Pertama di Dunia, Rumah Apung Ramah Lingkungan di Tengah Laut Panama
Merdeka.com - Jika lahan di darat telah habis untuk membangun rumah, laut masih bisa jadi pilihan. Konsep rumah apung, hunian mewah, dan teknologi pintar digabungkan jadi satu dalam hunian yang dirancang Ocean Builders, perusahaan teknologi maritim inovatif dari Panama.
Desain rumah mewah berbentuk seperti pohon atau menyembul dari dalam air seperti kelopak bunga teratai itu disebut sebagai "rumah ramah lingkungan pertama di dunia". Harganya berkisar dari USD295.000 (Rp4,3 miliar) sampai USD1,5 juta (Rp22 miliar).
Saat ini pembangunan rumah tengah berlangsung di Linton Bay Marina, pantai utara Panama. Bangunan inovatif ini dirancang oleh arsitek asal Belanda, Koen Olthuis dan timnya di Waterstudio. Ada tiga model yang dirancang, salah satunya disebut SeaPod untuk hunian di laut.
-
Di mana rumah natural cocok dibangun? Hal tersebut sesuai fungsinya, yaitu untuk menyelaraskan dengan lingkungan sekitar.
-
Rumah Apung Tambaklorok untuk apa? Rumah ini menjadi contoh konstruksi rumah di wilayah pasang surut yang anti banjir dan gempa karena bisa mengapung mengikuti tinggi permukaan air.
-
Apa yang NASA gunakan untuk membangun rumah di luar angkasa? Dilansir dari laman NASA gov, untuk mengembangkan teknologi hunian di Bulan dan Mars para peneliti menggunakan jamur dan benang bawah tanah yang menyusun bagian utama jamur (pondasi), yang dikenal sebagai miselia.
-
Kenapa Rumah Apung Tambaklorok dibuat? Rumah yang dibangun dengan anggaran Rp1 miliar itu merupakan eksperimen dari Kementerian PUPR.
-
Dimana desain rumah di sawah banyak diterapkan? Desain rumah di area dekat sawah merupakan pilihan yang bagus saat kamu lelah dengan hiruk pikuk kehidupan di kota, dan ingin mencari suasana baru yang menyegarkan.
-
Kenapa Rumah Apung dibangun di Bangsring? Terletak di tengah laut, rumah apung ini merupakan keramba untuk penangkaran ikan dan penyu.
SeaPod ini dikonseptualisasi oleh Rudiger Koch, Kepala Teknis Ocean Builders bersama CEO Grant Romundt, dijadikan solusi untuk mengatasi kekurangan ruang di destinasi pantai populer.
Bangunan yang dibangun di atas laut itu memiliki tinggi 73 meter persegi dengan kapasitas ruang tidur utama, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
Hunian ini berkapasitas untuk dua orang, dibangun menggunakan lebih dari 1.688 kaki kubik tabung baja berisi udara untuk mengapung 2,2 meter di atas ombak, dan memiliki jendela lebar 175 meter dan pemandangan laut 360 derajat.
Romundt berharap desainnya dapat memungkinkan penghuninya hidup di atas air tanpa harus mengorbankan "kemewahan hidup modern."
"Biasanya ketika Anda tinggal di atas air, di atas kapal, yang memiliki situasi kehidupan yang tidak dapat diterima oleh kebanyakan orang," kata Romundt kepada CNN Travel.
"Jadi kami telah merancang rumah yang mengapung di atas air yang memberi Anda pengalaman hidup di darat, tetapi lebih dari itu."
Rumah ini harus dilengkapi dengan teknologi tercanggih, bersama dengan aplikasi yang dapat disesuaikan dengan desain dan fungsionalitas agar sesuai dengan yang ada di dalamnya.
Ada "cincin pintar" spesial yang dipakai penghuninya yang bisa digunakan untuk membuka pintu dan menyalakan musik hanya dengan lambaian tangan.
Alat transportasi
Mengenai alat transportasi yang memudahkan penghuni rumah apung tersebut, termasuk bagaimana memenuhi kebutuhan mereka seperti berbelanja kebutuhan sehari hari ke daratan, Romundt mengatakan drone bisa digunakan untuk mengantarkan berbagai macam barang kebutuhan seperti makanan dan obat-obatan serta barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Untuk barang yang lebih besar, ada kapal otomatis yang juga berfungsi untuk mengangkut sampah.
Penduduk dan pengunjung dapat diangkut ke dan dari SeaPod dengan perahu sampan, jet ski, taksi air lokal, maupun perahu atau kapal milik penghuni.
"Kami mencoba membangun dan mendesain rumah yang baik untuk lingkungan, dan tidak merusak lingkungan," jelas Romundt.
"Dan kami selalu berusaha berinovasi dan menemukan cara untuk melakukannya dengan cara yang lebih baik lagi. Kami tidak sempurna saat ini, tetapi kami berusaha menjadi lebih baik dan semakin baik setiap saat."
Rumah pertama yang telah selesai akan diumumkan secara online pada akhir September. Para calon pembeli bisa datang langsung melihat rumah tersebut.
"Orang-orang mencoba membelinya selama bertahun-tahun," kata Romundt, menjelaskan tim Ocean Builders memutuskan untuk tidak mengambil uang muka sampai pembeli benar-benar dapat melihat rumah tersebut secara nyata.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam
Baca Selengkapnya200 Rumah nelayan yang tadinya kumuh ini kini diubah menjadi rumah apung modern.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 300 keluarga atau sekitar 1.351 jiwa tinggal di pulau kecil Karibia itu.
Baca SelengkapnyaSebetulnya ada wacana warganya akan di relokasi ke sebuah rusun yang nantinya bakal disiapkan oleh Pemprov.
Baca SelengkapnyaDesain rumah tropis modern mengadopsi elemen minimalis dari arsitektur modern, sambil tetap mempertimbangkan iklim dan lingkungan tropis.
Baca SelengkapnyaRumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
Baca SelengkapnyaDesain rumah ramah lingkungan atau eco-friendly house sedang menjadi perbincangan hangat.
Baca SelengkapnyaMeski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPenugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaViral rumah unik serba ungi di tepi sungai curi perhatian. Penampakan serba ungu bikin penasaran warganet.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaTidak semua rumah memiliki atau menyukai AC sebagai pendingin ruangan. Desain rumah biofilik ini mungkin bisa menjadi solusi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca Selengkapnya