Christchurch di Canterbury yang mewakili organisasi Islam di sana mengatakan mereka belum dihubungi soal rencana pembuatan film itu.
"Kami belum menerima proposal apa pun yang diserahkan kepada kami jadi kami juga belum menyetujuinya," kata pernyataan organisasi itu di laman Facebook.
"Kami tidak bisa menghentikan proyek film itu jika para sineas ingin membuatnya, tapi Asosiasi Muslim Catenbury menghargai martabat dan privasi komunitas kami dan terpenting martabat mereka yang nyawanya terenggut," kata pernyataan organisasi.
Masoud ikut membuat naskah film yang yang diproduksi oleh Academia Pictures.
Tahun lalu 'Hotel Mumbai' menggambarkan drama menegangkan dari pengepungan di Hotel Istana Taj Mahal pada 2008 yang menewaskan 160 orang. Sedangkan 'U-22 July' mengingatkan orang akan pembantaian di Norwegia pada 2011 oleh sosok ekstremis sayap kanan yang membunuh 77 orang.
Masoud dikenal sebagai sarjana muslim berpengaruh yang membuat film Clash (2016) tentang pertentangan sosial politik yang berujung dijatuhkannya Presiden Muhamad Mursi pada 2013.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asam nitrat sangat berbahaya jika terpapar pada manusia.
Baca SelengkapnyaSeorang Ayah Kehilangan 103 Kerabatnya di Gaza, "Siapa yang akan Memanggil Saya Ayah?"
Baca SelengkapnyaSebuah video berdurasi 1.40 detik merekam suasana sebelum rumah-rumah pengungsi kamp Jabalia, Gaza, Palestina dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaSelain serangan udara, Israel juga memberlakukan blokade total di Gaza dengan memutus pasokan bahan bakar, makanan, air, listrik, dan perlengkapan lainnya.
Baca SelengkapnyaIni adalah curahan hati bocah Gaza, menyaksikan kekejaman dan kebrutalan Israel di hadapan matanya.
Baca SelengkapnyaTenaga Paramedis di Gaza harus kehilangan keluarga dan ibunya akibat serangan bom Israel yang menyasar rumah keluarganya.
Baca SelengkapnyaSembari menenteng sandal kesayangan korban, pria tersebut tak kuasa menahan air mata pilu.
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaIsrael telah menghancurkan 1.000 masjid di Gaza sejak Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKunci rumah yang hilang pada tahun 1948 telah diwariskan dari generasi ke generasi kepada beberapa keluarga pengungsi di Rafah.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Palestina menyebut sedikitnya satu orang Palestina tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaAnak-anak ini adalah pengungsi yang melarikan diri ke rumah sakit akibat serangan bom Israel.
Baca Selengkapnya