Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlindungan WNI jadi prioritas Kemlu era Jokowi

Perlindungan WNI jadi prioritas Kemlu era Jokowi Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan arah kebijakan pihaknya akan berubah mengikuti visi Presiden Joko Widodo. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono politik luar negeri Indonesia menerapkan semangat "Thousand Friends, Zero Enemy", sehingga pemerintah rutin mengikuti bermacam forum internasional.

Ke depan, kebijakan itu diubah, supaya lebih menyesuaikan kebutuhan dalam negeri. "Indonesia adalah negara besar dan akan mampu menjadi negara yang hebat. Tugas politik luar negeri ke depan adalah mendukung tujuan tersebut. Kiblatnya adalah rakyat, rakyat, dan rakyat, sehingga diplomasi kita membumi," kata Retno dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (29/10).

Salah satu perwujudan nyata dari visi tersebut, menurut menlu, adalah mengoptimalkan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di mancanegara. Baik untuk para tenaga kerja, maupun warga lainnya. Retno memberi contoh sukses pihaknya ketika memfasilitasi kepulangan WNI korban pesawat MH17 di Ukraina. Dalam insiden itu, tak sampai 24 jam seluruh korban telah terdata.

Untuk menerapkan standar perlindungan yang merata, Retno menilai belum perlu ada perubahan struktur. Tugas itu akan tetap diemban Direktorat Jendeal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu. Termasuk juga di dalamnya perlindungan bagi TKI yang selama ini kerap menerima perlakuan buruk majikan.

"Kita betul-betul akan lakukan yang terbaik bagi WNI. Kita belum memikirkan akan adanya perubahan struktur perlindungan, kita akan optimalkan apa yang ada melalui koordinasi internal. Perlindungan WNI juga melibatkan kementerian lain, dengan arahan tegas presiden maka koordinasi kita akan jadi jauh lebih baik," tandasnya.

Sesuai visi politik luar negeri sebagai perpanjangan kepentingan nasional, Retno pun akan mengupayakan diplomasi Indonesia jadi lebih tegas.

Tapi bukan berarti, ketika menghadapi masalah diplomatik seperti yang belakangan terjadi saat penyadapan intelijen Australia atau pembangunan patok perbatasan Malaysia, sikap pemerintah harus bermusuhan.

"Tegas itu tidak harus selalu konfrontatif. Saya mencoba untuk tidak berkonfrontasi. Dalam menjalankan ketegasan ini, yang penting tujuan kita tercapai," kata Retno. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dalam 10 Tahun, Kemenlu Selesaikan 218.313 Kasus WNI
Dalam 10 Tahun, Kemenlu Selesaikan 218.313 Kasus WNI

Kemenlu juga memperkuat infrastruktur hukum, IT, dan SDM di kantor-kantor perwakilan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Polri Harus Profesional dan Tidak Tebang Pilih dalam Penegakan Hukum
Jokowi: Polri Harus Profesional dan Tidak Tebang Pilih dalam Penegakan Hukum

Kepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Puji Menlu Retno: Orangnya Halus, tapi Soal Bela Palestina Paling Lantang di PBB
Presiden Jokowi Puji Menlu Retno: Orangnya Halus, tapi Soal Bela Palestina Paling Lantang di PBB

a. Jokowi mengapreasiasi Menlu yang berani lantang dan keras mengkritik aksi Israel.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tegas Luhut
VIDEO: Nada Tegas Luhut "Sesama Pembantu Presiden Jangan Khianati Ketentuan!"

Luhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Kita Pembantu Presiden, Saling Mengingatkan untuk Tidak Berkhianat
Menko Luhut: Kita Pembantu Presiden, Saling Mengingatkan untuk Tidak Berkhianat

Hal itu disampaikan Luhut di depan Jokowi saat acara peresmian bahan Anoda Bateri Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8)

Baca Selengkapnya
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga

Jokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Polri Jadi Cooling System dan Perekat Kebinekaan
Jokowi Minta Polri Jadi Cooling System dan Perekat Kebinekaan

Presiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif

Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.

Baca Selengkapnya
Strategi Menlu Retno Marsudi Lindungi WNI Terjerat Judi Online di Luar Negeri
Strategi Menlu Retno Marsudi Lindungi WNI Terjerat Judi Online di Luar Negeri

Tugas Kemenlu melindungi warga negara Indonesia di luar negeri, termasuk dari kejahatan judi online

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kita Perlu Tentara yang Sangat Kuat dan Kepolisian Hebat
Prabowo: Kita Perlu Tentara yang Sangat Kuat dan Kepolisian Hebat

Prabowo menekankan TNI dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo: Janganlah Kita Bangga jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar
Presiden Prabowo: Janganlah Kita Bangga jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar

Untuk pertama kalinya Presiden Prabowo Subianto didampingi wakil Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat kabinet.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Disinggung Soal Netralitas Oleh Eks Kasad Dudung, BIN Dapat Perintah Tegas Jokowi
VIDEO: Disinggung Soal Netralitas Oleh Eks Kasad Dudung, BIN Dapat Perintah Tegas Jokowi

Presiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.

Baca Selengkapnya