Perseteruan terpendam Arab Saudi vs Iran soal ibadah haji
Merdeka.com - Persaingan Iran dan Arab Saudi dalam merebut pengaruh di Timur Tengah berlanjut hingga ke masalah penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Kedua negara itu saling melempar kritik dan tudingan soal siapa yang lebih mewakili sebagai negara Islam yang sebenarnya.
Iran memulai serangan Senin lalu ketika Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei menuding Arab Saudi sengaja membuat para jemaah haji tewas dalam ibadah haji tahun lalu. Khamenei menyerukan negara muslim untuk mempertimbangkan kembali Saudi sebagai negara yang menjaga dua lokasi suci umat Islam, Makkah dan Madinah.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang menilai kekuatan pemain Arab Saudi? 'Roberto Mancini adalah seorang pelatih yang luar biasa dan memiliki variasi strategi dalam setiap pertandingan, namun saya memiliki pengalaman yang cukup mengenai kemampuan para pemainnya serta Liga Arab Saudi,' ungkap Shin Tae-yong.
-
Kenapa media Arab Saudi mengkritik penampilan timnas Arab Saudi? 'Arab Saudi seharusnya dapat tampil lebih baik. Mereka bermain dengan kepercayaan diri yang berlebihan di hadapan pendukung sendiri dan juga di hadapan Indonesia,' tulis Al-Jazirah.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
-
Siapa yang percaya diri bisa menang lawan Arab Saudi? Indonesia berstatus non-unggulan pada laga kali ini. Namun, Indonesia tetap percaya diri mengincar poin.
Arab Saudi membalas tudingan itu kemarin lewat mufti agung yang menyatakan para pemimpin Iran bukanlah muslim, seperti dilansir koran the New York Times, Rabu (7/9).
Perseteruan itu semakin memperuncing pertikaian antara negara Iran yang mayoritas menganut Islam Syiah dan kerajaan Saudi yang berpaham Sunni Wahabi. Kedua negara juga berseberangan sikap dalam konflik di Yaman dan Suriah.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu sedikitnya 2.400 jemaah tewas terinjak-injak, termasuk di antaranya ratusan jemaah haji Iran. Namun pemerintah Saudi menyebut korban tewas 'hanya' 769 orang.
Hubungan diplomatik kedua negara juga terputus Januari lalu setelah warga Iran menyerang kedutaan Saudi karena protes atas eksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr.
Pembicaraan kedua negara soal keterlibatan jemaah haji Iran pada ibadah haji tahun ini juga gagal mencapai kesepakatan. Alhasil, tahun ini tidak ada jemaah haji dari Iran.
"Orang Saudi yang bengis mengurung korban luka dengan mayat di dalam kontainer, bukannya memberi perawatan dan menolong mereka atau memberi minum korban yang kehausan. Mereka membunuh jemaah," kata Khamenei dalam situs websitenya.
Dia juga menuding ibadah haji kini sudah menjadi semacam wisata rohani dan menyerukan agar dibentuk manajemen baru untuk menjaga dua tempat suci, Makkah dan Madinah.
Mufti Agung Saudi Sheikh Abdulaziz Al Sheikh menanggapi tudingan Khamenei dengan mengatakan tidak heran atas kritikan semacam itu.
"Maklum, mereka bukan muslim," kata dia seperti dikutip koran Saudi di Makkah. Al Sheikh merujuk pada kaum Majusi yang kerap dianggap asal bangsa Iran. "Kebencian mereka terhadap muslim sudah sejak lama."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Spekulasi mencuat terkait kemungkinan perjanjian normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaFoto tersebut diunggah tentara Israel di akun Instagramnya.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Iran, negara Zionis Israel berani melakukan genosida di Gaza karena perpecahan negara-negara Islam.
Baca SelengkapnyaVideo mengklaim Arab Saudi memboikot ibadah haji masyarakat Palestina, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSaudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca Selengkapnya